3

1.5K 198 13
                                    

Author POV

Seokjin masih setia menunggu jawaban dari Hoseok, ia mengerutkan keningnya, "Apa? Cepat katakan!" Bentaknya pada Hoseok, terlihat Hoseok tersentak karena terkejut dengan suara lantang milik Seokjin, ia menunduk, bahunya bergetar, ia menggigit bibirnya kuat-kuat, di tarik-tariknya ujung hoodienya, ia masih terdiam.

Seokjin mengusap wajahnya kasar, ia mendengus, lalu berlalu pergi begitu saja, Hoseok? Ia menangis sejadi-jadinya, ia jatuh terduduk di lantai tepat di depan pintu rumah Seokjin, ia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

*Brak!* pintu kamar tertutup begitu keras, itu pasti Seokjin, Hoseok lagi-lagi terkejut, ia mengusap kasar air matanya lalu berdiri.

"A-Aku harus menjelaskan, bo-bodoh kau Seok..." Gumamnya pada dirinya sendiri, ia memutuskan masuk kedalam, menutup pintu rumah perlahan dan berjalan kearah kamar yang biasanya mereka berdua (Seokjin dan Hoseok) tempati.

"H-Hyung... A-Akan kujelaskan... K-Kau salah paham..." suara Hoseok terdengar sangat bergetar, tidak ada sahutan dari dalam, Hoseok menunduk, ia mengetuk pintu perlahan, "Bukakan pintunya.. K-Kumohon..." masih tidak ada sahutan, Hoseok lelah, ia merosot jatuh kebawah, ia meringkuk di lantai dengan bahu yang bergetar, ya...ia menangis lagi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Baik sekian untuk hari ini, kalian bisa pulang anak-anak, tapi berbaris ya, jangan saling mendorong, pelan-pelan ok." Taehyung tersenyum, ia melihat anak-anak itu mengangguk dan berseru "Baik paman!!".

Anak-anak TK tersebut berbaris untuk pulang, Taehyung menunggu mereka di depan pintu, satu persatu dari mereka sudah keluar, tiba-tiba ada seorang anak yang menangis, ia berbaris paling belakang, "Eoh? Kenapa anak kecil?" Taehyung berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan anak itu, ia mengusap pelan kepala anak tersebut.

Anak itu tetap menangis, Taehyung kebingungan, "Kau tidak di jemput?" Anak itu menggeleng, "Hum... Kau lapar? Mau permen? Coklat? Atau apa?" Anak itu menggeleng lagi, "Lalu apa? Katakan hm... Jangan takut, aku tidak menggigit."

Taehyung tersenyum kecil, anak itu mendongak dan menatapnya, lalu menunjukkan pensilnya yang patah, "Pensilku di patahkan hiks." Taehyung mengerjapkan matanya berkali-kali, ia terkekeh pelan, "Um..." Perlahan ia merogoh saku celananya.

"Nah ini untukmu..." Taehyung memberikan pensil kepada anak kecil itu, terlihat wajahnya sangat berseri saat menerima pensil pemberian dari Taehyung tersebut, "Ah terima kasih banyak paman." Ia membungkukkan badannya berkali-kali lalu berlari pergi kearah ibunya yang ternyata sudah menjemputnya.

"Ibu aku dapat pensil baru, nanti bilang pada ayah juga ya, paman itu yang memberiku!!" Anak itu terlihat sangat girang, ia menunjuk Taehyung dan ibunya tersenyum, ia membungkukkan badannya pertanda bahwa ia berterima kasih pada Taehyung.

Taehyung menganggukkan kepalanya dan ikut membungkukkan badannya, lalu ibu dan anak itu berlalu pergi, *krukkk~* "Huft... Ah aku lapar sekali..." Taehyung menoleh kesana kemari, "Ah Namjoon Hyung!!" Namjoon menoleh, ia tersenyum kecil, "Wae? Kau lapar?" Namjoon tertawaan kecil, Taehyung meringis, ia mengusap kepalanya sendiri karena malu, lalu ia mengangguk.

"Jja kuajak kau ke cafe favoritku." Tawar Namjoon padanya, Taehyung berbinar, "Yeay!!! Kajja Hyung!" Jawabnya bersemangat, Namjoon terkekeh, mereka pun berjalan pergi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yoongi gelisah, hari ini Hoseok tidak masuk kerja, ia menggigit bibirnya, ia berkali-kali mondar-mandir di depan pintu cafenya, berharap Hoseok datang, tapi nihil, tidak ada siapapun, tidak ada Hoseok, ia menunduk lalu memutuskan untuk masuk kedalam cafe.

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang