first impression

88 16 0
                                    

"sekarang jamnya?" spontan gue nanya setelah liat akagi masuk. "yahaba,"

entah kenapa firasat gue ga enak. dan bener aja, suga-san berdiri di jalan yang biasanya dilaluin barista buat ke kasir. punggungnya yang ngebelakangin gue dah ngasih tau ke arah mana tatapannya. i think theres no need to describe tatapannya, suga-san emang terkenal kindhearted, tapi disiplinnya, beuh. he's not a right person to messing with.

kalo yahaba sih gue tau masalahnya dimana, genit. semua orang tau friendly sama flirty itu beda, that kid just never learn about it.

mau ga mau gue lagi yang harus ambil tindakan, huft.

gue akui gue sempet tahan napas saat ngelewatin tempat suga-san berdiri. masalahnya target tatapannya sekarang di gue anjing.

c'mon suna it's not the first time you deal with thing like this.

percakapan mereka pun makin kedengeran jelas, dan pas gue dah bisa liat wajah customernya..

oh hi shirabu's friend.

"ehh c'mon,"

"no thanks."

"imma add my number here then."

"yahaba." yang dipanggil namanya langsung berhenti dari spidol dan cup minuman di tangannya. bukan cuma dia tapi sekarang semi juga noleh ke gue.

yahaba cuma bisa garuk tengkuk pas gue kodein kalo suga-san lagi ngawasin. aelah ni anak, dia akhirnya ngasih pesenan ke customernya dan bilang maaf sambil agak membungkuk.

gumaman "mati gue" keluar dari mulut yahaba pas balik ke dalem, good luck on your funeral i guess.

akhirnya bisa napas lega. serius, ajarin gue cara orang orang bisa masang wajah kaku kek gitu setiap detik, bahkan ada yang dari lahir udah begitu.

ga pegel apa.

di saat yang sama pas gue balik lagi ke realita, semi juga balik lagi dari langkahnya ke pintu keluar. kelupaan thai tea katanya, setelah gue bikinin dan proses pembayaran selese finally dia pergi.

first impression?

-

-

-

"he looks.. nice?"

"terima kasih atas kespesifikannya,"

gue muter mata, nyapit hp nya pake pundak selagi masih sibuk ngitung uang di laci kasir. "lagian napa tiba tiba bahas dia?"

"..gaada alasan juga sih, gue penasaran aja sama cowok yang bisa ngebuat shirabu cuma ngechat kita 21 pesan sehari," jelas kunimi di ujung telepon.

padahal biasanya 4 kali lipatnya. kalo ga salah terakhir gue liat kontaknya di hp cuma ada nomor kita bertiga sama keluarganya.

"bagus dong anaknya dibuat sibuk,"

"still sus."

"bilang aja lu khawatir,"

"gue bukan cermin rin."

bunyi langkah kaki yang lama lama mendekat ngalihin perhatian gue sebentar, tepatnya ke arah pintu cafe yang ternyata dah dibuka sama pelanggan. pelanggannya.. oh, yang kemaren.

"time to say goodbye,"

"why?"

"customer, dah an ya, oh iya happy birthday."

"my birthday was like two days ago, dan lu dah ngucapin untuk ketiga kalinya."

"eh ayolah, seneng dikit lu masih hidup."

greysam - semishiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang