Gengsi ( Adel - Ashel)

10K 710 10
                                    


Ashel POV

Salah satu resiko dekat dengan seorang bernama Reva Fidela alias Adel adalah jailnya dan gengsinya. Ia tidak pernah mau mengakui bahwa ia sayang dan ia juga tidak pernah mau mengakui jika ia cemburu. Entah gengsi Adel sangat sebesar itu. sebelum dekat dengannya aku memang dekat dengan Azizi dan itu pun karena ia teman mainku sewaktu kecil maka saat kami bergabung di JKT48 besama aku otomatis sangat dekat dengannya karna saat pertama yang aku kenal dekat hanya dia. Kami memang dekat tapi konteksnya berbeda dengan kedekatanku dengan Adel. Aku tidak memiliki perasaan pada Azizi tapi jika Adel, aku mungkin menyukai seniorku itu lebih dari sahabat, teman, atau adik.

Hari ini aku hanya ada 1 show yang kebetulan Adel dan Azizi pun juga sama. Semalam aku sudah bercerita pada Adel jika hari ini aku, Azizi, Muthe, dan Kathrin ingin menonton bioskop bersama. Dan seperti yang ku katakan tadi gengsinya sangat besar aku tau ia cemburu tapi ia tidak mau mengungkapkannya, nanti ujungnya ia akan merajuk, irit bicara. Tapi aku tetap suka.

Aku melihatnya sedang duduk memainkan handphonenya di samping ka Oniel. Aku tau dia sedang badmood karna aku hari ini akan menonton bersama Azizi dan yang lainnya. Tapi aku kan juga tidak bisa menolak, bagaimanapun mereka juga teman dekatku. Biasanya ia akan terus menempel denganku dan sekarang tidak. Fix adel bête. Aku menghampirinya sengaja duduk menempel dengannya.

" ciee jealous yaa" ucapku sambil menoleh ke arahnya dan ia hanya melirikku sekilas

" dih ngapain gua jealous " jawabnya sambil terus focus pada handphonenya

" yaudah gua jalan seharian sama Azizi" ucapku dan ia hanya meilirikku sekilas.kami sama-sama diam sampai saat aku akan beranjak dari duduk tangannya menahanku

" jangan lama-lama cepet kabarin gua " ucapnya tapi tidak mau melihatku. Dan aku tersenyum melihat sifatnya. Ini sudah biasa, ia jika cemburu memang seperti ini.

" iyaa mrs. Gengsi " ucapku dan beranjak dari sana

Ashel POV End

Ashel dan yang lainnya saat ini sedang berada di resto sebuah mall. Jika sebelumnya ia dan yang lain bersama Azizi sekarang tidak. Azizi ada kegiatan lain ternyata jadi ia tidak bisa ikut makan bersama. Malah sekarang ada eve. Ashel terlihat sedang membals pesan seseorang. Siapa lagi kalau bukan Adel.

Adeluv : 

Shel

Acel

Apa del, aku makan sama yang lain dulu, azizi udah pulang duluan

Gpp, ngga nanya dia

Cuman mau ijin

Nanti mau nginep sama jmt

Yudh hati-hati kl gtu have fun yaa

(read)

Ashel langsung menyimpan Handphonenya setelah melihat Adel hanya membaca pesannya. Sedikit bad mood mungkin karna padahal ia ingin sleep call dengan gadis penyuka sugar glider itu.

" eh guys aku sambil showroom yaa" yang lain mengangguk setuju. Ia showroom sambil mengobrol dengan yang lainnya sambil sesekali minum minumannya yang masih tersisa.

" kalo aku harus telfonan, harus telfonan sama orang " ucapnya kala membicarakan kebiasaan-kebiasaan mereka

" untung sekarang udah ada temen, temen telfonan " ucapnya lagi sambil tersenyum manias mengingat bagaimana Adel begitu sabar menemaninya sampai tidur setiap hari

" siapa? Kami? " Tanya Kathrin

" Adel " jawabnya dengan masih tersenyum. Mereka sesekali membahas bagaimana Ashel yang harus ada teman menelfon setiap malam.

" itu si adel terpaksa ngga tuh ' ucap eve mengompori

" ngga dong " jawab Ashel dengan santai

" kenapa ngga sama Kathrin atau yang lain?" Tanya Muthe

" ngga kalo sama kathrin cuman sampe jam 4 " Muthe yang mendengar penjelasan Ashel langsung tercengang

" hah ? lu telfonan sampe jam 4?" Tanyanya memastikan dan Ashel hanya mengangguk sambil tersenyum

" lu bayangin aja gua telfonan sama dia dari jam 8 malem sampe jam 8 pagi, awas loh shel Adel jangan-jangan terpaksa lagi " ucap eve mengompori lagi.

" tuhkan kaka tuh yang terpaksa Adel mah ngga " ucap Ashel

" terus bagimana cara matiinnya ?" Tanya Muthe yang masih penasaran

" yaaudah kalo udah bangun nanya, udah bangun? Gitu " jawab Ashel

" kaya orang pacaran yaaa" gumam Muthe

" maunya sih gitu " ucap Ashel tapi hanya dalam hati.

Setelah menyelesaikan acara makan mereka, mereka memutuskan untuk langsung pulang. Semua sudah dijemput-jemputannya sedangkan Ashel masih menunggu di lobby mall. Ia menunggu jemputannya juga yang masih belum datang dan tidak ada kabar. Tak lama sebuah mobil yang ia kenali berhenti di lobby mall, ia sangat kenal mobil itu dan tentu saja orang yang baru keluar dari mobil

" del? Ngapain?" ya itu Adel menghampiri Ashel

" jemput lu lah masa mau markirin mobil, tadi gua udah ijin sama mommy lu kalo lu barengan gua" jawabnya sambil langsung manrik tangan Ashel pelan tapi ditahan oleh Ashel

" lah tapi katanya mau nginep sama jmt ?"tanya Ashel, Adel memang orang yang tiba-tiba. Tiba-tiba manis, marah dan tiba-tiba jemput.

" aku kangen " jawabnya dengan sangat pelan namun Ashel masih bisa mendengarnya.

" cieee malu-malu banget sih " ucap Ashel menggoda Adel.

Sekitar hampir 1 jam mereka sampai di kediaman Ashel, mereka turun dari mobil keluarga Adel. Tidak mungkin Adel mengendarai mobil sendirian gadis itu belum cukup umur sehingga masih memerlukan supir.

" mau nginep aja ngga del ? " Tanya Ashel

" ngga deh langsung pulang masih banyak tugas shel " jawabnya

" yaudah aku masuk yaa, terima kasih yaa del " ucap Ashel sambil bersiap masuk ke gerbang rumah. Tapi belum sampai selangkah Adel menarik tangannya sampai Ashel maju dan langsung dipeluk oleh Adel

" hmm langsung bersih-bersih, nanti gua sampe rumah gua temenin sleep call, miss you cel " ucapnya dnegan cepat dan langsung bergegas masuk mobil. Ashel yang melihat itu hanya tersenyum manis. Ia tentu sangat bahagia dekat dengan Adel gadis dengan penuh perhatainnya. Walaupun Adel terkesan gengsi mengungkapkan sayang dan perhatian tapi Ashel tau ketulusan Adel. Terkadang Adel berbicara menggunakna aku kamu tapi juga kadang gue- lu. Gadis itu tau saat-saat dimana Adel akan bersifat sangat manis dan gengsi. Yang tadi adalah bagaimana Adel menunjukkan kegenggsiannya jika ia merindukan Ashel walaupun padahal setiap hari juga bertemu.

" dasar gengsian "

*********

Sekali lagi ini hanya fiksi jangan dibawa kedunia nyata apalagi sampe member tau. oh iya sekedar kasih tau kalo beberapa cerita diambil dari Showroom member jadi mungkin di cerita Adel-Ashel yang lain ada yang mirip-mirip mungkin karna sama -sama dari showroom, so maaf yaa kalo ada kesamaan dikit.

ADELSHEL STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang