Yuk biasakan vote dulu sebelum baca. Terima kasih!
Happy reading!
●●●
" Haduh, wajahmu murung sekali, Sakura. Kita ada banyak waktu untuk bersantai lho!"
Yamanaka Ino atau biasa dikenal dengan sebutan Ino, terduduk di depan Sakura, hanya bersekat meja bundar café. Kedua tangannya sibuk membawa satu cup coffee dan satu piring mini cake.
Sakura mengerjap kemudian berpura-pura menghabiskan segelas lemon tea, walaupun tetap saja alibinya terlihat jelas oleh Ino.
" What's wrong, Sakura?" tanya Ino, sembari mencondongkan wajah.
Mode berbisik dan memancing Sakura untuk bercerita.
" Nothing. Hanya merasa lelah saja kok, mungkin karena kurang tidur." Jawab Sakura kalem.
Sedangkan Ino malah berdecak tidak percaya.
" Kau pikir aku percaya dengan alasan konyolmu itu? Semua orang pun tahu jika begadang adalah makanan sehari-hari orang arsitektur. Jadi aku yakin itu bukan masalah besar untukmu."
" Kenapa sih? Ayo cerita saja, Sakura. Wajahmu sudah jelas sekali lho sedang menyimpan sesuatu. Mirip orang yang sedang menahan BAB, tidak sedap sekali untuk dilihat."
Kekeuh Ino mengorek informasi.
Sakura hanya tertawa, sembari menggelengkan kepala.
" Hanya masalah sepele kok." Jawab Sakura alakadar, tidak mau memperjelas perkataan.
Helaan napas terhembus, punggung Ino sudah kembali seperti semula. Sepertinya perempuan berpony tail itu sudah menyerah membujuk Sakura untuk angkat bicara.
" Masalah rumah tangga ya?"
Ternyata Ino belum menyerah juga. Walaupun kini pertanyaannya serupa tebak-tebak berhadiah, tidak menggebu-gebu seperti awal.
Sakura meloloskan napas yang terasa berat di dada, sepertinya tidak apa jika Sakura sedikit terbuka mengenai permasalahannya. Lagipula Ino bukan tipe ember dan biang gossip. Pikir Sakura.
Akhirnya Sakura mengangguk, mengiyakan pertanyaan.
" Oke, aku tidak akan memaksamu untuk bercerita lebih jauh. Tapi apakah kau sudah mencoba berbicara empat mata dulu dengan Sasuke?"
Mode Ino yang dewasa sudah aktif. Selain karena jarak umur Sakura dan Ino yang berjarak 2 tahun lebih tua, pembawaan perempuan itu memang mengayomi. Ino mengenal Sasuke karena dulu saat berkuliah pernah satu tempat kerjaan part time di coffee shop.
Setelah akhirnya, mereka berdua sama-sama lulus dan memiliki pekerjaan tetap sampai sekarang. Ino juga salah satu fangirl Sasuke. Jadi tidak mengherankan jika Ino lebih paham sifat Sasuke dibanding Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri dari Masa Depan [SELESAI]
Fanfiction⚠️ SEBAGIAN TERBIT DI KARYAKARSA atau bisa order PDF ⚠️ [Fanfiction of Sasusaku] Sakura menyadari bahwa dunia tak melulu tentang indah juga bahagia, ada banyak luka juga didalamnya. Sampai kejadian mendadak membuat Sakura kecelakaan, menghantarkanny...