Hari-hari mereka berjalan normal, dan syukurnya tidak ada lagi masalah berat yang menimpa. Paling hanya Ashel yang pundung tipis tipis karna Adel melancarkan aksi buayanya atau Adel yang pundung ingin dimanja Ashel. Hari ini mereka ada kegiatan di tempat latihan. Tidak semua member, hanya beberapa saja. Adel seperti biasa berangkat bersama kekasihnya , mereka memamg bisa dibilang bucin, selalu menempel. Tapi mereka tidak toxic sampi melarang satu sama lain untuk berinteraksi atau dekat dengan orang lain asal tau batasannya. Seperti saat ini Ashel sedang mengobrol dengan Azizi sedangkan Adel mengobrol dengan Marsha.
" Emang mau jalan sama Ashel kemana sha ?" Tanya Adel
" Gatau sih ka, makan aja kali, ka Adel ikut ? " Tanya Marsha balik
" Gatau dah, tapi kalo kalian mau pergi berdua doang mah sok aja, hati- hati "
" Eh ka zee ikut deng Ka Adel "
" Kalo gitu gua juga harus ikut"
***
Dan disinilah mereka, Adel, Ashel, Marsha dan Azizi. di apartment Marsha menikmati makanan yang ada di apart milik marsha. Hanya snack-snack dan kue yang memang ia stock di kulkasnya.
" Mau mesen makanan ngga sih, laper mulu dah " Ucap Ashel sambil memegang perutnya.
" Kamu mau apa biar aku pesenin?" Adel membuka aplikasi ojolnya untuk memesan makanan
" Mau corndog del" ucap Ashel sambil menyender di pundak Adel melihat gadis tinggi itu memilih makanan.
" Marsha, ka Zee mau pesen apa?" Tanya Adel lagi. Tentu ia harus menawarkan mereka juga, tidak pantas rasanya jika tidak menawarkan
" Samain aja del " Ucap Zee dan diikuti anggukan marsha.
Mereka menghabiskan waktu sambil mengobrol tentang berbagai macam hal, sampai makanan datang pun mereka masih diselingi obrolan, seperti tidak kehabisan topic.
" Ke balkon yuk " ajak marsha dan mereka pun menuju balkon apartment marsha. Sedangkan marsha datang belakangan dengan membawa diet coke untuk teman mereka mengobrol.
" Zee, si Adel emang dm apa ke kamu zee " itu pertanyaan Ashel tapi Adel yang mendengarnya langsung otomatis tertawa terbahak-bahal sampai dipukul oleh Ashel
" Ngga shel bukan apa apa" jawab Zee sambil menatap ke langit, menghindari tatapan teman-temannya
" Gua spill ngga sih ka zee?" Tanya Adel, dan langsung dihadiahi pukulan oleh Zee
" Kaga jadi gua beliin hp ya lu " ucap Zee sedangkan Ashel dan marsha yang tidak tau apa apa hanya menatap mereka bingung
" Bodo gua minta beliin bapak gua nanti " ucap Adel sambil meledek Zee
" Jadi ka Zee minta ajarin cara buat deketin marsha " Adel buru buru menjawab dalam satu tarikan nafas sedangkan Zee melotot ke arahnya dan kemudian memukulkan bantal ke badan Adel
" Acell tolong aku dianiaya ka zee" Ashel tertawa sedangkan Marsha hanya tersenyum bingung mau bersikap seperti apa. Jujur ia senang tapi ia juga malu
" Jangan percaya Adel ya marsha dia mah tukang ngibul"
" Bener juga gapapa ko " ucap Marsha sambil tersenyum ke arah Zee
" Jangan malu malu atau ragu ka zee, santai aja " ucap marsha lagi sedangkan Zee sudah berhenti memululi Adel
" Tuh dengerin, mau ngelus rambutnya tinggal elus, mau genggam tangannya tinggal genggam, ya ngga marsha " ucap Adel, dan berakhirlah Azizi yang diledek habis habisan oleh Adel karna meminta tips mendekatkan diri ke perempuan. Mereka asyik mengobrol sampai tak terasa hari semakin malam. Adel dan Ashel memutuskan untuk pulang, sedangkan Azizi masih disana, sengaja agar bisa lebih lama dengan Marsha.
***
" Ka zee itu hebat yaa cel " Ucap Adel tiba-tiba. Mereka sudah sampai rumah, lebih tepatnya rumah Adel dan saat ini mereka sudah duduk santai di kamar Adel yang baru di renovasi, terlihat lebih keren sepertinya.
" Kamu juga hebat del " balas Ashel sambil memakan cemilan yang memang Adel sediakan.
" Iya tapi maksudnya dia lebih hebat gitu loh cel "
Cup
Ashel tidak menjawab tapi langsung mengecup pipi Adel
" Semua ada porsinya del, inget ngga semua bunga mekarnya barengan. Hidup itu kaya marathon, bukan sprint. Bukan tentang siapa yang sampe di tujuan duluan, tapi tentang prosesnya" Adel tersenyum, salah satu hal favorit dari Ashel adalah saat Ashel menasihatinya.
" Cel boleh nanya ?" Ashel tertawa mendengar ucapan Adel
" Kamu tuh , kita udah bareng berapa lama si sampe mau nanya aja harus bilang dulu" ucapnya, dan kini Adel yang tertawa
" Yaa bukannya gitu acel, ini pertanyaan serius "
" Yaudah mau nanya apa coba " ucap Ashel sambil menggenggam tangan Adel.
" Kita ngga masuk shonici, kamu pasti kecewa kan?" Ashel tersenyum lalu mengelus tangan Adel
" Kecewa mah ada , cuman gamau terlalu larut di kekecewaan itu, soo dijadiin pelajaran aja kalo harus lebih giat , kamu juga ya del, aku tau pasti yaa sedikit banyak ada rasa kecewa tapi habis itu semangat lagi yaa " ucap Ashel panjang lebar , lalu Adel mengelus wajah dam rambut Ashelnya. Suara Ashel itu sangat lembut, ia sangat senang berbicara dengan gadisnya itu.
" Semenjak aku deket sama kamu, liat semangat kamu, aku jadi ikut semangat cel , aku mau maju sama kamu, aku mau selalu temenin di setiap fase hidup kamu, aku mau liat kamu maju. Aku ga peduli semua orang bilang aku pansos ke kamu "
Cupp
Dan sekarang Adel terdiam, bibirnya di cium oleh Acel. Meskipun sudah beberapa kali mereka saling memberi ciuman, tapi tetap saja, gugup, salting, gesrek pasti ada
" Untuk yang terakhir jangan di lanjutin, udah cukup aku aja yang kepikiran gara gara kata orang, kamu jangan" Adel tersenyum lagi, bersama Ashel, Adel memang terlihat ada perubahan, ia jadi periang dan mudah bergaul juga dengan member lain.
"Cel, makasih yaaa" Ashel menyirit bingung
" Buat apa ? " Tanya nya
" Buat kebahagiaannya " ucap Adel sambil tersenyum lalu tak lama mengecup pipi Ashel. Membuat pipi Acelnya itu jadi merona merah "
" Kewajibanku buat kamu bahagia del " tanpa berkata lagi Adel langsung memeluk gadis itu. Dalam hati ia berucap banyak syukur sudah diberi manusia setulus Ashel
" So glad i meet you "
***
Semoga suka yaaa