"gia ini benaran kamu kan?" tanya papanya lagi sambil menatap anak semata wayangnya
"iya pa ini gia" kata gia dengan mata yang berkaca
papanya langsung memeluk gia lagi, setelah beberapa saat saling berpelukan tanpa henti karena masih tidak percaya, anaknya masih hidup.
"duduk dulu" kata papanya gia kepada aheng dan gia
"kalian mau minum apa?" tanya papanya
"air putih aja om" kata aheng
beberapa saat papanya sudah membawa 2 gelas air putih
"selama ini kamu tinggal dimana gia?" tanya papanya
"malem itu, hendery yang nyelametin gia pah" kata gia
"calon....em mantan calon istri saya om yang merencanakan niat pembunuhan ini" kata Aheng tanpa ragu namun gia memegang lengan aheng
"kenapa gi emg bener kan gitu" kata aheng
"ngga pa udah gak usah dibahas ya, yang penting gia selamat" kata Gia
"tenang om, saya pastikan orang-orang yang terlibat mendapat hukuman yang setimpal" kata Aheng
"terima kasih nak hendery" kata papa gia
"sama-sama om" kata aheng
"pa gia ke kamar dulu ya" kata gia
"iya kamu istirahat sana, nak hendery bisa pake kamar tamu ya" kata papanya Gia
"makasih om" kata aheng
Gia
heng ke kamar gue
ada yang mau gue omonginAheng
oke"kenapa?" tanya aheng yg sekarang udah berada di kamar Gia
"sebenarnya...chae ngelakuin hal itu....karena bokap gue" kata Gia
"gue tau gi, tapi semua itu kecelakaan dan udah takdir. Kelewatan kalo dia sampe mau bunuh lo demi bokap lo sengsara" kata Aheng
"tapi he—" kata gia terpotong
"gi jangan pernah berkorban demi sesuatu yang gak worth it buat lo. Diri lo tuh berharga lebih dari apapun. Dia emang pantes dapet hukuman yang setimpal" kata Aheng
"...."
"udah lo duduk manis aja nikmati hidup lo, biar semua ini gue yang urus. Kalo pun nanti ada persidangan gue minta lo harus berani speak up sebagai korban. Inget dia bukan Chae yang pertama kali kita kenal gi" kata Aheng memegang pundak sahabatnya
"...."
"trust me, okay?" tanya Aheng
"iya" kata gia sambil ngangguk
"yaudah lo tidur sekarang, istirahat" kata Aheng
"lo juga ya, makasih udah banyak bantu gue" kata Gia yang dibalas anggukan oleh Aheng
"by the way, kayaknya gue harus balik ke korea besok. 2 hari lagi gue bakal kesini lagi buat urus kasus ini" kata Aheng
"iya hati-hati ya" kata Gia
"gue bakal bawa rina ke sini" kata Aheng
"...."
"dia perlu tau" kata Aheng
"iya" kata gia
"yaudah, gue mau tidur ya capek ngurusin lo" bukan Aheng namanya kalo gak bercandan
"hahaha iya" kata gia
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Moon
FanfictionEveryone wants to be your sun, but not me. I want to be your moon so I can light up your darkest moments when your sun isn't around -Gianna