"maaf ya van, aku harus pergi..." kata Gia sambil mengusapkan air matanya dan menaruh surat yang ia tulis di atas kasur.
Dirinya menatap sekeliling kamarnya, banyak kenangan bersama Evan di kamar ini, begitupun juga di rumahnya ini. Gia pun berjalan ke luar kamarnya sambil menarik koper dan bergegas untuk pergi ke bandara.
"non mau kemana?" tanya bibi
"bi aku mau pulang ke tempat papa, tapi kalo Evan tanya bilang gatau aja ya bi" kata Gia
"non..." kata bibi
"please ya bi bantu Gia" kata Gia memohon
"baik non, non hati-hati ya" kata bibi
"iya makasih bi" kata Gia yang langsung naik ke dalam taksi
Gia sekarang sudah berada di bandara ia menunggu keberangkatannya ke Jepang. Tidak begitu lama gate dibuka dan ia bisa masuk ke dalam pesawat.
"see you next time Seoul" kata gia sambil menatap ke arah luar jendela dan menitihkan air matanya.
Sekitar 2 jam 30 menit penerbangan dari Korea ke Jepang, akhirnya Gia landing dengan selamat di Jepang. Ia pun langsung ke bagian baggage dan langsung memesan taksi bandara untuk mengantarkannya ke alamat rumah papanya.
tingtong
"Gia? kenapa kamu gak ngabarin papa?" tanya papa
"..."
"ini kenapa kamu bawa koper besar? kamu gak kabur kan Gi?" tanya papanya lagi
"pa boleh Gia masuk dulu?" tanya Gia
"ayo masuk-masuk" kata papanya sambil membantu Gia membawa kopernya
Kini keduanya sudah duduk di meja makan
"jadi kenapa kamu pulang kesini dan bawa koper sebesar itu? apa yang terjadi?" tanya papanya
"Gia bakal pisah sama Evan pa" kata Gia
"kenapa? apa selama ini Evan gak memperlakukan kamu dengan baik?" tanya Papanya
"ngga...ngga gitu pa" kata Gia
"terus kenapa?" tanya papa
"perempuan lain mengandung anaknya Evan" kata Gia yang sudah tidak kuat membendung air matanya lagi
papanya pun kaget mendengar penuturan gia
"dia main dibelakang kamu?" tanya papa
"ngga, saat itu dia mabuk dan ya semua terjadi" kata Gia
papanya langsung memeluk anaknya itu dan langsung menenangkan Gia
"you did well" kata papanya sambil mengelus punggung Gia
"Pa" kata Gia
"kenapa?" tanya papanya
"kalo Evan tanya soal aku ke papa, aku mohon papa jangan kasih tau ya. Aku mau Evan fokus buat anaknya" kata Gia
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Moon
Fiksi PenggemarEveryone wants to be your sun, but not me. I want to be your moon so I can light up your darkest moments when your sun isn't around -Gianna