are you okay?

128 25 0
                                    

"besok ada yang kosong?"

tanpa ngalihin pandangan dari jalan, gue geleng kepala, "besok jumat." shirabu langsung paham maksudnya. hari jumat cafe tempat kerja gue selalu rame, banyak mahasiswa atau anak sekolah yang nugas ga inget waktu karena besoknya libur.

"gue dah diseret tora ke pesta ultahnya, jangan nambah derita." ujar kenma dari kursi tengah. shirabu ngasih pout kecilnya sebelum make jurus puppy eyes ke harapan terakhir, kunimi, yang pura pura mau muntah. shirabu balik lagi ngehadap depan.

"matkul lu hari jumat biasanya nyantai,"

"memang."

"bisa nemenin gue?"

"you mean 'nganterin'?" gue nyeletuk. kenma ngeluarin suara 'pfft', eits.

"lu satu satunya yang ga boleh ketawa ken," iyalah, secara gue sekarang lagi nyetir mobilnya. kenma memutar mata, ngelempar topiknya ke shirabu lagi. "emang lu mau kemana besok?"

"paling gramed."

shirabu ngangguk, kan bener.

dua cowok di kursi tengah menghela napas.

"get a life, shirabu."

"says you two."

uh oh. gue ga ikutan.

"seenggaknya gue ga pernah pura pura sakit biar ada alasan ga ikut reunian alumni," balas kunimi.

"atau berlagak cuma tau bahasa jepang biar ada alasan ga ngobrol sama yang lain." timpa kenma.

"taunya banyak juga yang dari jepang."

ralat, gue ikutan bagian ketawa. ekspresi shirabu saat ini seolah ngomong, 'kalo gue yang nyetir gue tabrakin sumpah.'

dan tanpa sadar gue ngomong,

"eh tapi shirabu baru baru ini dapet temen lho." niatnya ngebela, tapi keknya malah memperburuk.

yang penting niat gue baik yekan.

"hoax macam apa yang baru lu bilang?" excuse me, "akira you wound me. emang pernah ada info ga bener yang keluar dari mulut gue?"

"..serius?"

"pake nanya. ga sekalian nanya instagram, line info, alamat surel, atau tanggal lahirnya?" tatapan kematian yang gue dapet dari shirabu ga berubah saat hp yang baru gue keluarin dari saku dirampas tu anak.

"ga ada."

"no wait-"

"can we stop talking about him?"

"he's a guy??"

"instagramnya @semi.eita coba cek!"

kenma dan kunimi berbagi reaksi selagi ngeliat profil akun yang sama. reaksi mereka sebelas dua belas sama gue, "suga-san versi emo."

ngomong ngomong, sugawara itu pemilik cafe gue

"not bad lho,"

"moga sikapnya not bad juga,"

kenma ngangguk setuju, "bener. kan ngeri kalo kejadian pas smp keulang lagi-"

"..."

ah shit. maupun gue atau kunimi langsung natap kenma di mata. dari kaca spion keliatan kenma yang spontan diem seribu bahasa.

(gue cuma ngingetin anjir)

(tapi kan tu topik sensitif bangsat.)

pas kita lagi sibuk sibuknya telepati, shirabu ga ngalihin perhatiannya dari buku yang dia pegang. ngebuat gue, kunimi, sama kenma makin khawatir.

"um- maksud gue jangan sampe kejadian-"

"-pas smp keulang lagi, tau gue."

(perkataan lu gada bedanya sama yang tadi anjing-)

(i'm bad with words okay?! pokoknya gue ga maksud ngingetin traumanya!)

(terus gimana cara keluar dari situasi awkward ini gue tanya-)

"suna liat jalan,"

"oh right- sorry."

dan suasana canggungnya ga membaik sampe kita dah di depan gerbang kampus shirabu.

"lu besok mo ke gramednya jam berapa?" tanya kunimi sebelum shirabu megang handlean pintu. "nanti gue kabarin,"

i really hate this situation, i mean who doesnt? lebih baik mereka perang dunia pake senjata daripada perang dingin kek gini.

"um,"

kita semua ngalihin seluruh perhatian ke shirabu yang noleh lagi, tapi malah shirabu yang keliatan nunggu kita ngomong sesuatu.

"oh- ati ati,"

"jangan salah masuk asrama,"

"jangan belajar sampe begadang,"

"titip salam buat jirou,"

"kolam ikan deket fakultas lu banyak lumutnya, ga keliatan kalo malem gini, awas kecemplung."

"AC kamar jangan nyala mulu, dingin akhir akhir ini anjrit,"

"jangan- wait." gue sama kunimi berbagi tatapan, why do we sound like his mom? especially in this situation?

tapi shirabu ga keliatan kaget sama sekali, melainkan natap kenma yang belom ngomong apa apa.

"don't.. trust him too easily." ujar kenma akhirnya.

respon shirabu ga beda dari pas dia ke cafe gue terakhir kali.

"no promises."

dan dia keluar mobil sambil make earphone di telinganya.

"greysam lagi?"

"shhh, itu satu satunya hal selain belajar yang ngebuat shirabu ngerasa hidup lagi."

"jadi kita ga dihitung?"

"umm satu hal dari dua hal selain belajar-"

"nilai bahasa lu keliatan remednya."

"oh shut up."

-

-

-

males banget gua disuruh semi ngambil kunci motornya yang masih nempel di motor. walaupun gua yang ninggalin di situ setelah minjem motornya tapi ya kan bisa besok ngambilnya. tapi gapapa, sekarang gua bisa nyanyi lagu ritual tanpa disangka aneh karena di sini gada orang.

"baki baki~ ni ore"

"nani wo?!"

"kokoro da- yo?!" gua hampir syok pas ngeliat one of my besties yang lagi duduk di pinggiran kolam ikan lumutan itu.

masalahnya bukan itu, tapi aura di sekitarnya.

aura gelap ngiterin shirabu.

dia lagi.. murung?

gua deketin anaknya, dan pas gua tepuk pundaknya dia tersentak.

"shirabu?"

dia malingin wajah ke kolam di depannya lagi, is it just me or.. emang bener bener keliatannya dia ga mau diganggu?

gua tau teorinya, tapi mulut ini emang ga bisa diem.

"kenapa lu di sini malem malem?"

dia geleng kepala.

itu kode tendou, dia ga mau diajak bicara. tapi mulut gua ga nerima kodenya dan malah nanya,

"are you okay?"

greysam - semishiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang