Part 35

215 31 3
                                    

Seoul,
April, 2018

Yoona tersenyum memandang Taehyung yang bermain piano. Ia tidak akan pernah bosan, apalagi lelah melakukannya.

Yoona yakin ia bisa menghabiskan sisa hidupnya untuk berada di samping Taehyung dan hanya mendengarkan lantunan nada dari jemari ajaibnya itu.

Taehyung membalas senyum Yoona, masih tetap melarikan jemarinya di atas tuts-tuts piano. Perlahan, nada yang dimainkan Taehyung bermetamorfosa menjadi nada yang dikenal Yoona. Nada penyusun sebuah lagu berjudul sama dengan daftar putar di iPod Taehyung; Song for Unbroken Soul.

Yoona tidak bisa mengungkapkan betapa ia bersyukur karena memiliki Kim Taehyung dalam hidupnya. Karena mencintai juga dicintai oleh Kim Taehyung. Yoona tidak tahu apa yang bisa dilakukannya untuk menghapus seluruh luka, namun Yoona tetap mencoba. Yoona tidak akan pergi dari Taehyung.

Sudah dua bulan berlalu sejak kejadian itu. Yoona memutuskan untuk tetap berusaha menyembuhkan dirinya.

Secara mental.

Yoona menemui dokter Patricia secara rutin demi membasmi rasa takut yang setiap malam masih saja membayanginya. Kini Yoona mendapat banyak kemajuan. Meski tentu saja, penentu utama dalam proses penyembuhannya adalah Kim Taehyung. Pria itu yang begitu gigih untuk membawanya menuju hidup yang lebih baik. Hidup yang pantas untuk diperjuangkan.

"Tidakkah kau ingin memberiku tepuk tangan?" tanya Taehyung.

Yoona tertawa, lalu mendongak untuk mengecup bibir Taehyung. Yoona membuka matanya dengan tatapan bingung ketika Taehyung tidak membalas ciumannya.

Taehyung justru bangkit berdiri dan mengulurkan tangan padanya.

Yoona menerima uluran tangan itu, mengikuti langkah Taehyung ke kamarnya. Betapa terkejutnya Yoona ketika melihat balkon kamar Taehyung yang telah disulap menjadi taman bunga penuh lilin-lilin kecil.

Yoona menyentuh kelopak mawar putih yang begitu indah dan napasnya tercekat ketika Taehyung berlutut dengan satu kaki di hadapannya, dengan tangan memegang sebuah kotak beludru hitam.

Taehyung membuka kotak itu, memperlihatkan cincin dengan permata berwarna hijau di dalamnya.

"Menikahlah denganku, Im Yoona." pinta Taehyung bersungguh-sungguh.

Yoona terpeluk oleh ketersimaan. Matanya mulai terlapisi oleh kilau bening, sementara bibirnya membentuk sebuah senyum.

Dalam mimpi indahnya sekalipun, Yoona tidak pernah berani memimpikan saat seperti ini. Saat ketika Taehyung memintanya untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan pria sempurna itu. Yoona tidak pernah meragukan Taehyung, Yoona tahu Taehyung adalah yang terbaik baginya.

Kini Yoona tahu maksud dari tulisan Taejoon Kim di kertas ujiannya yang bernilai F itu.

Jika kita berhenti, maka kita tidak akan pernah menemukannya.

Tentu saja, karena jika saat itu Yoona berhenti, maka Yoona tidak akan pernah bertemu dengan Kim Taehyung. Seorang pria dengan mata sesejuk daun di pagi buta yang mampu membawanya menuju cahaya.

Yoona menatap Taehyung. Diam-diam tertawa dalam hati melihat sirat kecemasan dalam mata hijau itu. Bagaimana mungkin Taehyung berpikir Yoona akan menolaknya? Demi Tuhan, Yoona mencintai pria itu sepenuh jiwanya. Jiwa yang pernah hancur lalu tersembuhkan dengan tempaan cinta dan ketulusan dari Taehyung.

Tepat saat Yoona akan menjawab, sebuah suara mengejutkannya. Merusak momen khidmat yang tercipta di sekelilingnya.

"Oh astaga, Im Yoona! Cepat terima kakakku! Kau tahu ia sempurna. Kau tidak akan pernah menemukan pria lain yang lebih baik dan lebih tampan dari Kim Taehyung!" seru Tara dari depan pintu kamar mandi dengan berkacak pinggang.

Yoona mengerjap, belum sempat ia pulih, sahabatnya juga ikut bergabung. Sunny mengomeli Tara yang seenaknya muncul di tengah prosesi lamaran itu. Ternyata mereka berdualah yang menyalakan lilin, lalu besembunyi di dalam kamar mandi ketika Taehyung dan Yoona masuk ke kamar.

Yoona tertawa. Sementara Taehyung mendesah pasrah, mengatakan seharusnya ia tahu keadaannya akan menjadi seperti ini. Tara dan Sunny ikut tertawa, menambah semarak suasana mendebarkan itu menjadi ceria.

"Yoona sayang, jangan tinggalkan seorang pria menggantung seperti ini." ucap Taehyung.

Yoona mengubah tawanya menjadi senyum, senyum yang menandakan bahwa ia amat sangat bahagia lalu membalas,

"Ya, Taehyung. Jawabanku adalah ya. Aku tidak memiliki jawaban lain untukmu selain ya."

Taehyung menghela napas lega, lalu memasangkan cincin di jari manis Yoona dan bangkit untuk menciumnya. Membisikkan kata cinta berulang kali tanpa lelah dalam prosesnya.

***

Song for Unbroken Soul - Taehyung Yoona VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang