"I AM YOUR BOSS"
"Mr.Kim seokjin,bisakah anda menjelaskan mengapa pemilihan bahan makanan sangat penting dilakukan?" "huh?!" seokjin melirik kekiri dan kekanan untuk mencari jawaban yang tepat namun sampai beberapa saat ia tetap tidak bisa menjawab pertanyaan dosennya "Mr.Kim apa ada hal yang mengganggu konsentrasi anda?" "tidak ada Mr.Song" "baiklah, kita lanjutkan pelajaran hari ini".
Seokjin kembali melirik kearah jungkook yang masih tidak bergeming dari posisinya tegap dan sigap, seokjin menundukkan kepalanya dan menyadari kesalahannya yaitu tidak fokus dalam pelajaran dikarenakan fikirannya dipenuhi oleh kejadian tadi malam dimana jungkook menciumnya dengan begitu mesra, menggigit kecil bibir bawahnya bahkan memainkan lidahnya didalam mulut seokjin dengan begitu liar "plakkkk!" seokjin menampar pipi kanannya sendiri saat fikiran kotornya mulai mengambil alih, beruntung bagi seokjin karena jam kuliah akhirnya berakhir.
"Gguki hyung..bisakah kita pergi ketaman terlebih dahulu?" seokjin dan jungkook kini berjalan menuju gedung utama kampus dengan perasaan gembira, sesekali seokjin dengan sengaja mendekatkan tubuhya kearah jungkook saat beberapa rombongan mahasiswa berjalan disampingnya.
"wait...bukankah dia kim taehyung?"
"Maksudmu kim taehyung designer, pelukis dan pemain saxophone yang terkenal itu? Kenapa dia berada dikampus kita?". Seluruh mata mahasisawa kini terarah pada seseorang yang tengah berjalan dengan begitu percaya diri,setelan jas hitam exclusive membalut tubuhnya serta sebuket bunga berada digenggaman tangan kirinya.
"seoki.." seokjin menghentikan langkahnya seketika saat melihat lelaki yang tidak ingin ia temui kini berada dihadapannya. "aku membawa bunga ini untukmu.." taehyung memberikan bunga yang sedari tadi ia pegang kepada seokjin lalu mencium keningnya tanpa ragu "ap..apa yang kau lakukan disini?" tanya seokjin gugup "tentu saja aku menjemputmu pulang dan malam ini kita ada makan malam bersama dirumahmu" "daddy tidak memberitahukannya padaku" "karena aku yang ingin memberitahukannya padamu seoki, sersan jeon..apa ada kejadian yang membuat seokiku hari ini tidak nyaman?" jungkook menegakkan postur tubunya kemudian menjawab "tidak ada tuan kim, semua aman". "baguslah, aku tidak ingin seoki ku tidak nyaman apalagi sampai terluka. Ayo kita pulang".
"bukankah seokjin begitu beruntung?"
"kau benar, lahir dari keluarga konglomerat, dia bahkan punya hyung yang kabarnya akan mencalonkan diri sebagai perdana menteri dan lihatlah sekarang ia berjalan dengan pria paling sempurna kim taehyung!"
"aku yakin dikehidupan sebelumnya seokjin pasti pernah menyelamatkan negara kita"
para mahasiswa tak berhenti membicarakan taehyung dan seokjin hingga keduanya memasuki mobil dan meninggalkan pelataran kampus.
****
Taehyung dan seokjin berjalan dengan bergandengan tangan saat memasuki pintu utama mansion, "oh..seokjin kau sudah sampai, nak..taehyung terimakasih karena sudah menjemput seokjin kami" "bukankah sudah kewajibanku sebagai calon tunangan seoki?" namjoon tertawa mendengar kalimat taehyung namun bagi seokjin tidak ada yang lucu sama sekali malah membuatnya ingin muntah.
"jimin..bantu seokjin untuk bersiap 1 jam lagi makan malam akan segera dimulai" namjoon kemudin membawa taehyung keruang keluarga untuk menunggu seokjin bersiap.
Kedua keluarga kini duduk bersama dimeja makan sesekali seokjin mengiyakan dan tersenyum saat ayah taehyung bertanya padanya, "ehem..nak seokjin..tujuan acara makan malam hari ini adalah untuk memberitahukan bahwa pertunangan mu dan nak taehyung akan dilaksanakan pada akhir bulan ini ka-" "uhukkkk uhukkkk uhhkk" seokjin tanpa sengaja menelan makanan yang belum ia kunyah karena begitu terkejut dengan berita yang baru saja ia dapatkan. Tanpa menunggu lama seokjin segera berlari ke toilet untuk membersihkan jasnya yang kini sedikit ternoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SENTINEL
FanfictionJungkook seorang bodyguard yang begitu setia kepada tuannya meskipun harus mempertaruhkan nyawanya sendiri, "jika ada yang harus mati, maka orang itu adalah aku". seokjin putra dari seorang pengusaha paling berpengaruh dikorea selatan harus rela men...