CHAPTER 7

1.1K 115 20
                                    


"SHOPPING"


Meninggalkan seokjin kepada jimin untuk membersihkan diri dan berganti pakaian, taehyung kembali ke ruang keluarga dengan senyum kotaknya. "taehyung..apa kau ingin minum sesuatu?" namjoon memanggil asisten rumah tangga "hyung berikan aku teh" jawab tae dan kembali sibuk dengan ponselnya.

Seokjin didampingi jimin berjalan menuju tempat dimana taehyung dan namjoon berada, jimin yang melihat seokjin hanya tertunduk lemah ikut prihatin dengan situasi yang harus seokjin hadapi. Hal ini membuat tekad jimin untuk membujuk namjoon agar membatalkan pertunangan mereka lebih kuat lagi. Sebesar apapun perasaan jimin kepada namjoon, namun lebih besar lagi kasih sayangnya kepada seokjin. Bagi jimin seokjin sudah ia anggap seperti adik kandungnya sendiri dan melihat seokjin sedih seperti sekarang ini membuatnya begitu khawatir.

"seoki...kemarilah" tae menepuk pahanya mengisyaratkan seokjin untuk duduk. Seokjin yang melihat mata namjoon segera berjalan menghampiri taehyung. Tae segera melingkarkan kedua tangannya dipinggang ramping seokjin ditariknya tubuh seokjijn sehingga membuat kepala seokjin menyentuh dada bidang taehyung "aku sangat menyanyangimu seoki" ucap tae seraya menenggelamkan wajahnya ditengkuh leher seokjin menghirup aroma strawberry yang berasal dari shampoo yang seokjin gunakan.

"sersan jeon, jimin ikutlah dengan kami. Aku dan seoki akan pergi kebutik untuk mulai memilih setelan jas yang akan kami pakai dimalam pesta pertunangan kita. bukan begitu seoki?" taehyung memaksa seokjin untuk melihat kearahnya dengan mencengkeram rahang seokjin "seoki..aku tidak suka jika kau mendiamku, aku ingin mendengar suaramu. Mengerti?" senyuman terukir diwajah taehyung namun seokjin merasakan cengkeraman tae semakin kuat membuatnya bersuara "yes taehyung, aku juga ingin membeli sesuatu" "perfect! aku akan memberikanmu black card agar kamu bisa membeli apapun yang kamu mau",

"no, no! tidak perlu tae..aku sudah memilikinya, daddy memberikannya padaku" "kalau begitu kau harus mengembalikannya karena mulai sekarang akulah yang akan bertanggung jawab atas dirimu baby seoki, bukan begitu namjoon hyung?" namjoon dengan senyum sumringah mengiyakan perkataan taehyung membuat jimin dan jungkook yang melihatnya geram.

****

Mata seokjin kembali berbinar saat ia melihat pemandangan didepannya, seluruh makanan lezat khas italy nampak tersaji didepannya belum lagi dengan pemandangan alam yang menyegarkan. Hal ini bermula dari kejadian memalukan didalam mobil saat mereka dalam perjalanan menuju butik, seokjin yang menyenderkan kepalanya dibahu taehyung harus menahan malu saat suara perutnya berbunyi memecah keheningan.

menyadari hal itu seokjin memejamkan matanya dan pura-pura tertidur, taehyung yang melihat hal itu tertawa kecil dan mencium kening seokjin lalu mengarahkan jungkook untuk menuju SANTORINI KAFE dimana kini seokjin tengah melahap makanannya. "tuan muda seokjin tolong makan dengan perlahan" jimin mengingatkan karena untuk kesekian kalinya seokjin tersedak saat menelan makanan. "tae..apa aku boleh membawa pulang roast cheesy lobster ini?" ijin seokjin saat ia hanya mampu menghabiskan 6 dari 10 lobster panggang keju yang ia pesan "no!" "aku akan membayarnya sendiri" marah seokjin dengan memanyunkan bibirnya,

taehyung bangun dari duduknya menghampiri seokjin dan berlutut didepannya "ap..apa yang kau lakukan?" "Seoki ku hanya akan mendapatkan yang terbaik, aku tidak ingin kau memakan makanan sisa seoki. Saat kau sampai dirumah nanti chef restaurant ini akan membuatkan lobster segar langsung dari dapur rumahmu" "what! Kau akan melakukannya untukku?" taehyung mengecup telapak tangan seokjin "semuanya akan kulakukan untukmu seoki". Pipi seokjin mulai merah merona saat beberapa pengunjung direstauran mulai berbisik betapa beruntungnya seokjin karena memiliki seorang kim taehyung.

****

Saat memasuki butik exclusive Gucci Mata seokjin langsung tertuju pada pelayan wanita yang selama ini menjadi musuhnya karena peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu, dimana seokjin dituduh merusak tas yang sama sekali tidak ia sentuh hingga pada akhirnya seokjin harus membayar tas tersebut. Bagi seokjin hal ini bukanlah masalah uang yang ia keluarkan melainkan kredibilitas nama baiknya dibutik tersebut.

MY SENTINELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang