Extra Chapter Part 1 (preview)

182 4 10
                                    

EC 1. BE MY GIRLFRIEND

Sedangkan kini, pandangan Sasuke masih terpaku dengan tindakan sang gadis yang masih sibuk mengambil ember untuk membasuh darah dengan wajah yang sendu. Manik hijau yang biasanya cemerlang kini terlihat kosong. Pun saat akhirnya Sasori mendekat kearah adiknya, untuk menghentikan aktivitas Sakura, gadis itu masih kaku dan tidak berbicara apa-apa.

" Yuk pulang?" tanya Sasori memecah keheningan.

Sakura mengangguk dengan wajah yang begitu tidak nyaman. Atensi Sasuke masih mengarah lekat pada gadis itu, saat akhirnya Sasori menarik tubuh adiknya pada rengkuhan. Tak lama, isak tangis keras terdengar membahana. Juga tubuh Sakura yang bergetar begitu hebat dipelukan Sasori.

" Tidak apa-apa, Sakura. Kau hebat, dia pasti bisa selamat."

Bukannya makin berhenti, tangis Sakura makin menjadi-jadi. Raungannya terdengar bergema ke penjuru lapangan, seolah mengirimkan pesan tentang kesedihan, ketakutan dan keterkejutan yang menjadi satu.

" Aku pulang dulu." kata Sasori sembari terus mendekap adiknya dengan erat. Kemudian berjalan pergi keluar dari lapangan.

Hari itu dengan pandangan yang mengabur, Sasuke melihat gadis berambut merah jambu yang identic dengan kekanakkan karena sering menangis juga cerewet karena selalu mengotori udara dengan perkataan yang tidak jelas, kini perlahan berubah. Seperti kata Naruto, bahwa mungkin dalam diri Sakura, ada kelebihan yang tidak Sasuke mengerti sama sekali.

Sakura bisa menyebalkan melebihi fangirl Sasuke lainnya. Namun hari ini Sasuke sadar, bahwa tanpa aksi nekat gadis itu, mungkin sang korban tidak akan selamat. Dibanding kabur karena takut, Sakura memberanikan diri menghadapi situasi menegangkan dengan impulsive.

Sore itu, Sasuke melirik wajah Yahiko dengan perlahan. Sejak saat itu, Sasuke bukan hanya menganggap seorang sahabat tapi seorang rival. Berkat kejadian hari itu, Sasuke menjadi ingin menggantikan sosok Sasori yang menjadi tumpuan kala Sakura sedang menangis.

***

Pada hening senja yang kala itu datang bersama suaramu yang melengking, mengantarkan rasaku terusik untuk pertama kali.

Pada jeda tribun yang berjajar disampingmu, menyaksikanku yang terpaku dengan keberanianmu.

Pada deretan hadiah dan tingkahmu yang malu-malu, mengamini harapanku yang setinggi langit, berharap kau akan menjadi salah satu sosok penting di masa depanku.

Hidupku mungkin akan selalu sama penuh dengan keheningan, tapi bersamamu semuanya terasa menjadi lebih menyenangkan.

Jadi, Haruno Sakura, aku izinkan kau haturkan doa setiap kala kau menutup mata dalam tidur, agar semesta merestui kita dalam jalinan takdir yang sempurna di masa depan nanti.

I always love you, my pinky.

Your future husband,

(Uchiha Sasuke)




a/n :

Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Jika ingin membaca secara lengkap silahkan baca di karyakarsa (retnoputrikinasih).

Istri dari Masa Depan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang