DBD

5.3K 497 20
                                    

Kesehatan tidak memihak Ashel belakangan ini, ia jadi sering absen kegiatan dan perform karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Setiap hari para member terus bertanya mengenai kesehatannya, beberapa juga sering menjenguknya. Padahal menurutnya ia hanya meriang saja.

" Kata aku kamu jangan perform dulu deh cel " Adel masih bersedekap dada dikursi yang ada di kamar Ashel. Ashel sendiri sedang tiduran sambil memeluk boneka panda yang dibelinya bersama Adel

" Tapi sayang dell , ini 100 show aku kan, kasian juga fans yang udah nyiapin projek kan" Adel menghela nafas lagi, pacarnya memang sungguh keras kepala

" Cel, kalo kesehatan kamu lagi kurang bagus mereka juga ngerti kan" ucapnya sambil beranjak untuk duduk disebelah pacarnya. Ashel tersenyum lalu menggenggam tangan Adel

" Im fine sayang, udah sembuh aku, dibawa perform pasti sembuh ko " Adel menatap Ashel dalam, susah membujuk Ashel jika seperti ini

" Oke, tapi kalo makin memburuk awas aja yaa " Ashel malah tertawa mendengar ancaman Adelnya itu

" Ihh masa ngancem mainnya sih"

" Biarin "

***

Perayaan 101 showmya berjalan sangat lancar, tentu ia sangat bahagia dikelilingi orang-orang yang mendukungnya. Tapi ternyata kesenangannya berakhir karna ia merasa badannya mulai tidak enak lagi. Sudah beberapa hari tapi kondisinya belum membaik juga. Akhirnya orang tuanya memutuskan untuk membawanya ke rumag sakit lagi, karna seperti kata dokter sebelumnya jika keadannya memburuk lagi, harus segera dibawa ke rumah sakit lagi. Dan benar saja akhirnya ia dirawat juga, ia terkena DBD.

" Ko bisa yaaa " Ashel tersenyum memandang orang yang duduk dihadapannya saat ini.

" Ya bisa lah del, namanya sakit siapa aja bisa kena " Adel yang duduk disana. Ia langsung meluncur ke rumah sakit saat diberitau jika Ashel dirawat. Dan sekarang ia sedang ditugaskan untuk menjaga Ashel. Mommynya dan abinya pulang untuk mengambil perlengkapan dan pesanan anaknya itu, Rafasya tentu ikut orang tuanya. Sedangkan Ayu dan dan Justin ada si luar sedang membeli makanan

" Apa jangan-jangan gara-gara pas itu kamu main banjir-banjiran cel. Air banjir kan dari mana aja, siapa tau di air itu ada jentik nyamuk dpd nya cel " Ashel menggeleng lemah sambil tersenyum, lalu menggenggam tangan Adel

" Udah dari pada kamu mikirin si nyamuk mulu mending usap usap aku" Tangan Adel langsung mengusap usap Ashel. Celotehannya tentang nyamuk berhenti, ia memandangi Ashel, sedih jelas saat orang tersayang kita lemah seperti itu. Tapi Adel tidak ingin memperlihatkan kesedihannya, ia takut Ashel jadi kepikiran dan mempengaruhi proses penyembuhannya. Ia kini harus menunjukan semangat pada Ashel agar Ashel juga ikut semangat. Sebenarnya ada banyak omelan yang Adel siapkan untuk Ashel. Terlalu banyak mengambil kegiatan, istirahat yang kurang, dan makan yang tidak teratur. Tapi ia urungkan, yang terpenting adalah sekarang Acelnya sembuh dulu.

" Duh maaf yaa Adel nunggunya lama yaa " Adel melepas dulu genggaman tangan Ashel lalu tersenyum ke arah mommy Ashel

" Gapapa tante lagi juga aku ngga ada kegiatan apa apa dan mau temenin Ashel " mommy Ashel tersenyum lalu memgusap rambut "sahabat" anaknya itu

" Terimakasih yaa adel " Adel tersenyum lalu pandangannya terfokus pada boneka yang dibawa Abinya Ashel

" Loh panda " ucapnya

" Ini nih pesenan anak gadis, katanya minta ambilin boneka yang kembaran sama kamu del " Adel malah jadi tersenyum malu entah kenapa, tapi segera ia sembunyikan

" Eh bentar dulu yaa del tante mau nanya dokter dulu " Adel mengangguk saja sambil menatap Mommy dan Abinya Ashel keluar ruangan lagi. Ia lalu mengambil boneka panda itu dan diletakkannya disamping Ashel

" Untung kamu minta bawain boneka ini cel " ucapnya sambil merapikan kasur Ashel

" Ini jadi boneka favorit aku sekarang" jawabnya sambil tersenyum

" Karna aku ngga bisa 24 jam disini terus, ngga bisa temenin kamu setiap hari disini, jadi boneka ini sebagai gantinya yaa hmm, boneka ini sebagai pengganti aku kalo aku lagi ngga bisa nengokin kamu" Ashel tersenyum sambil mengusap tangan Adel

" Iyaa Adel, emang niatku juga gitu " ucapnya. Adel mengedarkan pandangannya, lalu melihat keluar seperti memastikan sesuatu. Dan tak lama kembali

" Kenap-" ucapannya terputus karna Adel mengecup bibirnya sekilas, lalu kedua pipinya, dan terakhir dahinya ia kecup agak lama

" Mumpung ngga ada orang aku mau cium kamu, siapa tau bisa jadi obat " ucapnya sambil senyum-senyum dengan pipi yang merona, Ashel pun begitu juga. Hal-hal manis seperti itu selalu membuat mereka seperti malu-malu. Mau bagaimanapun juga mereka adalah remaja-remaja yang baru menjalin hubungan, baru kenal cinta

" Bisa aja kang nyosor "

***

Tipis-tipis dulu, alias maaf yaa super lama banget updatenya. Semoga suka, dan lekas sembuh idola kita semua alias Ashell, yuk doain biar cepet sembuh doi guys.

Btw, sudahkan kalian baca ff jeketi juga, Law and Low? Kalo yang belum baca disarankan baca karna bagus sekalii

ADELSHEL STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang