We can handle it

6.5K 542 15
                                    


Hidup menjadi seorang Idol itu bukan perkara mudah. Sepertinya apapun yang dilakukan ada saja yang tidak suka. Tapi bukan hanya idol saja, semua pun mengalaminya. Ashel merupakan type member yang mudah sekali bergaul. Mau dengan teman segenerasi, bahkan kaka tingkatnya ia gampang meng akrabkan diri. Bahkan para seniornya mengakui itu. Ia adalah orang yang interaksi dengan orang terdekatnya sangat lengket. Atau clingy, deskripsikan sendiri. Bukan hanya Adel yang di cium member lain pun pernah ia cium. Walaupun arti ciuman itu beda.

Baru saja sehari yang lalu ia dinasehati untuk tidak memedulikan omongan hatters, ia malah memikirkannya lagi. Ia tidak nyaman kedekatan dengan Adel di lebih-lebihkan. Bukan apa apa, itu semua akan berdampak pada semuanya.

" Asli sih cel, gila gila gila gua yang nonton ikutan gesrek " Ashel melirik malas pada marsha yang sedang menonton ulang live showroom Adel tempo lalu.

" Ngga usah dibahas " ucapnya jutek. Bukan hanya Marsha yang terkejut, Indah, Kathrin , bahkan Jessi yang ada disana serempak menoleh.

" Kenapa " tanya mereka

" Yaa pokonya ngga usah dibahas, males " Marsha menutup ponselnya, memfokuskan diri pada temannya yang terlihat sangat kesal itu.

" Berantem sama Adel ?" Tanya jessi kali ini. Ashel menggelengkan kepalanya sambil menghbuskan nafas

" Susah yaa mau deket aja ada ajaa yang ngga suka " Indah mengelus punggung Ashel

" Kenapa masalahnya coba cerita " tanyanya

" Gimana ya ka gua tuh oke oke aja pada kapal kapalan, cuman gua gasuka yang berlebihan. Lu tau sendiri ngga semua fans suka hal gituan kan, nanti yang kena siapa? Gua sama Adel? Lu pada tau kan gua orangnya gimana kalo ada yang hate comment" mereka diam , mereka tau Ashel. Gadis itu mudah kepikiran. Susah untuk tidak memedulilan sesuatu.

Tak lama Adel datang, langsung merangkul Ashel dihadapan teman-temannya. Ashel melihat itu langsung menyingkirkan tangan Adel. Indah dan yang lainnya mengerti situasi, mereka berpindah ke tempat lain, mungkin mereka berdua butuh waktu untuk bicara.

" Hey kenapa ? " Tanya Adel sambil menggenggam tangan Ashel. Mumpung hanya mereka berdua.

" Mau ngga kita ngga usah ketemu dulu del " Adel menghela nafas. Kejadian dulu terulang lagi.

" Apaan sih, mulai kan kamu mah " ucapnya sambil melepaskan genggamannya.

" Emamg salahku juga, waktu kemarin di sr kamu, aku terlalu gitu " Adel berdecak mendengarnya. Ia sangat tidak suka pembahasan ini.

" Kamu ngerasa bersalah gitu lagi, aku marah banget loh cel " ucapnya mengancam

" Del kamu ngga liat apa dm atau yang mention kita ketikannya gimana? " Adel tak menghiraukan ucapan Ashel, ia fokus pada handphonenya, lalu tak lama ia mengangkat telfon

" Iya itu pa orangnya, terserah deh mau dikeroyok mau di apaain yang penting tu orang diem ngga mention atau dm aku sama Ashel lagi "  Ashel terkejut mendengarnya, apakah Adel baru saja menyuruh papanya untuk mencari orang yang memfitnah mereka ?

" Adel jangan gila yaaa, apa apaan sih " Adel tidak mempedulikan ucapan Ashel, ia ganti menelfon kaka nya

" By, roby , iyaa udah gua kirim ss tweetnya. Beresin ya " kemudian ia menyimpan handphonenya. Ashel berdiri mengacak-ngacak rambutnya

" Del sumpah ini ngga lucu, kamu mau apain tu orang hah? Gila ya lu " Adel orang yang 'berada' kemungkinan apapun bisa dilakukan, dan Ashel takut itu terjadi, masalahnya nanti merembet kemana-mana yang ada.

" Biar orangnya diem dan kamu juga ngga kaya dulu ngejauh " Ashel duduk dengan kesal menatap Adel sengit

" Kamu emamg susah dibilangin "

***

Ashel benar-benar kesal dengan Adel. Papanya terang-terangan mengancam orang yang memfitnah dirinya dengan Adel. Bukan hanya papanya. Bahkan keluarganya pun ikut  mengancam orang itu. Saat ini ia bingung, ia takut masalahnya merembet kemana-mana.

" Gapapa shel, lagi juga wajar kali orang tua, kaka emosi kalo salah satu keluarganya diomongin yang ngga-ngga. Gua jadi emaknya aadel nih, jangankan gua tegor lewat sosmed, gua jadi emaknya langsung gua datengin, gua tebas sekalian " ucap Kathrin yang sudah tau perkaranya apa

" Bener bener bocah kematian yaa, langsung banget tebas nih" ucap Marsha

" Yaaa bener dong, mana ada orang tua yang rela anaknya difitnah, diomongin ini itu "

Ashel sedang berkumpul dengan KAMI disudut tempat latihan. Mereka selesai latihan. Ashel masih mendiami Adel. Ia masih kesal dengan Adel. Tapi tak lama kemudian Adel datang menghampiri. Indah dan Kathrin menggeser duduknya karna mengerti pasti akan ada perdebatan antara Adel dan Ashel

" Tuh liat " Adel menunjukan handphonenya. Itu berisi pesan dari papanya, kalau orang yang memfitnah mereka sudah meminta maaf, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

" Del seriusan aku malah takut , orangnya ngga dimacem-macemin kan?" Adel tersenyum tipis.

" Papa ku ngga sekejam itu shel, tapi kalo ada omongan yang sampe buat kamu kenapa kenapa, aku yang bakal jadi kejam sama orang itu " Ashel menghela nafas pelan. Ada aja masalahnya. Adel tidak salah. Tindakannya benar. Orang seperti itu memang tidak bisa dibiarkan, harus diberi peringatan. Tapi karna ia tidak bisa langsung menegur orang itu, maka ia meminta tolong pada papa , mama dan para kakak-kakaknya untuk menegur orang itu. Jika perkataan orang itu tentang, kedekatannya dengan Ashel hanya gimmick karna mereka sama sama mempunyai pacar diluar sana adalah benar, Adel dan Ashel tidak semarah ini. Tapi itu semua tidak benar.itu semua fitnah. Maka wajar ia bertindak seperti itu.

" We can handle it cel, harus kuat. Nanti kedepannya pasti ada aja halangan atau orang yang ngga suka. Kita harus bisa harus bertahan, jangan nyerah sama omongan itu.

Malam itu setelah latihan seperti biasa Adel pulang dengan Ashel dan tentu saja dijemput papa Adel. Dan mereka mampir ke tempat makan biasa keluarga Adel kunjungi. Ternyata Abis Ashel menyusul untuk menjemput anak gadisnya

" Udah ngga usah khawatir yaa ashel kalian cukup fokus sama kegiatan kalian, belajar sebanyak-banyaknya " Ucap papa Adel dan Ashel  tersenyum mendengarnya

" Iya om terimakasih yaa " ucapnya dan dibalas anggukan. Kemudian Abi Ashel merangkul Ashel dan Adel

" Tugas kalian fokus kejar mimpi kalian, kalo ada yang macem macem kaya tadi itu tugas kita sebagai orang tua lindungi kalian "

Memiliki orang tua yang benar-benar support serta mendukung impian dan apapun yang disukai adalah sebuah kebahagiaan dan itu yang Adel dan Ashel rasakan. Orang tua mereka benar-benar terbaik.

***

Asli ya orang yang fitnah mereka pengen gua gedig.

Guys peringatan juga buat kita, jangan terlalu berlebihan yaaa. Bikin konten tentang mereka gapapa terlebih di tiktok. Tapi jangan berlebihan oke, karna itu kan bisa diliat semua orang, dan ngga semua orang suka kapal-kapalan. Nanti efeknya ke siapa? Bukan ke kita tapi ke member yang bersangkutan.

Emang bajingan banget yang hate coment :) maaf guys saya emosi liatnya hehehe. Tetep dukung mereka yaaa dan kapal kapalan jadiin konsumsi pribadi aja jangan sampe ganggu mereka yaa kawand

ADELSHEL STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang