Waktu ke waktu berlalu begitu cepat, bahkan ramadhan sudah hampir menuju akhir. Hubungan Adel dan Ashel sejauh ini aman saja, kalaupun ada keributan hanya keributan kecil. Mereka juga sering bersama walau jadwal mereka berbeda. Mungkin belum terlalu ribet jadi mereka masih mempunyai waktu untuk berduaan. Adel ingat beberapa hari lalu ia menguping pembicaraan Lidya, senior dan mantan member JKT48 yang membawa namanya dan Ashel. Beberapa hari lalu ex member itu datang ke Theater bersama Vieny, Nadila, dan Rachel. Teman segenerasinya. Sebenarnya diam-diam para seniornya itu bahkan para ex member memperhatikan mereka, para penerus JKT48. Apapun tak lepas dari perhatian mereka.
" Tapi gua liat Adel sama Ashel nempel banget tau sampe heran gua, ko bisa " ucap Nadila saat itu
" Yaa mereka belum nemu super sibuknya jeketi aja mungkin, lu tau kan sekarang jadwal emang dibatesin karna banyak yang cidera. Apalagi sekarang semua satu tim. Coba dulu pas kita. Udah beda tim, jadwal ngga ada senggangnya, otomatis ketemu juga jarang , ujungnya ribut gara-gara jarang ketemu, ujung-ujungnya udahan deh " balas Lidya dan ditertawakan oleh mereka
" Kisah lu banget yaa lid " ucap Vienny.
" Emang, yaa gua harap mereka ngga kaya gua sama melody, dan kaya lu sama Shani, yang udahan gitu aja sih "
Adel langsung berbalik arah dari sana. Ia jadi kepikiran ucapan Lidya. Ia tidak tau perihal hubungan para seniornya itu, tapi ucapan Lidya benar adanya. Keberuntungan berpihak pada Adel dan Ashel. Karna mereka satu tim, dan masih mempunyai waktu banyak untuk bertemu. Ia tidak bisa bayangkan bagaimana jika suatu saat JKT48 akan membentuk tim lagi dan mereka terpisah, bagaimana jika jadwal padat, bagaimana mereka akan membagi waktu. Ia tau semua itu tergantung sikap masing-masing, apakah mereka sudah dewasa menyikapi itu atau belum. Tapi berkaca pada seniornya. Ia tau Vienny, Lidya, Shani, dan bahkan melody sedewasa apa mereka. Ia sedikit banyak pernah mendengar bagaimana mereka menjalin hubungan. Dan mereka bukan type orang ke kanak-kanakan dalam menjalani hubungan. Tapi jika tentang waktu, orang sedewasa mereka saja bisa goyah, apalagi ia dan Ashel?
" Bengong mulu mba polwan " Adel tersentak sekaligus merengut saat dipanggil mba polwan, apalagi Ashel yang memanggilnya
" Stop deh ngeledekin, masih kesel nih" Ashel tertawa, membayangkan saat Adel potong rambut di salon. Tadinya ia akan mengantar tapi ternyata ada jadwal dadakan
" Lagian bisa-bisanya sih yaampun del del." Ucapnya masih tertawa
" Diem deh, lagi itu mba salonnya juga aneh, udah dipotong baru nanya pas apa ngga" ucap Adel dengan kesal, mengingat insiden potong rambutnya tempo lalu. Ia sudah bilang jangan terlalu pendek, tapi malah begitu jadinya
" Udah ah ngga usah kesel, cakep ko del tetep cantik, tetep keren " ucap Ashel sambil menyentuh rambut pendek Adel itu
" Beneran? "
" Beneran pacarrku"
***
" Ngejalanin kaya gini ngga buruk juga ya cel " Ashel sambil memakan ice creamnya menengok ke Adel disampingnya. Malam ini mereka ke pantai Ancol lagi, tempat yang pernah mereka kunjungi sebelumnya. Untungnya suasana sepi, mungkin karna sudah malam juga dan habis turun hujan
" Maksudnya?" Tanya nya
" Yaa gini, kita tetep seperti biasa, yang beda cuman, kita sembunyiin kebersamaan kita dari publik " Ashel tersenyum, dulu Adel tidak setuju dengan keinginannya. Banyak alasan Adel tidak menyetujui ide Ashel untuk menghindari interaksi di depan kamera, tapi akhirnya Adel setuju juga, bahkan nyaman dengan hal ini
" Kita pun jadi aman dari gosip fans, ngga ada kontan konten berlebihan , dan ngga ada hate comment ke kamu" ucap Adel lagi
" Sebenernya, yang lebih aku takutin itu orang-orang yang akan nyerang kamu, dan JKT48. Aku gapeduli banyak yang hate coment ke aku, tapi kalo orang terdekatku kena, aku ngerasa kurang nyaman, lagi pula, hubungan kita bukan hubungan yang bisa di terima semuanya. Imbasnya bakal ke JKT48 juga. Jadi kita tetep kaya gini aja ya del " Adel tersenyum lalu menarik pelan kepala Ashel untuk bersandar dibahunya lalu ia kecup pelan rambutnya
" Don't worry cel " ucapnya lalu menggenggam tangan gadis itu.
" Kalo nanti JKT48 dibentuk tim lagi, kalo kita ngga se tim, aku bakal usahain waktu kita untuk ketemu dan jalan berdua ngga berkurang" Ashel mengangkat kepalanya , menatap Adel bingung
" Kenapa deh? Tiba-tiba bahas itu?" Ta no ya nya
" Aku ngga sengaja denger omongan ka lidya, inti dari pembicaraan itu yang aku tangkap, hubungan dia , kandas salah satu penyebabnya karna kurangnya komunikasi, mereka jarang ketemu karna jadwal yang padat dan beda. Aku takut cel " ucapnya panjang lebar, tapi habis itu Ashel malah tertawa pelan
" Ko ketawa sih" protes Adel
" Gapapa gapapa, oke sekarang kita janji satu sama lain yaa, untuk selalu meluangkan waktu berdua disaat apapun" ucap Ashel sambil menyodorkan jari kelingkingnya dan disambut Adel
" Janji" ucapnya dan sambil mencium tangan Ashel
" Modusnya makin-makin ih Adelia"
***
Semoga suka
Maaf yaa super lama banget updatenya. Biasanya mulai ngetik cerita ini atau yang decition itu malem jam 12san, tapi sekarang saya ketiduran mulu, maaf yaa kawand. Semoga suka sama part ini, yang kayanya super biasa aja.