💔
Mereka sangat kejam, berkali-kali mereka membuatku terpuruk. Tapi aku tidak bisa membenci dan marah pada mereka semua, hujan saja tidak pernah marah meski ia dijatuhkan berkali-kali oleh awan.
Kenapa mereka bisa mendapatkan semuanya? Kenapa mereka bisa menemukan bahagianya? Kenapa aku tdiak bisa seperti mereka? Apa salah ku Tuhan.Kenapa ketika aku menangis mereka semua tertawa? Kenapa disaat aku sakit mereka semua tidak ada? Apakah aku sangat tidak penting di hidup mereka?
Segitu tidak pedulinya mereka kah terhadap diriku?Puluhan ribu pertanyaan ingin aku tanyakan, tapi mulutku selalu enggan berbicara dan seakan terkunci. Mengapa aku tak menemukan arah menuju kebahagiaan? Aku ingin bahagia seperti mereka walau hanya sebentar! Aku mau kasih sayang seperti mereka semua.
Bun... Lihatlah anakmu yang rapuh ini, tolong bantu anakmu untuk bangkit dari keterpurukan yang menyiksa ini.
Yah .. Tolong usap punggung anakmu ini saat ia terjatuh.Kubuka kain jendela kamarku, menatap langit biru yang begitu cerah. Kenapa kebahagian tak pernah aku rasakan? Kenapa kasih sayang itu perlahan hilang hanya karna kesalahan yang sama kali kalian tidak ketahui kebenarannya?
Kalian lupa bahwa aku sama seperti yang lainnya, aku butuh kasih sayang, perhatian, support dan pelukan hangat orang tua.
Ragaku yang sudah hampir mati, hatiku yang hancur menjadi butiran kaca yang tak bisa sama sekali kalian ubah menjadi utuh seperti semula.
Tolong lihatlah mataku sebentar saja, lihat betapa hancurnya aku. Tolong berikan aku bahu untuk bersandar menopang tubuhku. Tolong beri aku kebahagian sedikit di setiap detiknya.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh [Timnas Bromance]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA:)] Tidak ada yang lebih indah dari hidup bersama keluarga yang lengkap. Berbeda dengan Asnawi, keluarganya justru menjadi luka terburuk dalam hidupnya. Dia dijauhi oleh keluarganya karna di tuduh sebagai penyebab kematian Kak...