Yoona langsung membalikkan tubuh dan berlari memasuki lift. Tangannya meninju tombol lift sementara isakannya semakin tak terkendali. Taehyung meneriakkan namanya, namun terlambat karena pintu lift sudah tertutup dan membawa Yoona pergi.Taehyung meremas rambutnya dengan kesal. Suara langkah kaki di belakangnya mengembalikan kesadaran Taehyung bahwa orang yang telah merusak hubungannya dengan Yoona masih berada di dekatnya. Taehyung berbalik, lalu dengan nada tak terbantahkan ia berkata,
"Kau dipecat, Katerina Park. Cepat kemasi barangmu hari ini juga. Aku tidak sudi melihatmu lagi."
Setelah itu Taehyung berbalik dan pergi dengan menggunakan tangga darurat. Ia harus mengejar Yoona. Meski itu artinya ia akan menuruni dua puluh lantai dengan ratusan anak tangga.
***
Katerina mengenakan pakaiannya kembali dengan wajah menahan amarah. Ia membereskan barang-barangnya secara asal, lalu meninggalkan kantor dengan diiringi tatapan penuh tanya pegawai lainnya. Begitu masuk ke dalam mobilnya, Katerina berteriak.
Rencananya berantakan. Benar-benar berantakan.
Kim Taehyung tetap tidak tertarik padanya. Bahkan setelah ia melepas seluruh pakaiannya di hadapan pria itu!
Dengan geram Katerina mengontak sebuah nama di panggilan terakhir ponselnya.
"Rencanaku berantakan! Yoona datang dan kini Taehyung memecatku!" jerit Katerina geram.
Suara di ujung teleponnya justru menyenandungkan tawa.
"Tenang saja, Katerina. Kita baru mulai. Sekarang adalah saatnya untuk mempersiapkan rencana selanjutnya. Kau hanya harus bersabar dan mengikuti instruksiku. Setelah mengetahui semuanya, Taehyung akan datang padamu dan aku akan mendapatkan Yoona. Kau paham?" ucapnya tenang.
Katerina mencengkram ponselnya erat-erat, lalu membalas, "Rencana itu harus berhasil, Ji Changwook. Atau aku akan membunuh Im Yoona dengan tanganku sendiri dan kau tidak akan pernah bisa melihatnya lagi."
***
Yoona menghapus air matanya yang masih saja bisa mengalir setelah dua hari berlalu. Tubuhnya meringkuk bagai janin di atas tempat tidur, sementara Sunny yang menemaninya hanya bisa mendesah.
"Setidaknya kau harus mendengarkan penjelasannya, Yoona. Aku yakin Taehyung tidak bersalah. Yang kau lihat itu tidak seperti yang kau bayangkan. Kau tahu seperti apa Tiffany: murahan. Kau juga tahu Taehyung terlalu memujamu hingga mustahil mampu melirik wanita lain." ucap Sunny entah untuk berapa ratus kali dalam dua hari terakhir.
Namun Yoona tetap tidak menggubrisnya.
Suara bel yang berbunyi kembali membuat Sunny mendesah. Pasalnya, ia sudah hampir lelah melihat wajah tersiksa Taehyung yang pastinya berdiri di balik pintu untuk meminta maaf pada Yoona. Namun begitu membuka pintu, Sunny tidak melihat siapa pun.
Hanya ada sebuah amplop. Sunny mengambil amplop itu, lalu menutup pintu dan kembali ke kamar Yoona."Seseorang memberimu surat. Namun tidak tertulis apa pun di bagian depannya." ucap Sunny.
Yoona segera bangkit untuk duduk dan mengambil surat itu dari Sunny. Surat ini pasti datang dari orang yang menerornya. Melihat tipisnya amplop itu, Yoona yakin isinya tidak akan berhubungan dengan darah. Maka Yoona membukanya.
Dan teror ini adalah puncaknya. Karena isi amplop itu merupakan salinan dari jurnal Siwon. Jurnal terakhir yang ditulisnya sebelum membunuh dirinya. Jurnal yang berisikan penyesalan Siwon atas segala hal yang terjadi. Jurnal yang menjadi saksi bisu seluruh rahasia kelam Yoona.
"Yoona, ada sesuatu di bagian belakangnya." ucap Sunny.
Yoona membalik kertasnya, menemukan sebuah tulisan tangan yang menuliskan:
KAMU SEDANG MEMBACA
Song for Unbroken Soul - Taehyung Yoona Version
RomantizmRemake Taehyung-Yoona Version Original Story by Nureesh Vhalega Hi readers. I am comeback with a new vyoon story!! Masih dengan remake story - Taehyung Yoona version dari salah satu novel karya writer favorite aku dan ingin membagikan menariknya c...