Evan sudah sampai di lokasi yang diberikan gia. Evan pun turun dari mobil dan membaca plang yang tertulis "panti asuhan pelita". Ia pun langsung masuk ke dalam bangunan panti asuhan itu. Evan melihat dari kejauhan, gia yang sedang bermain dengan anak-anak panti.
"Permisi ada yang bisa dibantu?" tanya seorang wanita paruh baya
"ah saya mau menjemput istri saya" kata Evan
"oh suaminya mba Gia ya?" tanya wanita itu
"iya betul" kata Evan sambil tersenyum
"sebentar ya saya kasih tau mba gia" kata wanita itu yang lgsg berjalan ke arah gia
Gia pun melambaikan tangan ke Evan sambil tersenyum, lalu kembali fokus ke anak-anak yang ada di sekelilingnya.
"sebentar ya kakak kesana dulu, kalian main bareng-bareng dulu ya, gaboleh berantem oke?" tanya gia kepada anak-anak di sekelilingnya
"siap kak Gia" seru anak-anak
Gia pun berjalan ke arah Evan
"mau ngomong dimana? disini? atau ditempat lain?" tanya gia
Evan pun berlutut di depan kursi roda gia
"are you happy?" tanya Evan
"hm?" tanya gia bingung
"kamu bahagia main sama anak-anak disini?" tanya Evan
"of course I'm but kamu mau ngomong apa?" tanya Gia
"kamu selesaiin aja dulu main sama anak-anak disini, aku tungguin disini" kata Evan
"kamu gak ada kerjaan dikantor?" tanya Gia
"ada tapi udah aku minta back up Jack" kata Evan
"kayaknya kamu mau ngomong sesuatu yang penting ya sampe kamu ninggalin kerjaan" kata Gia
"maybe" kata Evan
"kalo gitu aku izin aja duluan gapapa kok, hari ini cuma kenalan doang sama anak panti sebenarnya" kata Gia
"Gianna" panggil seseorang, baik Gia maupun Evan pun nengok ke arah sumber suara yang ternyata adalah Natan
"Oh sorry lagi ngomong berdua ya" kata Natan
"Oh gapapa kok Tan. Kenalin ini suami aku" kata Gia
"Evan" kata Evan yang berdiri dan langsung mengulurkan tangan
"Natan" kata Natan sambil menjabat tangan Evan dan tersenyum
"ini temenku Van yang punya panti asuhan" kata Gia
"nice to know you" kata Evan yang dibalas anggukan oleh Natan
"Oh ya tan kayaknya hari ini, segini dulu ya, aku ada urusan lain" kata Gia
"iya gianna gapapa kok, abis ini anak-anak juga udah kelar jam belajarnya. Makasih banyak ya" kata Natan
"sama-sama tan, minggu depan aku kesini lagi" kata Gia
"Oke" dibalas senyuman oleh Natan
"yaudah aku pamit ya" kata Gia
Evan pun hanya menundukan kepala kepada Natan sebagai tanda pamit, lalu mendorong kursi roda gia ke arah mobil. Kini keduanya udah berada di dalem mobil.
"mau ngomong dimana?" tanya gia
"disini aja setelah itu biar aku bisa langsung anter kamu pulang" kata Evan
"Oke, ada apa?" tanya gia yang sekarang menatap Evan
"ini" kemudian Evan memberikan amplop coklat
"loh ini kan—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Moon
FanficEveryone wants to be your sun, but not me. I want to be your moon so I can light up your darkest moments when your sun isn't around -Gianna