5. kasus siswa

967 77 5
                                    

"kau memperhatikanku?" tebak jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kau memperhatikanku?" tebak jeno.

"eh???" jaemin segera memalingkan wajahnya memandang ke arah lain.

"kenapa?" tanya jeno. jeno membuka kedua matanya lalu menoleh ke arah jaemin.

"kenapa apanya?" tanya jaemin penasaran.

"memperhatikanku."

"siapa juga yang memperhatikanmu." jaemin mengelak dari ucapan jeno. jaemin menggigit bibir bawahnya lalu bangkit duduk dari posisi tidurannya.

"benarkah?" jeno menaruh kedua tangannya ke atas untuk bantalan.

"tentu saja benar. sudahlah, aku akan membuatkanmu sesuatu." jaemin berusaha mengalihkan topik.

"baiklah buatkan yang enak." balas jeno.

jaemin berdiri dari posisi duduknya. "chocolatos?" tanya jaemin. sementara jeno hanya menganggukan kepalanya setuju.

"akan ku buatkan dulu." selepas mengatakan kata kata itu jaemin berlalu pergi meninggalkan kamarnya.
melihat jaemin berlalu pergi jeno bangkit dari posisi tidurannya lalu beralih mengamati setiap sudut kamar jaemin.

mata jeno terkunci pada pigura yang menempel di dinding itu. di dalam pigura itu terdapat sebuah poto keluarga jaemin. jeno tersenyum samar merasa iri dengan kehidupan jaemin.

"jen." panggilan dari jaemin membuyarkan lamunan jeno. jeno menatap jaemin yang tengah membawa dua cangkir berisi chocolatos.

"nih." jaemin mengulurkan tangannya yang memegang cangkir ke arah jeno.

jeno tersenyum lalu mengambil cangkir yang telah diberikan oleh jaemin. "makasih." jaemin menganggukan kepalanya tipis sebagai ganti ucapan sama sama.

jaemin mendudukan dirinya di samping jeno. "maaf ya agak lama, tadi salaman dulu sama temen mamaku."

"haha, tidak apa." terjadi keheningan sejenak.

"jaem." tanya jeno yang mencoba memecah keheningan antaranya dan jaemin.

jaemin menolehkan pandangannya ke arah jeno lalu mengangkat dagunya sekilas. "kenapa."

"itu kecilanmu ya?" jeno menunjuk sebuah foto yang tertempel di sebelah foto keluarga jaemin.

"matamu jeli sekali." jaemin terkekeh sekilas. "iya itu aku, lucu bukan?"

"kau anak tunggal?" bukannya menjawab pertanyaan jaemin, jeno malah bertanya ulang kepada jaemin.

"iya." jaemin mengantupkan bibirnya "kau ingin tau tidak?" jaemin menyambung kalimatnya.

"apa?."

"karena aku anak tunggal, waktu kecil aku sering kesepian saat orang tuaku sedang bekerja. akhirnya orang tuaku membelikanku sebuah kelinci untuk menjadi temanku." jaemin menggantungkan kalimatnya. menyeruput sebentar chocolatosnya.

lelah [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang