7. jogging

875 75 7
                                    

suara alarm yang berdering kini membangunkan mata jaemin. jaemin mengerjapkan matanya beberapa kali karena kotoran lengket yang menempel di matanya.

"jeno." lirih jaemin ketika berhasil menghilangkan kotoran yang ada di matanya. jantung jaemin berpacu lebih cepat ketika melihat jeno yang sedang tertidur. bibir jeno tidak mengatup sempurna saat tidur.

jaemin menelan ludahnya gugup. dengan segera jaemin mengubah posisinya menjadi duduk dengan bersandar pada dashboard kasurnya. lalu segera mematikan alarmnya.

"jen bangun." jaemin mengguncang pelan tubuh jeno. jeno melenguh.

"bangun jen." jaemin menepuk pipi jeno sedikit kasar.

"iya iya sabar!" gertak jeno namun terlihat lucu di mata jaemin.

"jam berapa." tanya jeno ketika kesadarannya sudah mendominasi.

"setengah lima lebih lima belas."

"JAEMIN??? KAU BANGUN SETENGAH LIMA DI HARI MINGGU???"

"iya, kenapa?" tanya jaemin.

jeno menghembuskan nafasnya kasar. "harusnya tidak usah membangunkan ku."

"lalu? kau ini sudah menginap di rumah orang, banyak mau lagi."

"kalau kakak ku kemarin tidak menyuruhku untuk mengantarmu aku juga tidak akan terjebak disini." jeno memejamkan matanya. berniat untuk kembali tidur.

"terserahlah aku ingin pergi."

"kau ingin kemana sepagi ini?"

"jogging."

jeno segera membuka matanya mendengar penuturan jaemin. "WOWW, AKU IKUT!!!!"

jaemin memandang jeno jengah. "kenapa tidak kembali tidur saja?"

"aku hanya ingin ikut."

"ayo." ajak jaemin. jaemin bangkit dari posisi duduknya. disusul dengan jeno.

"jenn sudah, aku lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"jenn sudah, aku lelah." jaemin berjongkok di pinggir jalan.

"ayolahh, bukankah tadi kau yang mengajak jogging?" ejek jeno.

"ya ya ya tapi tidak sejauh ini, tubuhku tidak kuat." jaemin membaringkan tubuhnya pada pinggir jalan. memejamkan matanya sejenak.

"ck, dasar lemah." umpat jeno.

"aku memang lemah jenooo, lemah akan senyumanmu." jahil jaemin.

"idih najis." jeno memandangi lingkungan sekitarnya berharap menemukan pedagang minuman.

"jaemm, liat deh ada orang jual minuman tuh, yuk beli." ajak jeno.

jaemin menggelengkan kepalanya. "aku tidak bawa uang."

"aku belikan."

"MAUUUU." dengan semangat jaemin berdiri.

"nanti diganti tapi." jaemin melemaskan tubuhnya ketika mendengar perkataan jeno barusan.

"ga ikhlas."

"emang." lalu tanpa basa basi jeno meninggalkan jaemin untuk menghampiri pedagang minuman.

" lalu tanpa basa basi jeno meninggalkan jaemin untuk menghampiri pedagang minuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"jen duduk sini coba." jaemin menepuk nepuk bangku sebelahnya.

"hmm."

"pemandangan disini indah ya, ada sungai, pohon, bunga, dan udaranya sejuk."

"lihat tuh disana." jeno menunjuk seorang anak laki laki dan anak laki laki yang tengah berciuman di bawah pohon.

jaemin membisu melihatnya.

"kau bilang pemandangan disini bagus bukan? tapi apa itu?" jahil jeno.

"itu, aku tidak melihatnya tadi."

"sekarang kau sudah melihat."

"lalu kenapa jika aku sudah melihatnya?"

"ya tidak apa apa."

jaemin menghembuskan nafasnya. "aku pikir kau ingin seperti itu."

jeno yang tengah meminum minumannya kini tersedak.

"TIDAK SAMA SEKALII." jeno diiringi dengan nada yang masih terbatuk batuk.

"haha, aku hanya bercanda." jaemin mengelus punggung jeno.

"ayo pulang." ajak jaemin.

"kenapa tiba tiba." tanya jeno.

"aku -----." perkataan jaemin terpotong oleh suara dari perut jaemin.

jeno yang mengerti kini menatap jaemin. "kau lapar?"

"hehe." senyum jaemin tanpa rasa bersalah.

"baiklah ayo pulang."

7/6/22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


7/6/22

maaf bgt pendek, aku lagi ga mood nulis, nanti kapan kapan aku revisi buat yg lebih panjang kagi

lelah [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang