lelah [nomin]

11. hanya teman??

Jeno menurunkan laju kecepatan motornya ketika memasuki area tempat makan yang akan ditujunya.

"hampir sampai?" tanya Jaemin.

"ya, lihatlah kedepan, itu tempatnya." jawab Jeno.

Jaemin melihat kedepan sesuai arahan Jeno. terlihat rumah makan kecil yang sedikit ramai.

Jeno kini memarkirkan motornya.

"ayo Jaem turunlah."

"Kau pesan apa?" tanya Jeno kepada Jaemin.

jaemin terlihat bingung memilih ketika melihat menu yang ditunjukan jeno.

"hmm, bakso deh." final Jaemin.

Jeno menganggukan kepalanya. tanpa basa basi Jeno pergi ke kasir.

entah apa yang Jeno lakukan dikasir Jaemin tidak peduli, tubuhnya sangat lemas hari ini.

menghembuskan nafasnya kasar jaemin meletakan kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai tumpuan.

"Jaemin??" tanya Jeno ketika kembali ke meja makan mereka berdua.

"hmm." hanya deheman yang jaemin keluarkan.

"Kau sakit?" Jeno bertanya kepada Jaemin seraya tangan Jeno meraba dahi Jaemin.

"tidak." jawab Jaemin. ntah kenapa Jaemin sangat grogi ketika Jeno meraba dahinya.

keduanya telah kembali ke aktivitas masing masing, menekan nekan layar handphone mereka tanpa tujuan yang jelas.

"bakso datang." ucap penjual bakso itu di antara keheningan Jeno dan Jaemin.

Jeno dan Jaemin menyapa ramah si penjual yang sedang menatakan mangkok bakso.

"terimakasih pak." ucap Jaemin ketika bapak penjual bakso telah selesai menata mangkoknya.

"iya mas." jawab penjual bakso itu ramah.

setelah mengatakan itu penjual bakso pergi meninggalkan Jeno dan Jaemin.

"coba gih, enak tau kalau di kasih sambal ini." ucap Jeno kepada Jaemin berniat mempromosikan sambal yang dipegangnga.

"hmm, terimakasih atas sarannya." Jaemin mengambil botol sambal itu dari genggaman Jeno

"tidak suka pedas?" tanya Jeno ketika melihat Jaemin hanya menambahkan sedikit sambal.

"hmm." jawab Jaemin.