the sadness of a child, who lost his mother 05

3.5K 567 22
                                    

Awas banyak typonya
Selamat membaca.

____

Juana menunggu dengan gelisah diluar, ia terus saja mondar mandiri tidak jelas.

"Ibu" panggil Ryksa tiba-tiba datang bersama Raikhan dan duke greven. Juana menoleh ke arahnya dan langsung mendapatkan pelukan hangat dari Ryksa.

Juana membalasnya "ibu tau aku khawatir ketika mendengar kondisi ibu" ujar Ryksa terdengar sedih.

"Ibu tidak apa apa Ryksa, ibu Baik baik aja, jangan terlalu khawatir" ujar Juana

"Tapi"

"Sudah Ryksa ibu tidak apa apa, sekarang sebaiknya kita tunggu kabar keadaan alberta" ujar Juana menyudahi kekhawatiran Ryksa.

"Kenapa ibu peduli padanya, dia yg telah mencelakai ibu, ia ingin menjadi ibu tumbal untuk memperoleh kekuatan suci" ujar Ryksa membuat Juana mengerutkan keningnya.

"Siapa yang mengatakan itu? " tanya Juana menatap dingin Ryksa

Melihat tatapan ibunya yang sangat dingin, membuat terdiam dan merunduk.
"Juana, kau membuat nya takut" ujar duke greven menanggapi.

"Siapa yang mengatakan hal menjijikkan itu pada kalian" ulang Juana pada duke greven.

Duke greven terdiam, ia tidak menjawab sama sekali "apa kalian semua tiba-tiba menjadi bisu, SIAPA YANG MENGATAKAN HAL MENJIJIKKAN ITU! " teriak Juana membuat ke empat laki-laki terjangkit Kaget, karena tiba-tiba saja Juana berteriak seperti itu.

"Juana tenang lah, aku tau kau marah, tapi tenang kan dirimu"ujar duke greven menenangkan hati Juana.

" tenang?, tenang katamu?, salah satu pputra ku hampir melenyapkan putra ku yang lain"ujar Juana melirik tajam ke arah juanda yang sedang menunduk.

"Dan kau tidak menghentikan nya " ujar juana lagi .

"Aku min__" ucapan duke greven terpotong akibat tabib yang keluar dari ruang pemeriksaan mengatakan kalau alberta sudah bisa di temui.

Juana langsung masuk kedalam tanpa menunggu atau mendengar ocehan dari tabib istana.

Bagitu masuk juana langsung di suguhkan dengan penampilan alberta yang diluar kata baik.

"Maaf kan ibu, jika seadanya aku tidak pergi, kau tidak mungkin begini" ujar juana terdengar menyesal.

"Maksud ibu pergi? " tanya alberta lemah, seketika juana tersadar dengan perkataannya "aa maksud ku, tak sadarkan diri" ujar juana.

Alberta tersenyum "tidak apa, yang penting sekarang ibu baik baik saja kan? "

Juana kembali tersenyum "ya sudah istirahat lah, ibu akan meminta koki istana untuk membawakan mu makanan" ujar juana membenarkan selimut nya, ia m ngusap pelan kepala alberta.

"Wah nona berbakat jadi ibu" ujar sistem tidak di gubris juana.

_____

Juana sedang mengaduk teh di dapur, namun tiba-tiba saja ada yang memeluk erat pinggang nya.

"Ibu maafkan ku, tolong jangan bersikap seperti ini pada ku bu" ujar juanda berbisik lirih di telinga juana.

Juana tersenyum tipis "aku tidak marah padamu, aku hanya kecewa padamu"

"Maaf ibu, aku hanya sangat marah mendengar hal itu" ujar juanda, juana melepaskan pelukan nya, ia berbalik menghadap juanda.

"Lain kali pasti berita yang kamu dengar itu benar adanya, kerena jika kamu mempercayai sebuah berita yang datang, tanpa memeriksanya terlebih dahulu, bukan kamu hanya kamu hancur, tapi orang orang di sekitar kamu juga"

"Aku minta maaf Bu" ujar juanda menunduk.

Juana memeluk putra nya"ibu menerima permintaan maaf mu, lain kali jangan di ulang ya? "

Juanda melepaskan pelukan nya dan tersenyum cerita "aku janji" ujar juanda mengangkat tangannya.

Juana ikut tersenyum melihat nya, namun rasa sakit melunturkan senyuman nya, ia berusaha menahan rasa sakit di depan putra nya itu "juanda,, seperti ibu harus sekarang ke kamar mandi, ibu pergi dulu ya" ujar Juana langsung pergi meninggalkan Juanda.

"Ibu kenapa? " ujar Juanda mengerutkan keningnya, ia ingin mengikuti Juana, untuk memastikan keraguan di hatinya, namun tiba-tiba saja langkahnya terhenti ketika mendengar panggil dari adik nya Raikhan.

"Kakak, di panggil ayah di ruang kerja" ujar Raikhan, di angguki juanda, ia sempat menatap jalan yang di lalui ibunya.

Sedangkan Juana harus berusaha menyeret tubuh nya sendiri katika sudah berada dalam kamar, rasa sakit yang tidak sanggup ia tahan, mambuat otot tubuh nya melemah, hingga ia harus bersusah payah menyeret tubuh nya mendekati lemari samping kasur.

"Sial sakit sekali" ujar Juana.

Ia terus berjuang, hingga berhasil mencapai laci, ia bergegas meminum obat itu, Juana menyenderkan tubuh nya di kasur, ia menghela nafas kasar.

"Aghr sial sekali, kenapa aku harus masuk ke novel sialan ini"ujar Juana memejamkan matanya.

" ya sabar nona, sebentar lagi misi ini akan selesai "ujar sistem

" maksud mu misi ku hampir selesai? "Tanya juana.

" tidak, sebenarnya misi nona sudah selesai, tapi kan nona tidak bisa keluar dari novel ini karena belum waktu nya"

Juana membuka matanya "apa maksud mu belum waktu nya, misi ku kan udah selesai! " sewot Juana,

"Nona lupa kalau misi nona sampai nona Juana mati" ujar sistem membuat Juana menghela nafas kasar.

"Ah sudah lah, pergilah tubuhku masih terasa sakit, nanti kau bisa aku jadi sasaran makian ku" ujar Juana.

"Tumben nona baik" ujar sistem, membuat Juana kembali membuka matanya yang sempat tertutup.

"Kau bilang apa tadi? " tanya Juana dengan suara yang berbeda.

"Aku pergi! " teriak sistem kemudian menghilang dari Kepala Juana.

"Menyebalkan sekali" gerutu Juana kembali memejamkan matanya.

"Siapa yang menyebalkan? " tanya suara itu mengejutkan Juana.

Juana menatap pemilik suara "kenapa kau menatap ku begitu, pertanyaan ku belum kau jawab"ujarnya duduk di samping Juana.

" seseorang yang tidak kau kenal, tapi aku mengenal nya"ujar Juana mengalihkan pandangan nya.

"Kau masih marah padaku, soal kemarin? ".

" kalau kau sudah tau kenapa kau bertanya lagi Duke greven yang terhormat "ujar Juana terlihat kesal.

Bukannya minta maaf Duke greven malah tertawa, Juana menatap aneh Duke greven.

" kau masih sama seperti dulu, sama manisnya kalau sedang marah "ujar Duke greven, membuat Juana mengerucut bibir nya.

" jadi selama ini aku marah, kau tidak pernah menganggap ku serius, kau tau padahal aku sudah mengeluarkan tenaga dalam ku untuk memarahimu"ujar Juana tak Terima.

Duke greven kembali tertawa "kau sampai menggunakan tenaga dalam?, wah hebat sekali" ujar Duke greven.

"Kau mengejekku? " tanya Juana sinis.

"Tidak" ujar Duke greven menarik Juana dalam pelukan nya, sambil tersenyum bahagia.

"Kau menyebalkan sekali" ujar Juana dalam pelukan Duke greven, "iya aku tau, aku memang selalu menyebalkan di matamu" ujar Duke greven tanpa beban.

"Tapi kau suka kan? " tanya Duke greven, membuat Juana menjauh darinya.

"Sungguh jika membunuh suami itu tidak mendapat hukuman berat, aku akan membunuhmu! " ujar Juana melotot ke arah greven, ia lantas berjalan meninggalkan Duke greven yang kembali tertawa.

"Istri ku mengemaskan sekali, aduh sakit perut ku" ujar duke greven memengangi perut.
______

Angga riansyah Antariksa putra
1 maret 2022
22:10

ayo berpetualang bersama sistem! (Series 1)  Tersedia Di PlaystoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang