Bagian 2 : resign

395 57 2
                                    

Yuk biasakan vote dulu sebelum baca. Terima kasih!

Happy reading!

●●●

Menjadi arsitek bukanlah hal yang mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi arsitek bukanlah hal yang mudah. Bukan hanya menghabiskan waktu, tenaga dan uang tetapi juga merelakan kesenangan masa muda untuk berkutat menyelesaikan tugas desain yang terus menumpuk setiap hari.

Deadline-nya pun kadang terlalu mepet, sedangkan tugas bukan hanya satu, sehingga alternative terbaik adalah begadang berhari-hari.

Masa perkuliahan sudah menjadi momok menakutkan untuk semua mahasiswa yang terlanjur basah tercebur jurusan arsitektur. Tidak ada pilihan lain untuk berhenti atau berbalik arah.

Sampai akhirnya setelah perjuangan gila-gilaan dan sering dipanggil mahasiswa antisosial karena jarang hangout keluar, Sakura bisa lulus dengan prediket cumlaude dalam waktu 4 tahun.

Silsilah keluarga besarnya yang bekerja dalam bidang kesehatan sangat mengapresiasi keinginan perempuan itu yang ingin menjadi berbeda. Dan keinginan itu benar-benar terwujud saat Sakura yang fresh graduate akhirnya mampu masuk firma arsitektur, menjadi seorang drafter.

Drafter adalah asisten arsitek yang bertugas membuat gambar kerja bangunan secara detail. Namun ide rancangannya sendiri berasal dari arsitek.

Walau memang kala itu dirinya belum bisa bekerja sebagai arsitek secara mandiri, namun menjadi asisten arsitek adalah kebahagiaan kecil untuk Sakura yang masih naif tentang hidup.

Semua itu sudah berlalu, kini Sakura sudah menjadi arsitek handal, berbagai proyek sudah dijalani, membuat perempuan itu menjadi lebih tersorot karena rekan-rekannya yang dominan sebagai laki-laki.

Hidup Sakura tidak akan pernah sempurna, namun ia merasa cukup dan bahagia. Tidak hanya dikaruniai seorang suami yang mencintainya, mereka juga diberi hadiah dalam bentuk Sarada Uchiha.

Semua itu harusnya cukup untuk Sakura, tidak perlu karir yang cemerlang, ia hanya butuh mereka berdua. Tak apa untuk sekarang Sakura merelakan pekerjaan yang dicintainya, hanya perlu adaptasi, maka ia akan terbiasa.

" Apakah kau yakin dengan keputusanmu, Saki?" tanya wakil direktur di firma 'Reigana' company, selepas sebuah amplop berisi pengajuan resign tergeletak di meja.

Yahiko Reigana, rekan kerja sekaligus anak tunggal pemilik perusahaan –Nagato Reigana, menengadah untuk menyorot raut Sakura.

Panggilan Saki sudah sering terucap untuknya oleh Yahiko sejak jaman kuliah. Mereka yang terpaut satu tahun menjadi akrab bahkan setelah mereka sama-sama menikah. Tentunya hanya sekedar teman kerja.

Di tempat duduk Sakura mengangguk dengan senyum.

" Iya, Yahiko. Aku sudah memikirkan ini matang-matang kok."

Gerakan tangan Yahiko kala menelusur pelan kertas dalam genggaman membuat Sakura sedikit kikuk. Yahiko terlihat lebih pendiam dibanding biasanya.

" Apa ini gara-gara paksaan Sasuke?"

Sorot tajam Yahiko seolah menusuk wanita itu, yang akhirnya Sakura tetap menjawab dengan gelengan kepala. Tidak baik juga untuk mengatakan masalah rumah tangga walau dengan teman sendiri.

" Tapi ini pekerjaan yang kau dambakan sejak dulu, Saki. Apa nantinya kau tidak akan menyesal?" tanya Yahiko, wajahnya berubah, dan Sakura tidak mau mengartikannya sama sekali.

" Tidak tahu. Aku tidak tahu nantinya akan menyesal atau tidak. Tapi aku harus melakukan ini, Yahiko. Sekarang hidupku bukan hanya seputar diriku sendiri. Bukan hanya ego-ku untuk menjadi wanita mandiri yang cerdas dan sukses." Sakura menjeda dengan helaan napas.

" Sakura Haruno yang sekarang adalah seorang istri dari Sasuke Uchiha dan ibu dari Sarada Uchiha. Kini duniaku bukan lagi tentang aku saja, tapi juga mereka." Jawab Sakura.

Sekejap wajah lelaki itu berubah, seolah kenyataan telah menamparnya untuk sadar diri. Bahwa Sakura yang dulu pernah ia kejar mati-matian, bukan lagi untuknya. Tapi milik seorang bernama Sasuke Uchiha.

" Saya izin keluar, Pak. Semoga Bapak bisa segera memproses pengajuan resign saya." Kata Sakura sembari mengembangkan senyum, berusaha formal karena masih dijam-jam kantor.

Kepala Yahiko yang mulanya menunduk kembali mendongak menatap wanita ayu yang kini sudah hampir mencapai pintu.

" Saki, apakah kau bahagia hidup bersama Sasuke?"

Langkah pelan Sakura menjadi berhenti, debar di dadanya bertalu amat kencang. Dan semua rasa sakit yang akhir-akhir ini ia simpan rapat-rapat, seolah siap keluar.

Sungguh, hanya dipancing sebuah tanya sederhana itu, Sakura hampir menangis dan putus asa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sungguh, hanya dipancing sebuah tanya sederhana itu, Sakura hampir menangis dan putus asa.

Tanpa berbalik, Sakura berusaha mengeluarkan jawaban tanpa getar. Perempuan itu tidak mau Yahiko ikut campur dengan hidupnya yang sudah rumit. Terlepas Yahiko memang akan selalu baik dan akan selalu ada untuk membantunya.

Tapi Sakura dan Yahiko harus sadar diri, mereka sudah sama-sama berkeluarga. Semua harus ada batasan yang jelas agar tidak ada kesalahpahaman yang terjadi nantinya.

" Aku sangat bahagia, Rei. Pun jika tidak, kau tidak perlu tahu dan ikut campur. Kini, kita sudah punya hidup masing-masing, bukan anak muda seperti dulu."

Jawab Sakura, menyematkan panggilan akrab 'Rei' yang biasa dilakukan semasa remaja dulu.

Menimbulkan sebuah wajah sendu yang kembali terlukis di wajah Yahiko. Tanpa sadar jemarinya sudah berubah menjadi kepalan erat, seakan ada lusinan emosi yang terkumpul disana dan siap diledakkan.

Sakura kembali melangkah, saat Yahiko kembali menginterupsinya.

" Sakura, terlepas kau bohong atau tidak, kau harus selalu ingat, aku tidak pernah main-main dengan kata-kataku sejak dulu. Aku rela melepasmu bersama Sasuke, dengan catatan, dia mampu membuatmu bahagia. Tapi jika tidak, aku tidak akan ragu berjuang merebutmu kembali darinya. Ingat itu." Katanya dengan suara dingin.

Membuat suasana yang sunyi menjadi tidak nyaman, mengabaikan kedua matanya yang memanas dan memburam, Sakura gegas memutar kenop untuk melarikan diri dari sorot mata dalam milik Yahiko.

Yang seolah mampu menembus diri, sampai Sakura menjadi takut lelaki itu akan tahu bahwa kini Sasuke yang selalu ada untuknya, telah berubah menjadi sosok yang asing.

●●●


A/N :

Yahiko sini beb sama aku aja, aku kelonin *sumpah ya lu ngga ada bahasa lain selain kelonin apa, bosen gue! - edisi pembaca yang protes wkwkw, jangan ganggu hubungan sasusaku yaaa beb 😘

Btw istilah-istilah arsitek aku browsing dan pelajari sebisaku lewat website dan jurnal kearsitekan. Jadi kalau ada yang keliru bisa kalian kasih tau lewat komentar.

Thanks 😘

Have a nice day!

Warm Regards, Retno Putri K

Istri dari Masa Depan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang