17

338 41 6
                                    

Author Pov

"Tae.."

Hoseok memanggil namja itu dengan suara lembutnya, dan Taehyung menoleh antusias.

"Ho.. Seok.."

Jawabnya dengan terbatas, Namjoon mendengus dengan kedua tangan berada di depan dadanya, ia bersedekap.

"Aku tidak akan mengganggu, aku akan duduk di tempat lain, dan Tae, jaga sikapmu, jangan berbuat ulah jika tidak ingin di penggal pemilik cafe ini."

"Ba-"

Ucapan Taehyung terputus.

"Oh iya, Seok, katakan padanya untuk tidak terus merengek seperti anak kecil, dan hentikan sifat keras kepalanya, dan satu lagi, dia bahkan mengumpatiku beberapa kali, ia juga terus menerus berusaha kabur hanya demi menjengukmu."

Hoseok tersenyum dan mengangguk.

"Tentu."

Sedangkan Taehyung, terlihat sekali wajahnya kesal karena di adukan hyungnya ke namja yang membuatnya tertarik, ia seharusnya menjaga image, ini memalukan.

"Menyebalkan."

Namjoon sudah melenggang pergi, dan Taehyung masih mengerucutkan bibirnya.

"Sudahlah, tidak apa."

Hoseok duduk di hadapan Taehyung.

"Jadi, Tae?"

"A - Ah, ini untukmu.."

Perlahan Taehyung mengeluarkan sebucket bunga dan sekotak coklat untuk Hoseok.

Hoseok pun menerimanya dengan senang hati.

"Terima kasih Tae, aku akan meletakkan ini di kamarku, dan memakan coklat ini nanti."

Taehyung mengangguk dengan gerakan kikuk, ia mengusap-usap tengkuknya.

"Kau.. Marah?"

Hoseok mengernyit, ia pun menggeleng.

"Untuk apa? Sudahlah, dan Tae.. lain kali jika kau menyukai seseorang, jangan menculiknya seperti.. kemarin ya.. kau tahu, bukannya membuat jatuh cinta malah jantungan."

Taehyung tersenyum kotak, ia mengangguk dengan menggemaskan.

"Dasar."

"Seharusnya aku pendekatan kan hyung, u - uh, dan berkenalan dengan benar, dan maaf telah memaksamu waktu itu, kau tahu, aku sangat putus asa.."

"Aku tahu, Tae, kau sudah menceritakan semua padaku."

"Tidak, belum, dulu sekali.. Aku sangat mencintai seseorang hyung, kami bahkan hampir bertunangan, tapi takdir berkata lain, ia meninggalkanku karena ayahnya tidak menyukaiku, waktu itu padahal aku sudah bekerja, kau pasti paham kenapa ayahnya tidak menyukaiku, jadi ya.. dia lebih memilih keputusan ayahnya, dan aku menurutinya, karena.. mencintai seseorang yang paling tulus adalah mengikhlaskannya, bukan?"

Hoseok tertegun sekilas lalu mengangguk pelan.

"Kau benar.. Aku.. Juga melakukan itu pada Seokjin hyung.."

Taehyung tersenyum lalu menggenggam kedua tangan Hoseok diatas meja.

"Ya.. Kau sudah melakukan yang terbaik."

"A - Ah, kau juga Tae, tapi.. umhh, kenapa kau.. kau menculikku? Alasan itu masih belum kuat.."

Pipi Hoseok merona, ia pun menunduk.

"Oh iya, entahlah, aku sangat terobsesi denganmu, mata bulatmu, pipimu yang menggemaskan itu, dan.. bibirmu yang berbentuk hati saat tersenyum.. suaramu.. perlakuanmu yang lembut dan sopan, aku menyukai semua tentangmu, hyung."

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang