Seoul, Oktober, 2017
Jawaban ayahnya saat itu sungguh sebuah kebohongan.
Karena kini Taehyung mendapat pembuktiannya. Sesosok pria berhati bijak yang dengan bangga Taehyung sebut sebagai ayahnya kini tertidur di atas tempat tidur rumah sakit dengan bantuan peralatan medis untuk menopang hidupnya. Tak pernah sekalipun Taehyung berpikir penyakit jantung ayahnya berbahaya, hingga ia mendapat telepon dari sekertaris ayahnya bahwa ayahnya terkena serangan jantung.
Sudah satu minggu Taehyung berada di ibukota negara Korea ini. Menemani Tara menunggui ayahnya. Namun di saat-saat tertentu, Taehyung akan pergi untuk menghirup udara segar. Taehyung tidak bisa terus-menerus berada di kamar rawat dan membiarkan otaknya memutar skenario terburuk. Untung saja ada sebuah panti asuhan di belakang bangunan rumah sakit, sehingga ketika membutuhkan ruang untuk dirinya, Taehyung akan pergi ke sana dan bermain piano.
"Aku akan kembali, Tara." ucap Taehyung sebelum melangkah pergi.
Taehyung memutari bangunan rumah sakit hingga menemukan sebuah gerbang perumahan berwarna putih. Letak panti asuhan itu tak jauh dari gerbang. Taehyung ingat kedatangannya yang pertama, ia sampai harus memanggil anak buah ayahnya yang mendapat tugas berjaga di rumah sakit agar bisa masuk ke panti asuhan itu.
Keterbatasannya dalam berbahasa menjadi penghalang, namun segera setelah ia memainkan piano, segala batas itu hilang.
Seluruh penghuni panti asuhan menyambutnya dengan hangat dan bersahabat.Seperti hari ini, begitu membuka gerbang, Taehyung mendapat sambutan ceria dari anak-anak yang sedang bermain di halaman. Mereka mengucapkan serangkaian kata yang tidak dipahami Taehyung, namun merasakan tarikan mereka, Taehyung mengerti apa yang mereka inginkan. Maka Taehyung menghampiri piano di bagian kanan bangunan panti asuhan, lalu membuka pelindung tutsnya.
Taehyung memasang ekspresi bertanya, kemudian mendapat jawaban berupa anggukan dari anak-anak di sekelilingnya. Taehyung melarikan jemarinya di atas tuts, disusul oleh tekanan nada-nada sumbang dari anak-anak lainnya.
Taehyung tertawa, sementara seorang gadis kecil berkucir kuda menggerakkan tangannya seolah meminta teman-temannya untuk mundur dan duduk tertib.
Tawa Taehyung terus berderai, hingga si gadis kecil mengalihkan pandangan padanya dan menunjuk piano. Taehyung memberi hormat ala militer, lalu meregangkan jemarinya dan mulai memainkan piano. Nada-nada ceria yang mengalun membuai Taehyung menuju dunia pribadinya. Dunia yang hanya berisi harap.
Taehyung menekan nada terakhir dengan sentuhan ringan pada tuts pianonya. Meresapi kepuasan mendalam karena telah melakukan hal yang disukainya. Begitu ia menengadahkan wajah, tepuk tangan juga pekikan ceria langsung menyambutnya, membuat Taehyung kembali tersenyum.
Gadis kecil berkucir kuda itu menghampiri Taehyung, lalu menunjuk piano dan menunjuk dirinya. Taehyung mengerti isyarat itu. Ia menunjuk dirinya seraya menyebutkan namanya, kemudian menunjuk gadis kecil itu.
"Rara!" serunya seraya mengulurkan tangan.
Taehyung menyambut tangan mungil itu, lalu bergeser untuk memberi ruang bagi Rara di kursinya. Mereka mulai menyentuh tuts-tuts dan mengundang tawa dari anak-anak lainnya. Lalu Taehyung menekan nada-nada dasar, bersamaan dengan masuknya seorang gadis bergaun putih ke dalam ruangan.
Taehyung tersenyum tipis menyapa gadis itu, lalu memerhatikan anak- anak yang kini telah teralihkan perhatiannya. Mereka semua berlari menghampiri gadis itu, meluapkan celoteh bernada polos.
Sementara gadis itu memberikan bingkisan yang dibawanya pada anak-anak seraya mengatakan sesuatu yang tidak bisa Taehyung dengar apalagi mengerti, kemudian melambai dan pergi
Taehyung mengamati sosok gadis itu hingga menghilang di balik pintu, memuji kecantikan bak bidadari yang dimilikinya. Dengan senyum sendu juga tatapan teguh, gadis itu bagaikan salju yang meretas bersama angin. Lembut sekaligus rapuh. Meski Taehyung hanya sempat melihatnya sekilas—hanya salah satu sisi wajahnya pula—Taehyung yakin gadis itu sungguh memesona. Untuk alasan yang tidak dimengerti, Taehyung ingin melihat gadis itu lagi.
Lamunan Taehyung terhenti dering ponselnya. Setelah menerima panggilan itu dan mendengarkan suara Tara yang bergetar hebat, binar ceria di wajah Taehyung menghilang tak bersisa.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Song for Unbroken Soul - Taehyung Yoona Version
RomansaRemake Taehyung-Yoona Version Original Story by Nureesh Vhalega Hi readers. I am comeback with a new vyoon story!! Masih dengan remake story - Taehyung Yoona version dari salah satu novel karya writer favorite aku dan ingin membagikan menariknya c...