Hi reades. This is the last part of the story. So.. happy reading 🥰
***
Taehyung tidak tahu gaun pengantin bisa terlihat amat seksi. Atau mungkin itu hanya berlaku karena gadis yang memakai gaun pengantin itu adalah Yoona. Istrinya.
Rasanya Taehyung ingin segera mengakhiri pesta pernikahannya ini. Ia tidak sabar untuk memiliki Yoona, hanya untuk dirinya sendiri. Namun melihat wajah Yoona yang begitu bahagia, penuh dengan tawa, Taehyung merasa ia tidak keberatan bersabar sedikit lebih lama.
Yoona menoleh untuk memandang Taehyung. Senyum manisnya mengembang, menyadari bahwa Taehyung kini miliknya seutuhnya. Suaminya.
Perlahan senyum Yoona memudar demi melihat sesosok pria yang ia pikir tidak akan pernah dilihatnya lagi; Im Seolong. Yoona menunggu dengan jantung berdebar, hingga akhirnya Seolong berdiri di hadapannya. Yoona dapat merasakan bisik-bisik penasaran dari tamu undangan, namun ia tetap hanya memerhatikan ayahnya.
Ketika ayahnya mengulurkan tangan dan membawanya dalam pelukan, Yoona membeku. Lalu Yoona mendengarnya, ia mendengar bisikan ayahnya.
"Maafkan aku. Maafkan aku, Yoona. "
Yoona memejamkan matanya, membiarkan air mata
kebahagiaan mengalir di wajahnya. Tangannya bergerak membalas pelukan ayahnya dan Yoona merasa kembali menemukan bagian dari dirinya yang hilang.
Akhirnya, di penghujung malam, Yoona dan Taehyung pergi dengan sorakan ceria pada tamu undangan. Taehyung membawa Yoona menuju mobilnya yang telah menunggu dan Taehyung tertawa ketika melihat wajah Yoona yang terpana. Tentu saja, karena mobil yang menunggu mereka adalah Porche putih milik Taehyung. Bukan karena kemewahannya yang membuat Yoona terpana, melainkan kepanikannya untuk bisa masuk ke dalam mobil itu tanpa merusak gaun pengantinnya.
"Apa kau benar-benar berusaha merusak gaunku?" tanya Yoona lirih.
"Aku hanya ingin mempermudah pekerjaanku nanti." jawab Taehyung polos.
Dengan sedikit pengaturan, akhirnya Yoona bisa duduk tenang di dalam mobil. Yoona tidak tahu ke mana Taehyung akan membawanya, karena itu dua jam kemudian ketika Taehyung menghentikan mobilnya di sebuah rumah yang berada dekat dengan kaki gunung, Yoona membelalakkan mata. Udaranya benar-benar dingin menggigit.
Taehyung membantu Yoona turun, lalu membawanya memasuki rumah sederhana yang sangat luas dengan dinding yang tersusun dari kayu itu. Taehyung mengambil alih tubuh Yoona dengan mudahnya hingga kini Yoona berada dalam gendongannya.
"Ini adalah rumah kita." ucap Taehyung seraya melewati pintu utama.
Yoona memerhatikan rumah itu sesaat, lalu kembali menatap Taehyung dan memberikan ciuman lembut di bibirnya. Mereka berciuman dengan sentuhan seringan kapas, hingga napas mereka semakin cepat dan Taehyung memutuskan bahwa tur keliling rumah harus ditunda hingga besok.
Taehyung membawa Yoona menuju kamar mereka, lalu Taehyung membaringkan Yoona di atas tempat tidur. Taehyung melepas jas juga kemejanya, lalu menjalankan jemarinya untuk mengurai kepangan di rambut Yoona. Mereka saling menatap dengan dalam, membiarkan waktu membingkai mereka dalam satu momen panjang.
Taehyung tidak ingin terburu-buru, karena itu ia mencium Yoona juga membelainya perlahan. Taehyung ingin menunjukkan cintanya.
Bibirnya menggigit bibir Yoona lembut, sementara tubuhnya melingkupi tubuh mungil Yoona dengan kehangatan. Tangan Taehyung beralih pada ritsleting di sisi tubuh Yoona, lalu menyingkap gaun itu hingga berkumpul di pinggang Yoona.
"Kau sungguh cantik, Kim Yoona. Aku mencintaimu." bisik Taehyung seraya menyentuh tubuh Yoona. Mengagumi betapa sentuhannya memberi pengaruh pada tubuh Yoona yang kini bergetar penuh hasrat.
Taehyung menarik turun gaun Yoona, memperlihatkan diri Yoona seutuhnya. Bra dan celana dalamnya menyusul tak lama kemudian. Menyisakan Yoona yang berbaring dengan rambut tergerai juga tubuh telanjang sempurna. Taehyung kembali mencium Yoona, sementara tangannya menangkup payudara gadis itu.
Erangan yang dipuja Taehyung terdengar, membuatnya semakin mengeras. Pun ketika dijentikkannya puting yang menegang itu, erangan Yoona semakin jelas.
Yoona meremas rambut Taehyung, menahannya di tempat sementara ciuman mereka semakin dalam. Satu tangan Yoona yang lain melepas kancing celana Taehyung, lalu kakinya yang melingkari pinggang Taehyung menarik turun celana itu. Taehyung membantu Yoona dengan menendang celananya, hingga kini mereka berdua lekat tanpa sekat.
Yoona menempelkan setiap lekuk tubuhnya dengan Taehyung, mendesah puas ketika menemukan tekanan di bagian yang paling diinginkannya. Malam itu, semua berjalan dengan begitu lembut dan perlahan. Penyatuan tubuh mereka terasa sakral.
Taehyung menautkan tangan mereka, lalu meletakkannya di sisi kepala Yoona. Pelan, dengan penuh kehati-hatian, Taehyung menyatukan tubuh mereka. Perasaan tersengat itu kembali terasa, hingga menahan napas mereka di tenggorokan. Taehyung mengecup dahi, mata, hidung, pipi, lalu mulut Yoona. Merasakan cengkraman kuat di tubuhnya dengan satu desisan nikmat.
Yoona membuka mata, menatap mata hijau berkabut di atasnya dan kembali menemukan ketulusan juga cinta. Yoona memasrahkan tubuhnya, membiarkan Taehyung membawanya menuju puncak yang ia tahu sudah begitu dekat. Yoona merasakan gerakan Taehyung yang semakin cepat, lalu tenggelam dalam bisikan suaminya itu.
"Aku mencintaimu."
Kalimat itu terus berulang, hingga akhirnya milik Yoona mengetat dan desahan puasnya terdengar. Tak lama kehangatan membasuh milik Yoona, membuat desahannya kembali.
Yoona menerima Taehyung ke dalam pelukannya ketika pria itu mengatur napas di lekuk bahunya."Aku juga mencintaimu Kim Taehyung." bisik Yoona serak.
Taehyung berguling ke sisi kanan, masih dengan tubuh yang terhubung. Jika saja bisa, Taehyung tidak ingin memisahkan diri. Ia suka berada begitu dekat dengan Yoona.
Yoona menyentuh wajah Taehyung dengan ujung jemarinya, lalu bergumam, "Aku memimpikan seorang anak laki-laki bermata hijau kemarin malam. Kulitnya putih, namun tidak pucat.
Rambutnya berwarna cokelat dan hidungnya mancung sempurna. Aku menginginkannya."Taehyung tersenyum. Matanya terbuka, menatap wajah Yoona yang terlihat begitu cantik di pelukannya. Tangannya menangkap tangan Yoona, lalu mengecupnya.
"Itu bisa diatur. Kau tahu, aku sedang mengusahakannya di sini. Tujuan hidupku saat ini adalah membahagiakanmu. Maka aku akan mewujudkan mimpimu." sahut Taehyung seraya menggerakkan pinggulnya menggoda. Miliknya sudah kembali mengeras.
Yoona tertawa. Ia membawa tubuhnya untuk menaiki tubuh Taehyung, lalu menunduk dan mencium Taehyung.
"Kalau begitu, mari kita lakukan. Persiapkan staminamu, Kim Taehyung." balas Yoona sambil sedikit tertawa.
Taehyung membelai pipi Yoona lembut, lalu bertanya, "Bisakah kita memiliki lima anak?"
"Taehyung!"
"Aku anggap itu sebagai jawaban ya."
Taehyung membalik posisi mereka dan Yoona harus menelan kembali balasannya.
Yoona tahu, Taehyung adalah seseorang yang harus ditemukannya. Yoona tidak akan pernah menyesal karena sudah memilih Taehyung. Dan kalimat hidup bahagia selamanya tak lagi terdengar mustahil.
Karena Yoona akan memilikinya. Bersama Kim Taehyung.
***
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Song for Unbroken Soul - Taehyung Yoona Version
Любовные романыRemake Taehyung-Yoona Version Original Story by Nureesh Vhalega Hi readers. I am comeback with a new vyoon story!! Masih dengan remake story - Taehyung Yoona version dari salah satu novel karya writer favorite aku dan ingin membagikan menariknya c...