"JEALOUS"
Jungkook menyeringai, tidak percaya dengan apa yang yoongi katakan. Memang benar Seumur hidupnya ia tidak pernah sekalipun mendengar ayahnya membahas ataupun bercerita tentang nyonya kim, yang ia tahu hanyalah ibu kim namjoon meninggal dunia dan seokjin adalah adik tiri dari namjoon oleh karena itu jarak usia namjoon dan seokjin terbilang cukup jauh.
"katakan jika kau sedang berbohong hyung" jungkook berdiri didepan yoongi yang tengah sibuk mengelap senjata apinya dengan sapu tangan.
"ayahku yang mengatakannya, kau tau..ayahku dan ayahmu sama-sama bekerja sebagai bodyguard hanya saja ayahku lebih senior dari ayahmu. Jika ayahku tidak terbunuh saat konflik senjata belasan tahun lalu, aku yakin ayahku dan ayahmu akan menjadi sahabat baik sekarang",
"ta..tapi bagaimana bisa?"
"hah! Saat kau dalam kandungan, Tuan besar Kim terlibat kasus penipuan dengan salah satu geng dijepang bernama Kuzam, Mereka menginginkan senjata tapi tidak ingin membayarnya, mereka menjebak tuan besar Kim namun ayahku dan ayahmu berhasil membebaskan beliau. Bahkan mereka berhasil menyandera ketua geng tersebut hingga akhirnya tuan kim berhasil mengambil kembali senjata miliknya. Namun tentu saja.. mereka menginginkan balas dendam..."
"mereka balik menyerang Tuan besar Kim?"
"hhmm.. salah satu penjaga disini berkhianat, dia memutus alarm keamanan sehingga para anggota geng Kuzam dengan mudah mengepung mansion, dan kau bisa menebak apa yang terjadi setelahnya.."
"tidak mungkin..."jungkook masih tidak percaya.
"kau pikir apa alasan tuan kim memperketat pengamanan dimansion, memperkerjakan bodyguard khusus untuk tuan namjoon dan tuan muda? Trauma.. sesungguhnya tuan besar trauma, dengan mata kepalanya sendiri dia menyaksikan tubuh istrinya diberondong puluhan peluru, sementara ibumu tergelatak dibelakang nyonya kim bersimbah darah. Ayah ku mengatakan saat itu juga ibumu dioperasi untuk menyelamatkanmu sementara nyonya kim tewas ditempat".
"jadi.."
"jika nyonya kim tidak mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan nyawa ibumu, detik ini kau tidak akan ada disini. Itulah sebabnya mengapa kedua orang tuamu sangat setia kepada tuan besar dan tuan namjoon".
"lalu bagaimana dengan seokjin? Taehyung sangat berbahaya-" yoongi menggerakan jari telunjukknya tidak setuju dengan apa yang jungkook katakan,
"seperti yang ayahmu katakan, taehyung tidak berbahaya jika seokjin bisa menjaga sikapnya. Yang aku khawatirkan disini adalah perasaanmu, jika kau membiarkan perasaanmu mengambil alih akal sehatmu maka bisa dipastikan nasib seokjin akan berakhir seperti mantan kekasih taehyung. oleh karena itu aku peringatkan padamu, kontrol perasaanmu, buat rencana yang matang. Oh dan 1 lagi, aku akan menyelidiki hoseok.. dia sangat mencurigakan".
Jungkook menyapu rambutnya kearah belakang dengan jarinya, dahinya berkerut karena berpikir terlalu keras.
"hyung..apa kau percaya dengan janji tuan namjoon?" tanya jungkook, yoongi tertawa mendengar pertanyaan yang menurut yoongi sangat lucu.
"berapa lama kau mengenal tuan namjoon? Jika kau berpikir tuan namjoon tulus menyayangi tuan muda kau salah besar. Tuan namjoon membiarkan tuan mudan hidup karena dia adalah orang yang cerdas, dia tahu bahwa suatu saat tuan muda akan sangat berguna bagi hidupnya. Dengan ketampanan dan bagaimana orang-orang sangat menyukai tuan muda hal itu sudah jelas merupakan sebuah keuntungan untuknya. Oleh karena itu disamping rasa benci dan dendamnya pada ibu kandung tuan muda, tuan namjoon tetap memperlakukan tuan muda layaknya pangeran karena tuan namjoon menganggap tuan muda adalah investasi yang menjanjikan. Dan lihatlah sekarang..tuan namjoon akan duduk santai dan nyaman dikursi pemerintahan berkat tuan muda bukan",
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENTINEL
FanfictionJungkook seorang bodyguard yang begitu setia kepada tuannya meskipun harus mempertaruhkan nyawanya sendiri, "jika ada yang harus mati, maka orang itu adalah aku". seokjin putra dari seorang pengusaha paling berpengaruh dikorea selatan harus rela men...