Seperti rencana yang sudah Adel katakan, gadis itu benar-benar membawa Ashel ke tempat-tempat yang ia janjikan. Dan sekarang adalah jadwalnya untuk membawa Ashel ke pantai. Hanya pantai pinggir kota saja yang akan ia datangi sore nanti untuk melihat sunset. Siang ini Ashel meminta untuk makan di lawson, mini mart dengan berbagai makanan korea yang sedang banyak diminati orang. Beruntung karna store yang mereka kunjung sedang sepi jadi mereka mendapatkan tempa duduk di dalam toko
" Gapapa kan shel sama mama papa ku? Mereka minta ikut " ucap Adel saat di kasir
" Loh gapapa dong, lagi juga kan biar kita makin aman del, mau gimanapun kita masih kecil, cewe pula" Adel mengangguk lega mendengrnya, ia takut Ashel risih karna jalan-jalan diikuti orang tua. Orang tua Adel selain ingin menjaga anaknya juga ingin jalan-jalan juga
" Nanti disana mah katanya mereka misah pacaran sendiri " Ashel tertawa mendengarnya. Orang tua Adel memang kekinian.
" Yaudah gapapa del mengenang masa muda" ucapnya.
Kini makanan sudah dihadapan mereka, memang dasarnya Adel royal arau boros, ia memesan banyak menu. Dan juga banyak jajanan lain. Tapi ujungnya ia malah terkena ocehan Ashel
" Kan aku bilang secukupnya aja del ih dia mah, ngga habis kan, aku deh yang habisin" Adel tersenyum menopang dagu melihat Ashel yang cemberut. Kemudian ia cubit pelan pipi gadis itu karna gemas
" Gapapa kan kamu suka " ucapnya
" Suka suka, tapi nanti aku gemuk" ucap Ashel lagi
" Gapapa gemuk juga aku selalu suka " dan benar kan, cemberutnya tidak tahan lama Ashel langsung tersenyum mendorong wajah Adel
" Buaya dasar "
***
Dan disinilah mereka di pantai kawasan jakarta. Ancol. Tapi tidak benar-benar di pinggir pantainya. Mereka berjalan beriringan dengan sesekali bergandengan tangan. Ashel terlihat sangat senang akhirnya bisa berjalan-jalan lagi." Adel Ashel, mama sama papa disebelah sana yaa hati hati, kalo mau apa apa panggil " Adel mengangguk saja sedangkan Ashel menyauti
" Ah iyaa tante siap"
Mereka lama memandang matahari yang akan terbenam dalam diam. Sibuk menikmati pemandangan indah itu. Tapi Adel pandangannya bukan hanya pada matahari tapi juga pada gadis disampingnya itu. Ashel terlihat sangat mempesona dengan rambutnya yang tertiup angin itu dan juga senyum yang tidak luntur. Perasaannya nyata, bukan hanya sayang sebagai sahabat. Tapi cinta dan ia ingin memilikinya.
" Shel " yang dipanggil menoleh tapi yang memanggil malah terdiam melihat wajah cantik Ashel
" Del, kenapa " Adel segera tersadar dari lamunannya. Ia berdehem pelan, mentralkan detak jantungnya. Ia harus mengungkapkannya. Tapi ia juga takut dengan respon gadis di depannya
" Shel, kalo aku mau milikin kamu boleh? " ashel diam mendengar penuturan Adel. Ini yang ia inginkan bukan? Tapi ia juga masih bingung
" Kalo aku mau bahagiain kamu lebih , bukan sebagai sahabat atau saudara boleh?" Ashel masih diam mencerna semuanya, tanpa sadar tangannya mencubit lengannya. Memastikan ia tidak mimpi. Sakit, berarti ia tidak mimpi
" Kalo aku ma-' ucapan Adel belum selesai tapi
Cup
Kecupan singkat mendarat di bibirnya. Iya Ashel menciumnya
" Yes you can" dan Adel semakin terdiam, mencerna apa yang baru saja terjadi. Ashel tidak menolaknya, tidak menamparnya, tidak pergi meninggalkannya seperti bayang-bayangnya beberapa hari. Ashel menerimanya. Ashel menciumnya. Ia langsung memeluk Ashel erat mengecup berkali kali rambut gadis itu
" I love you shel I love you and thank you cel " ashel mengangguk membalas ucapan dari Adel. Walaupun ia ragu, tapi ia bertekad untuk menjalani ini. Apapun yang akan terjadi kedepannya ia harus bisa menghadapinya.
Malam itu jadi hari jadi mereka. Perasaan lega , senang, semua menjadi satu. Kini saatnya mengabadikan moment. Adel memanggil papa mamanya untuk memfoto ia dan kekasihnya. Benar kan kekasihnya?
" Yuk 1 2 3" berbagai pose mereka ambil dari berdampingan, bertatapan, rangkulan. Walau Adel tiba-tiba terlihat kaku
" Luwes aja apa del, kaya ga pernah foto sama cewe cantik aja, ya ngga shel " yang diajak bicara hanya tersenyum malu, apalagi Adel. Pak Andi atau papa Adel itu memotret lagi, dan di potretan yang entah keberapa, membuat Ashel terkejut bukan main. Adel menciumnya. Ya Adel menciumnya. Jika berdua tidak masalah tapi ini ada papa mamanya
Ia langsung menatap Adel dengan tatapan tajam " del ada papa mama kamu" ucapnya dengan tertahan
" Gapapa tadi kata papa suruh luwes kan "
Sedangkan papa mamanya menahan tawa, sepasang anak remaja yang sedang dimabuk asmara itu terlihat lucu, mereka seperti mengingat masa muda mereka
" Yaa luwes sih luwes, tapi ngga langsung nyosor juga kali del " ucap Papa Adel
***
Malam pun tiba dan mereka kini sudah di rumah, Ashel masih menginap di rumah Adel.
" Sr bareng yuk del " ucapnya
" Ayo, kita bikin dunia jeketi gonjang ganjing" balasnya sambil menyiapkann
" Awas aja jangan gila yaa " ucap Ashel. Karna Adel memang terkadang suka melakukan hal yang tidak terduga. Seperti tadi menciumnya didepan orang tuanya. Kurang gila apa?
" Iyaa iyaa takut banget"
Dan benar, fans dibuat sangat senang dengan live showroom mereka berdua. Interaksi keduanya sangat manis. Terlebih saat Ashel meminta maaf sambil mengucap I love you berkali kali, atau saat Adel ikut menyanyikan lagu perahu kertas sambil menatap mata Ashel. Yaa walaupun ujungnys ia yang gesrek sendiri. Atau satu lagi , saat mereka bermain tahan kedip mata dan saling tatap.
Kini mereka sudah tiduran dikasur milik Adel. Setelah menyelesaikan Showroom dan juga setelah ritual bersih-bersih mereka.
" Beneran gapapa suara kamu ?" Tanya Ashel
" Gapapa cel, kan kamu tau sendiri kalo malem suaraku emang suka gini tiba-tiba" ucap Adel menenangkan kekasihnya itu
" Yaa tapi ini lama loh, udah hampir 3 jam loh del, mau aku ambilin minum" ucapan Ashel tidak dibalas tapi ia malah menciumnya
" Aku cuman butuh dipeluk kamu sampe tidur " ucap Adel dan sambil menghela nafas Ashel mulai memeluk Adel
" Besok kalo masih gitu periksa aja yaa del " Adel hanya mengangguk dan mengeratkan pelukannya
" I love you so much cel "
Mereka kemudian saling diam, menatap langit-langit kamar Adel dengan saling bergenggam tangan.
" Rasanya tuh kaya mimpi tau ngga" Ashel menoleh ke arah Adel menunggu gadis itu melanjutkan kata-katanya
" Dari aku yang cuman ngebayangin punya hubungan lebih sama kamu, akhirnya jadi kenyataan" Kemudian kini ganti Adel yang menoleh pada Ashel sambil mengelus pipi gadis itu
" terimakasih ya shel, aku bahagia banget " Ashel mengangguk dan bergantian mengelus pipi Adel
" Aku juga del, terimakasih selalu buat aku bahagia " Adel mengangguk dan langsung mencium dahi Ashel dengan lama.
*****
Ngga ada hubungan yang sempurna, tenang pasti ada konfliknya hahahaha
Semoga suka yaa kawand, tapi inget jangan usik mereka yaaa.
Maaf kalo ada typoo yaa