CHAPTER 3

1.3K 128 7
                                    


"LITTLE PRINCE"

*masih diruang bawah tanah

"48..49..50!" sesaat setelah ayah jungkook menjatuhkan cambuk nya kelantai, pintu ruang bawah tersebut terbuka menampakkan Kim hansik, Kim namjoon dan pengawal pribadi namjoon yaitu Min yoongi. "hi kook, aku sangat menyesal pertemuan kita setelah tidak berjumpa selama 8 tahun harus terjadi saat kau dalam keadaan seperti ini. Aku harap kau akan lebih hati-hati lagi ketika menjaga seokjin" namjoon membuka pembicaraan, "tuan besar Kim's atas nama sersan jeon, saya meminta maaf atas kecerobohannya, saya berjanji hal seperti ini tidak akan terulang kembali. Bukan begitu sersan Jeon?" ucap ayah jungkook, sementara jungkook meskipun dengan kondisi yang tak memungkinkan untuk berdiri ia segera bangkit dari posisi duduknya "sersan Jeon jungkook, saya pastikan bahwa tuan muda kim seokjin tidak akan pernah terluka kembali!". "pegang janjimu sersan jeon, yoongi bawa sersan jeon kekamarmu!".

"buka bajumu aku akan mengobati luka dipunggungmu" yoongi dan jungkook kini berada dikamar yang dikhususkan untuk pengawal pribadi yang dilengkapi dengan layar monitor yang menampilkan seluruh sudut mansion terkecuali kamar pribadi. "thanks hyung tapi tidak perlu aku hanya perlu mandi lalu tidur, hari ini bukan hari yang baik untukku" "benarkah? Bertemu dengan seseorang yang selama ini sangat ingin kau temui adalah hal yang buruk?" goda yoongi "ehem.. aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan" ucap jungkook lalu berjalan ke menuju kamar mandi.

Dengan bantuan cahaya dari ponselnya yoongi berjalan menuju dapur untuk mengambil kotak p3k guna mengobati luka cambuk di punggung jungkook, namun ditengah perjalanan ia melihat pergerakan yang mencurigakan. Dengan sigap yoongi mengambil senjata api yang ia simpan dibelakang tubuhnya. "angkat tangan anda dan lepaskan kain yang menutupi wajah anda jika anda tidak ingin mati" ucap yoongi tegas. Saat orang tersebut membuka penutup wajahnya raut wajah yoongi berubah kebingungan "tuan muda seokjin?" "suga hyung.." senyum jin tanpa rasa bersalah.

"tuan muda apa yang anda lakukan tengah malam seperti ini? Mari saya antar tuan kembali ke kamar". "suga hyung! Berhenti memanggilku tuan muda tidak ada siapapun disini! Dan aku tidak ingin kembali ke kamar, aku ingin menemui sersan jeon". "hah, tuan muda..anda tau bahwa ayah anda melarang anda keluar dari kamar dimalam hari bukan?" yoongi kembali menghela nafasnya secara kasar saat jin sudah menunjukan wajahnya yang seakan ingin menangis " 15 menit" pada akhirnya yoongi mengalah karena siapa yang akan menang melawan trick seokjin. "thank you suga hyung, dan berikan kotak itu padaku biarkan aku yang mengobati luka sersan jeon".

"oh hyung bukankah sudah kubilang kau tidak perlu repot-repot, luka ini nanti akan sembuh dengan sendirinya" seokjin berdiri seperti patung saat melihat sesuatu yang menyayat hatinya. Jungkook berdiri membelakangi seokjin dengan bertelanjang dada memperlihatkan bagian punggung jungkook yang dipenuhi dengan bekas luka, baik luka yang sudah lama maupun yang baru, meskipun tatto jungkook hampir menutupi seluruh bagian punggungnya namun hal itu tetap tidak mampu menutupi luka yang ada dipunggungnya.

"Gguki hyung... sorry" jin menundukkan kepalanya, perasaan bersalah memenuhi relung hatinya. Dikarenakan tindakan kekanak-kanakannya, ia membuat orang yang sangat dinantikan kehadirannya kini terluka. "tuan muda..mengapa anda disini, sebentar saya akan mengantar anda kembali kekamar". Jungkook memutar badan hendak mengenakan baju yang ia letakkan diranjang "Gguki hyung biarkan aku mengobati lukamu, sebagai permintaan maaf". "tuan muda anda tidak perlu melakukannya, dan saya sudah memaafkan anda. Tapi berjanjilah anda tidak akan melakukan hal yang membahayakan diri anda sendiri".

Diraihnya pergelangan tangan jin untuk membawanya kembali ke kamar "jika Gguki hyung memaafkanku, maka biarkan aku merawatmu". "baiklah" ucap jungkook lalu kembali membuka bajunya. Jin dengan teliti dan hati-hati mulai mengoleskan obat ke area luka cambuk jungkook, tiada satupun yang bersuara sampai akhirnya "kenapa kau pergi tanpa pamit?" jin mempertanyakan pertanyaan yang selama ini membuatnya penasaran "karena jika aku pergi dengan melihatmu menangis, aku pasti tidak akan jadi pergi".

disisi lain Jin menyembunyikan senyum malu dan pipinya yang memerah dikarenakan jawaban jungkook. "terimakasih karena anda sudah tumbuh dengan baik tuan muda". Jungkook dan jin kini saling berhadapan, "bolehkah aku mendengarmu memanggil ku Gguki hyung lagi?" jin dengan malu-malu menganggukkan kepalanya "Gu..Gguki hyung" ucapnya seakan berbisik. "aku ingin kau menatap mataku tuan muda".

jin mulai menatap mata jungkook "Gguki hyung ~" jungkook seakan terpana dengan mata indah jin ditatapnya mata jin tanpa berkedip, tangannya mulai membelai kedua pipi jin "kamu adalah my LITTLE PRINCE, mulai detik ini Gguki hyung berjanji akan menjaga mu dengan jiwa dan raga hyung my LITTLE PRINCE" bisik jungkook didekat telinga jin. Jin yang mulai merasakan tubuhnya memanas semakin tidak sabar menunggu gerakan serta ucapan yang akan dilakukan jungkook. Tapi..

"tuan muda..mari saya antar anda kembali kekamar" jin yang mendengar ajakan tersebut sangat kecewa dan segera bangkit dari duduknya "kau tidak perlu mengantarku kekamar, aku akan pergi sendiri. Selamat malam". Jin kemudian berjalan dengan cepat sembari bergumam "kembali kekamar? Dasar Gguki hyung bodoh! Seharunya dia mencium bibirku! Ugh!".

Sementara itu jungkook didalam kamar tak bisa berhenti tersenyum melihat wajah merah seokjin saat ia salah tingkah. "oh hyung..kau dari mana saja?" tanya jungkook ketika melihat yoongi masuk kedalam kamar dan mulai melepas bajunya. " aku tidak tau sedalam apa persaanmu pada tuan muda, tapi aku berharap agar kau tetap sadar bahwa tuan muda seokjin tidak mungkin bisa kau miliki". "apa maksudmu hyung, apa kau mengetahui sesuatu?" "jangan banyak bicara dan cepat tidur besok kau harus bangun pagi". Dengan begitu yoongi mematikan lampu didekat ranjang tidurnya yang terletak tidak jauh dari jungkook.

Suasana sarapan pagi dikediaman Kims sedikit terasa aneh karena seokjin yang tak berhenti tersenyum serta nafsu makannya yang begitu luar biasa. "berikan aku sosis lagi dan apa menu makan siangku hari ini?" tanya seokjin dengan nada yang ceria. "tuan makan siang anda adalah spaghetti dengan tenderloin steak kami akan mengirimkannya tepat dijam makan siang anda". Salah satu chef menjelaskan pada jin "em..em no..no, aku ingin gimbab dan japchae dan tolong buatkan yang banyak". "seokjin..apa kau akan membagi makananmu dengan ken?" "yes dad, aku sudah selesai dan akan pergi sekarang. Bye dad.. bye hyung". Jin mencium kedua pipi ayah dan hyungnya lalu berlalu dengan senyuman yang tidak pernah pudar dari wajahnya.

"selamat pagi tuan muda, kami sudah siap mengantar anda ke kampus" ucap jungkook. Jin yang melihat jungkook begitu tampan dengan seragam militernya tiba-tiba merasakan hal yang aneh pada kemaluannya membuat seokjin segera masuk kedalam mobil dan membetulkan posisi celananya "damn, my hormone!" ucapnya dalam hati sambil terkekeh.

Seluruh mata tertuju pada seokjin saat jungkook membukakan pintu mobil untuk seokjin, disisi lain seokjin dengan percaya diri melangkahkan kakinya bak model dengan setelan jas dan kaca mata hitam guccinya. " wow.. kim seokjin, tidak cukup dengan pergi kekampus menggunakan setelan jas setiap hari, menaiki mobil Rolls-Royce, dan sekarang dikawal oleh seorang bodyguard. Apakah kau menambah jumlah sugar daddy sekarang? Hahaha" kang hana beserta para pengikutnya menertawakan jin seakan ada hal lucu yang terjadi. "sugar daddy? Huh! Jangan samakan diriku denganmu kang hana. Aku tidak memerlukan sugar daddy untuk mendapatkan kemewahan ini. Dan kalaupun kau memiliki 10 sugar daddy..aku yakin kau tidak akan pernah bisa mencapai level ku, you know why? Karena kau tidak terlahir sebagai Kim seokjin the LITTLE PRINCE! Sekarang minggir jangan sampai MY SENTINEL mematahkan tulangmu!".

*kim hansik tower(gedung perkantoran ayah seokjin).

"oh.. tuan Kim, anda sudah datang. Saya sangat senang anda menyempatkan waktu anda untuk datang ke kantorku". Kim hansik menyalami tamunya diikuti dengan namjoon yang membungkukan setengah badannya tanda menghormati tamu tersebut. "haih..bagaimana mungkin saya tidak datang saat calon besan mengundangku untuk bertemu hahaha".

Kini mereka bertiga tengah duduk diruang meeting sembari meminum teh, "namjoon.. aku mendengar pidatomu, kau melakukannya dengan baik pertahankan. Dan jangan lupa jauhi scandal selebihnya biarkan uncle yang mengurus". "thank you uncle kim" balas namjoon dengan sopan.

"oh..kapan kim-" "kim taehyung..kim taehyung anak semata wayangku akan segera datang, dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan calon tunangannya hahaha"..


Author:sepertinya badai akan segera datang... happy reading. Untuk besok FF mana yang kalian inginkan untuk saya update?



MY SENTINELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang