Choi Tae Joon memutar kepalanya setelah mendengar helaan nafas lelah yang berulang- ulang. Dia mengamati wanita di belakang kemudi yang kini tampak terkurung dalam lamunannya. Tae Joon mengerti dia lelah setelah aktifitasnya yang padat seharian ini. Beban berat di pundaknya seolah tak akan pernah bisa terangkat dalam kungkungan jadwal keartisannya yang padat. Meskipun Tae Joon telah berulang kali menyisipkan sehari- dua hari libur, tetap saja wanita yang saat ini tengah mengotak- atik ponselnya sambil menggerutu itu tak menunjukkan keceriaan lagi di belakang kamera.
Ada apa dengan Bae Suzy nya?
" Suzy- ya... sekali lagi kau buat suara itu, kukabari Jae Beum bahwa kau menerima undangan makan malamnya..."
Suzy yang saat itu sudah berwajah murung semakin menyedihkan saja. " Oppa... iisshh... Kau jahat. Jae Beum terus yang kau bicarakan, aku tidak tertarik dengan pria manja itu... sudahlah..." Suzy cemberut, namun seperti mendengarkan ancaman Tae Joon dia tak lagi mengeluarkan suara dengusan dari bibir yang tertekuk. Alih- alih memberengut Suzy menggulung tirai yang menutupi kaca mobilnya, melontarkan pandangan ke luar jendela. Malam ini langit tampak gelap tanpa bintang, beberapa gumpalan putih turun dalam irama yang lama- kelamaan semakin intens. Ada yang berakhir di ranting pohon, ada yang berdiam di topi rajut seseorang, ada yang tersangkut di atap juga talang air dan bahkan ada yang langsung jatuh ke jalan lalu terinjak kaki seseorang yang melintas. Kepingan salju itu bernasib berbeda namun nyatanya mereka berasal dari kondensasi yang sama.
Seperti halnya hidup Suzy yang ditakdirkan menjadi seorang publik figur. Pemeran drama, penyanyi, model... Semua itu gemerlap dan tentu saja bergelimang materi serta ketenaran. Semakin dia berada di puncak semakin kencang angin yang berhembus. Berusaha untuk membuatnya terjatuh. Semakin tinggi dia berdiri, kesepian itu semakin menghimpit hatinya. Teman, sahabat, kerabat hanya beberapa yang bisa dia baca ketulusannya, diluar itu mereka hanya mendekat karena siapa dia dan keuntungan apa yang mereka bisa dapatkan dari berada di dekatnya. Berusaha mengambil beberapa cahaya peri yang kini masih mengitarinya. Entah sampai kapan dia berada di puncak ketenaran. Sebab Suzy yakin begitu bintang keberuntungannya memudar semua akan menjauh satu- persatu.
Omma, Appa... Adalah orang terdekat untuknya. Memberikan Suzy kebaikan dengan melabeli dirinya dengan sebutan keluarga nyatanya menjadi orang paling asing bahkan melebihi Tae Joon sang manager juga Sun Jae asistennya. Setahun bisa dihitung dengan jari berapa kali mereka makan malam bersama. Appa sangat sibuk dengan semua bisnis propertinya sedangkan Omma lebih menyukai kehidupan sosialitanya. Menjadi ibu seorang Bae Suzy tentu saja menaikkan beberapa tingkat pamornya di lingkaran pertemanan. Tetapi bila dipikirkan lagi, kesendirian Suzy bukanlah seratus persen kesalahan orang tuanya. Suzy sendiri yang memilih menjauh, bertekad hidup mandiri tanpa terusik oleh siapapun. Kemampuannya menutup dirilah yang membuatnya semakin jauh dari orang- orang yang dulu begitu peduli padanya.
Matanya menangkap berkas kilauan lampu- lampu berwarna- warni di atas pohon cemara. Mengingatkannya bahwa sebentar lagi Natal dan dia sudah takut akan kesendirian yang mencekik. Entah sudah berapa lama terakhir kali Suzy bisa benar- benar tertawa di malam natal. Berkumpul bersama keluarganya, menikmati sajian natal sambil menonton film The Nightmare Before Christmas, tertawa bersama, bercanda sampai perut kaku, dan akhirnya tertidur memenuhi ruang keluarga. Saat pagi Suzy akan dibangunkan oleh lezatnya aroma masakan Omma dan dia akan menerima kado Natal terbaiknya. Semua itu terasa berabad- abad yang lalu, hanya samar- samar terkenang dalam ingatan yang memudar. Justru terbayang di benaknya sekarang adalah dia turun dari kamarnya di pagi hari Natal, melihat pohon Natal setinggi 15 kaki dengan puluhan kotak mengkilap di sekitarnya namun tidak ada siapapun yang akan memberikan pelukan Natal.
" Apakah dia selalu seperti ini?" Tanya Tae Joon pada Sun Jae yang sangat berhati- hati mengemudi, merujuk pada Suzy yang terlihat keluar dari pikirannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfict of NamZy
FanfictionNam Joo Hyuk ❤ Bae Suzy akan mengisi setiap bagian cerita- cerita fiksi yang akan kutulis. mereka adalah sumber isnpirasi dan berharap suatu saat benar- benar mendengar kabar keduanya menjalin hubungan....