••7••

48 19 0
                                    

Hola baraya👋
Udah di follow belum?
Jangan lupa voment nya ya!

••Mangga Di Baca••

🐼🐼

"KINARA!!"Mata Davin dkk membulat melihat keadaan Kinara begitu berantakan.Rambut kusut begitupun seragam nya.Dan yang paling mencolok nya ada luka lebam di sudut bibir nya yang masih sedikit menyisakan darah.

"Ra,lo di apain aja sama mereka?"Tanya Silvia khawatir ."Sudut bibir lo terluka."

"Gue baik-baik aja Sil,"jawab Kinara datar dan singkat.

"Apa nya yang baik-baik aja.Sudut bibir kamu terluka dan di lengan mu juga banyak luka lebam,"Ujar Asya sedikit kesal dengan jawaban Kinara barusan.Baik-baik aja!Padahal kenyataan nya jauh dari kata baik-baik aja.

"Siapa yang lukain lo?!"Tanya Davin dengan emosi yang masih ia tahan.Entahlah Davin merasa tidak rela kalau Kinara di perlakukan seperti ini dan Davin tidak akan tinggal diam.Kedua tangan nya mengepal erat.

Kinara mendelik sinis."Bukan urusan lo!"Ucap Kinara dingin dan itu membuat emosi Davin meledak.

"Dengar Kinara!Mulai sekarang dan seterus nya,apapun yang menyangkut sama lo,itu semua jadi tanggungjawab gue!"jelas Davin penuh penekanan seraya mencekal kuat tangan Kinara.

Kinara sebenar nya merasa kesakitan,tangan nya yang terlalu kuat di cekal oleh Davin.Namun bukan Kinara jika dia tidak bisa menahan kesakitan nya.Kinara tidak ingin terlihat lemah di depan Davin dan para sahabat nya.

"Vin lepasin tangan lo!Kinara kesakitan tuh!"Kata Silvia yang merasa kasihan melihat Kinara.Walaupun ekspresi yang di perlihatkan Kinara datar,tapi Silvia yakin di balik ekspresi datar nya Kinara kesakitan.Silvia mah kan pekaan orang nya.Gak kayak si dia...avv Jadi curhat wk.

Davin yang tersadar langsung melepaskan cengkeraman nya.Silvia segera menarik dengan lembut tangan Kinara.

"Bawa dia ke UKS dan obati luka nya!"perintah Davin pada Silvia.Silvia mengangguk.

Davin melangkahkan kaki nya untuk mencari orang-orang yang telah membully Kinara.Ia ingin memberi pelajaran pada mereka.

"Gak perlu Sil,gue bisa sendiri kok."Penolakan dari Kinara seketika membuat langkah Davin terhenti.Emosi nya yang semula mereda kini kembali naik.Kenapa Kinara begitu keras kepala?Davin berusaha bersikap peduli pada Kinara,namun cewek dingin itu selalu menolak kepedulian nya.

Davin berbalik,wajah tampan nya terlihat merah dan itu tanda nya bahwa Davin tengah menahan amarah nya yang siap meledak.Tanpa berkata apa-apa Davin langsung menggendong tubuh mungil Kinara dan itu sukses membuat Kinara memekik kaget.Tidak hanya Kinara saja yang kaget,ke enam sahabat nya Davin pun di buat kaget dengan pemandangan yang tersuguh di hadapan mereka.

Tentu saja mereka kaget.Sejak kapan Davin begitu perhatian dengan seorang perempuan?Pada mantan-mantan sebelum nya pun tidak pernah bertingkah sampai seperti ini.Hanya sebatas saling butuh di saat bermain ranjang dengan saling memuaskan.

"Turunin gue!"Kinara berontak di gendongan Davin.

"Rai,lo cari para brengsek itu yang udah bully Kinara.Lo tau kan apa yang harus lo lakuin?"Raiden mengangguk.Ah lumayan untuk meregangkan urat-urat tangan nya yang mulai mengendur.

STAY WITH ME••ON GOING••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang