Putus

5.9K 560 37
                                    

( lebih enak lagi kalo bacanya sambil denger lagu Keane - Somewhere Only We Know )

***

Kegiatan berjalan normal seperti biasa, tapi mereka juga kini sedikit sibuk karna persiapan untuk tour dan juga konser anniversarry nanti. Tapi bagi mereka kesibukan seperti itu sudah biasa. Mereka bisa menghandle nya dengan baik.

Adel saat ini sedang membereskan barang-barangnya untuk pergi latihan sambil tangan sebelahnya menelfon seseorang

" Seriusan ngga mau?"  Mendengar jawaban orang di sebrang telfon itu membuat Adel menghela nafas sejenak menghentikan kegiatannya

" Kenapa emamg gamau? Udah seminggu loh kamu selalu nolak ajakan aku " ucapnya lagi dengan raut kecewa

" Iyaa bagi kamu seminggu itu sebentar, bagi aku mah lama cel. Yaudah terserah kamu "

Telfon dimatikan lalu ia diam, seminggu ini pikirannya dipenuhi oleh pikiran-pikiran negatif tentang apapun itu. Barusan ia menelfon Ashel, mengajaknya untuk pergi latihan bersama tapi gadis itu menolak. Bukan tanpa sebab kenapa Adel terlihat kecewa pagi ini. Sudah seminggu berjalan dan semua ajakan Adel selalu di tolak oleh Ashel. Mereka juga semingguan ini tidak peenah melakukan Sleep call seperti biasanya. Menurutnya ada sesuatu dengan Ashel tapi Adel tidak tau apa. Apakah ia melakukan kesalahan sehingga Ashel marah padanya?

And if you have a minute why don't we go
Talk about it somewhere only we know

" Sialan ni lagu relate banget"

***

Sesampainya ditempat latihan baik Adel maupun Ashel langsung berlatih. Tidak ada kesempatan untuk mengobrol karna latihan hari ini cukup padat sehingga konsentrasi mereka harus penuh. 1 jam berlalu waktu istirahat tiba. Itu tidak di sia-siakan Adel, ia langsung menghampiri Ashel yang sedang meneguk botol minumnya

" Cel" panggilnya. Yang dipanggil menoleh menutup botol minumnya

" Kenapa del? Masalah tadi di telfon? Aku kan udah bilang ngga usah dari pada kmu cape. Jarak rumahku dari rumahmu jauh" ucapnya. Untungnya posisi mereka agak jauh dari member.

" Kamu kenapa? " Tanya nya

" Ya kenapa apa sih del aku kan udah bilang"
Ucap Ashel dengan sedikit kesal

" Kamu beda tau cel seminggu ini " Ashel menghela nafas lelah lalu menatap kesembarang arah menunggu kelanjutan ucapan Adel

" Kalo aku salah ya ngomong jangan diem kaya gini doang" ucapnya lagi

" Dah lah del aku cape habis latihan kamu pun cape ngomongnya nanti aja aku mau istirahat"

setelah itu Ashel pergi dari sana meninggalkan Adel. Sedangkan Adel sendiri hanya terdiam ditempatnya, tidak mungkin ia menahan Ashel diwaktu saat ini, takut akan menimbulkan keributan. Adel tidak ingin masalahnya diketahui oleh member lain, padahal sedari tadi ada dua member yang memperhatikan mereka. Ella dan Callie.

***
Setelah latihan dan bermacam macam kegiatan akhirnya mereka pulang. Tapi tidak dengan Adel. Ia mengikuti Ashel ke rumahnya. Ashel tau Adel mengikutinya, karna sang supir mobil onlinenya itu member taunya

" Mba maaf, mobil belakang tadi dari perumahan kayanya ngikutin kita sampe mau sampe tempat tujuan, mba nya kenal apa ngga ?" Tanya lelaki paruh baya itu. Ashel melihat spion belakang. Mobil Adel

" Oh iya pak biarin aja, pacar saya " sang supir tersenyum lalu memgangguk saja. Beberapa menit kemudian mereka sampai dirumah Ashel. Adel masih didalam mobil menunggu mobil pesanan Ashel itu. Setelah mobil itu pergi ia turun, menghampiri Ashel yang berdiri disana mungkin tau Adel mengikutinya

" Del apa lagi sih aku tuh cape kamu ngerti ngga ? " Adel tersentak, ia belum mengeluarkan suara tapi Ashel sudah marah padanya

" Kita omongin sebentar shel "

" Ya ngomongin apa sih "

Dan akhirnya setelah perdebatan itu mereka memutuskam untuk ke taman perumahan rumah Ashel, mereka sengaja tidak ke dalam rumah Ashel, takut jika nantinya mereka bertengkar keluarga Ashel mendengar pentengkaran mereka

" Aku ada salah cel ? " Tanya Adel memulai pembicaraan. Ashel hanya diam

" Kalo aku ada salah ya ngomong shel salahku apa, aku bukan cenayang yang bakal tau tanpa dikasih tau " ucapnya lagi, dan Ashel tertawa remeh

" Ya itulah kekurangan kamu, ngga bisa tau kesalahan sendiri" Adel diam

" Kamu ngga pernah mau dengerin omongan aku keluhan aku pasti selalu bilang udahlah cel jalanin aja kaya sekarang.  Kamu menutup mata dan telinga kamu tentang semua omongan aku tentang hubungan kita "  ucapnya lagi

" Ya gimana aku mau terima cel kalo kamu selalu bilangnya hubungan kita ini benar ngga sih benar ngga sih, kamu selalu mikirnya kaya gitu. Ya kalo ditanya bener ngga nya ya emang ngga bener. Tapi kita sepakat untuk jalanin ini bersama kan"  ucap Adel.

Sekarang ia tau akar dari permasalahan ini. Memang belakangan ini Ashel sering curhat padanya tentang hubungan mereka. Seperti pertanyaan ' del aku takut deh ada member bahkan staff yang ngga suka sama hubungan kita' , ' del kita jalanin kaya gini bener ngga sih' terus seperti itu yang terkadang membuat Adel kesal

" Tapi kamu ngga tau kan aku dijauhin temen-temenku karna aku punya hubungan sama kamu " Adel langsung terdiam saat ini

" Kamu ngga pernah mau dengerin ceritaku sampe tuntas del, kamu selalu motong ceritaku kamu ngga pernah nerima ceritaku" ashel belum selesai bicara tapi Adel langsung menjawabnya

" Gimana aku nerima kalo isi ucapanmu itu kamu ngeraguin tentang kita. Kamu inget dulu sebelum kita pacaran kamu selalu nanya hal ngga penting kaya ' kamu tuh sebenernya mau temenan sama aku ngha sih' selalu kaya gitu, dan sekarang pun kita pacaran kamu masih nanya hal hal kaya gitu" ucapnya lagi. Wajah mereka kini dipenuhi kekesalan

" Ngga penting kamu bilang? Aku dijauhin temen aku kamu bilang ngga penting?" Adel menarik nafas panjang menahan emosinya

" Oke, aku penyebab kamu dijauhin temen kamu gitu kan? Gara gara aku kamu dijauhin orang. Sekarang kamu maunya apa ? Aku pergi gitu karna gara gara aku kamu dijauhin?" Ashel menggeleng bukan itu maksudnya

" Kamu tuh selalu ngga paham apa maksudku " ucapnya

" Kamu yang bilang sendiri gara gara aku kan yaudah " Adel berdiri berjalan meninggalkan taman

" Selangkah lagi kamu pergi kita putus del " Adel berhenti sejenak menarik nafas dalam lalu melanjutkan lagi langkahnya. Meninggalkan Ashel yang kini sudah menangis dalam diam.

Keduanya tentu tidak ingin hubungan mereka kandas. Mungkin saja Adel tidak memedulikan ancaman Ashel karna ingin membiarkan Ashel sendiri dulu. Sama sama memikirkan jalan keluarnya, saling memberi waktu untuk saling mengintropeksi diri. Kini mungkin beberapa hari kedepan atau entah sampai kapan mereka tidak akan bertegur sapa dulu, tidak ada adegan manja-manja diantara keduanya. Tidak ada acara jalan-jalan menghabiskan waktu berdua, tidak ada acara menginap.

***

Yhaaaaa putus

Maaf lama yaa teman- teman, semoga suka

ADELSHEL STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang