Taehyung meminum cola miliknya, melihat sekitar dan memperhatikan teman-temannya yang sedang bersenda gurau tanpa berniat untuk bergabung. Masih sekitar satu jam lagi menuju tahun baru dan ia sudah terlalu bosan. Sejak tadi ia telah banyak bergerak, mulai dari menyiapkan minuman dan makanan ringan, lalu memasak daging, dan macam-macam. Ia lelah.
Di tengah halaman ada Seokjin yang sedang duduk bersama Namjoon, Lisa, dan Seulgi. Entah membicarakan apa. Sementara itu di area barbeque, ada Hoseok yang sedang membakar daging dan sosis dengan Mingyu yang menunggu di sebelahnya untuk mengambil daging-daging yang telah matang. Di gazebo ada Yoongi yang sedang duduk bermain gitar mengiringi Jimin bernyanyi, suara pria itu terdengar ke seluruh penjuru halaman dan dengan sopan menyapa gendang telinga tiap individu yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Sebenarnya ada belasan orang di sini, namun Taehyung terlalu malas untuk menyebutkan nama mereka satu-satu. Intinya ramai. Namun, ia menjauh dari keramaian itu, dirinya malah bersandar di kusen pintu memperhatikan semuanya, terlalu malas untuk berbicara.
Lantas, ia memutuskan untuk masuk ke dalam rumah Seokjin, memilih untuk duduk di sofa dan setidaknya dapat bersantai dan menghangatkan diri dari malam yang suhunya semakin rendah. Ia melangkahkan kaki menuju tengah ruang tamu yang dipenuhi sofa, namun niatnya untuk menyendiri mungkin harus dibatalkan, ketika di ruang tamu itu juga ada adik dari Seokjin yang sedang duduk sembari berkutat dengan ponselnya.
Itu Jungkook, lelaki yang Taehyung yakini dua tahun lebih muda darinya. Pria yang Taehyung akui manis itu hanya memakai sweater putih kebesaran yang menutupi pahanya dilengkapi dengan celana pendek selutut. Maka Taehyung memutuskan untuk duduk di sofa tempat pria itu duduk namun di sebelah ujungnya, menyisakan jarak yang cukup jauh dari pria itu.
"Hai," Taehyung menyapa, menatap Jungkook yang tampaknya tak menyadari kehadirannya.
Sapaan Taehyung membuat Jungkook mendongak, kemudian membalas sapaan pria itu dengan senyuman, "Hai, Kak."
"Kenapa sendirian? Nggak gabung bareng kakakmu?" Tanya Taehyung basa basi. Ia memang malas untuk berbicara, namun tampaknya ada pengecualian untuk beberapa orang.
Jungkook menggeleng, mematikan ponselnya dan menatap Taehyung, "Malas. Di luar dingin. Nggak kenal temen-temen Kak Seokjin juga."
"Oalah, gitu."
"Hu'um."
Lantas obrolan keduanya dimulai, dengan Taehyung yang terus berbicara mengenai teman-teman Seokjin, lalu menanyakan tentang Jungkook, dan membahas topik-topik lain yang tampaknya membuat Jungkook terhibur dilihat dari bagaimana pria itu tertawa dan menikmati percakapan mereka. Jarak keduanya terkikis, sekarang Taehyung benar-benar duduk di sebelah Jungkook dengan kaki yang lebih muda berada di atas paha pria itu.
"Jadi memang orangtua kamu lagi dinas ke luar ya? Terus Seokjin ngadain party gini gak izin?"
"Nggak, tadinya mau aku aduin tapi dia janji bakal ngasih aku uang jajan banyak. Yaudah deh, here we are," balas Jungkook.
"Terus kalo-"
"Taehyung! Sini woi, dua menit lagi tahun baru!" Teriak Mingyu dari luar, menghentikan ucapan Taehyung.
"Iyaaa bentar!" Taehyung membalas dengan teriakan, lalu ia menatap Jungkook, "Gak kerasa ya ngobrolnya. Yaudah, mau ke luar?" Taehyung bertanya.
Maka Jungkook mengangguk dan mengiyakan ajakan Taehyung, "Yuk!" Dan dirinya berdiri menuju ke halaman luar dan berjalan meninggalkan Taehyung yang menyusul di belakangnya.
Sesampainya di halaman luar, semuanya sudah berdiri dan memegang petasan, Mingyu memberi Taehyung dan Jungkook masing-masing satu kembang api.
"Oke, countdown mulai ya," ucap Namjoon.
"Sepuluh! Sembilan! Delapan! Tujuh! Enam! Lima! Empat! Tiga! Dua! Satu! HAPPY NEW YEAARRRR!" Semua orang berteriak dan merayakan, beberapa mulai meledakan kembang api dan beberapa juga ada yang menarik satu sama lain untuk berciuman.
Dan Taehyung yang sedang tersenyum menatap langit untuk melihat kembang api yang menyala seketika ditarik menuju sebuah ciuman. Itu Jungkook. Jungkook yang menarik bajunya dan mencium bibir Taehyung. New Year's Kiss.
Taehyung jelas terkejut, namun ia tetap membalas ciuman yang Jungkook berikan, ia melumat lembut bibir milik Jungkook, kemudian dengan satu tangannya yang kosong ia memeluk pinggang Jungkook. Beberapa lumatan bibir keduanya berlanjut dan berakhir ketika Jungkook menjauh. Ia menunduk, merasa malu atas tindakan gegabahnya tadi.
"Maaf, Kak," ucapnya, tak ingin menatap pada Taehyung.
"Hey, nggakpapa kok. Santai aja. Um, kalau lo mau, kita bisa ciuman lagi?" tawar Taehyung, dengan berani mengajak adik dari sang teman.
"B-Boleh. I know a great place for that, Kak." Maka dengan begitu, Jungkook dan Taehyung melempar kembang api yang sudah mati yang sejak tadi mereka pegang dan meninggalkan halaman luar.
Dan.. keduanya berakhir di dalam kamar Jungkook dengan Taehyung yang mendorong Jungkook pada dinding dan mencumbu pria itu dengan ceroboh. Taehyung melumat bibir Jungkook bergairah, menyelipkan lidahnya untuk mengabsen gigi sang pria Jeon dan bermain dengan lidah pria itu. Jungkook melilit lidah Taehyung dan mencumbu pria itu semakin dalam, tenggelam dalam permainan bibir Taehyung yang begitu mahir, membuat kupu-kupu berterbangan di perutnya.
Taehyung menarik Jungkook dan menuntunnya pada ranjang tanpa melepas cumbuan mereka, pria itu mendorong Jungkook dan mengungkungnya. Tangan kosong beralih meraba tubuh ramping Jungkook, dengan lancangnya masuk diam-diam ke dalam sweater pria itu dan menyentuhnya.
Alih-alih menghentikan tindakan Taehyung, Jungkook justru mendesah di sela ciuman mereka ketika merasakan jemari Taehyung yang mengusap pucuk dadanya. Kemudian Taehyung melepas ciuman mereka, membiarkan Jungkook mengambil napas dari sesi ciuman yang cukup intens. Tangannya tetap meraba tubuh Jungkook dan mencubit puting pria itu, membuat Jungkook menutup mata dan mengerang pelan.
"Boleh Kakak lepas?" tanya Taehyung, meminta izin untuk melanjutkan aksinya.
Dan Jungkook mengangguk, tanpa berbicara mengiyakan pertanyaan Taehyung. Pria itu mulai melepas sweater yang menutupi Jungkook, membuat pria itu sekarang setengah telanjang di hadapannya, dan Taehyung jelas menyukai pemandangan itu.
Pandangan Taehyung yang bernafsu membuat Jungkook merona, ia malu berkeadaan seperti ini di depan teman kakaknya, tapi ia juga mengakui jikalau ia suka melihat Taehyung yang terpukau karenanya.
"Kamu cantik banget, Kook," ucap Taehyung, tangannya meraba tubuh setengah telanjang Jungkook, mengagumi tubuh pria itu yang begitu sempurna dengan pinggang yang ramping dan kulit seputih porselen.
"M-Makasih," jawab Jungkook.
Selanjutnya, Taehyung mulai mengecupi tubuh pria Jeon, ia menjilat dan sesekali menghisap untuk memberi tanda pada leher, belikat, dan dada Jungkook. Membuat Jungkook menutup mata merasakan lidah Taehyung yang bermain di area tubuhnya. Dan lagi, Jungkook mulai mendesah pelan ketika merasakan Taehyung menghisap sebelah dadanya dan mencubit sebelah dadanya yang lain, "Hngh, Kak," desahnya, merasakan Taehyung menghisap dadanya tak begitu kuat namun juga tak begitu lembut.
Setelah cukup bermain-main pada dada Jungkook, memberi kecupan, hisapan, dan jilatan yang memabukkan, ciuman Taehyung turun menuruni perut Jungkook. Dan ia mendongak, "Kook, boleh buka celananya?" Taehyung bertanya, menatap Jungkook yang terlihat menikmati perlakuannya.
"Hm, boleh," balas Jungkook. Maka Taehyung langsung melepas celana milik Jungkook dan melemparnya ke sembarang arah, membuat Jungkook sekarang total telanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya.
"Cantik," ucap Taehyung, meraba paha dalam Jungkook dan meremasnya, membuat pria itu tersenyum atas pujian dari Taehyung.
Taehyung mulai mengocok pelan kejantanan Jungkook, membuat Jungkook seketika mendesah pelan merasakan kepemilikannya disentuh. Suasana ruangan menjadi semakin panas ketika Taehyung memasukkan kejantanan Jungkook dalam mulutnya sekaligus memasukkan satu jari ke dalam lubang Jungkook yang sebelumnya sudah ia ludahi.
Suara si manis mulai terdengar lebih keras, mengisi seluruh ruangan bersamaan dengan suara ledakan petasan yang menggelegar di luar ruangan. "Aaah Kakk," Jungkook merengek, merasakan panjang jemari Taehyung yang terus bergerak keluar masuk di dalam lubangnya bersamaan dengan bagaimana Taehyung menghisap kejantanannya begitu kuat.
Satu jari takkan pernah cukup untuk memuaskan nafsu sang jelita, lantas Taehyung tanpa ragu memasukkan dua lebih jari pada lubang sempit Jungkook. Dengan perlahan sang pria Kim mengeluar-masukkan jarinya, bergerak secara teratur untuk membiarkan yang lebih muda terbiasa dengan ketiga jari panjang yang menyetubuhi lubangnya.
Taehyung mengeluarkan kejantanan Jungkook dari mulutnya dan mendongak, "Sakit, baby?" tanyanya, berusaha untuk membuat Jungkook senyaman mungkin dengan tindakannya.
"Sakit, t-tapi gapapa Kak, gerak aja lagi," balas Jungkook.
Dengan begitu Taehyung mulai sedikit mempercepat temponya sementara satu tangan kosong yang lain ia gunakan untuk meraba dan meremas pinggul Jungkook sesekali. Ia begitu mengagumi pinggul ramping Jungkook, benar-benar sebuah keindahan yang menakjubkan untuk seorang lelaki mempunyai pinggul seramping wanita. Bibirnya sesekali ia bawa mengecupi perut dan dada Jungkook, tak lupa memberi tanda keunguan untuk memperindah tubuh polos pria itu.
"Hng umh, Kakak, lebih cepat, please," pinta Jungkook, rasa sakit itu perlahan memudar, membuatnya ingin merasakan stimulasi lebih dari gerak tangan Taehyung. Dan permintaan Jungkook adalah perintah bagi Taehyung, alhasil pria itu semakin mempercepat tempo jarinya, bergerak menggunting di dalam lubang Jungkook dan mencari titik manis pria itu, dan ketika Taehyung mendengar lengkingan desah yang erotis, hal itu membuatnya yakin bahwa ia sudah berhasil menemukan titik manis Jungkook.
"Aaaahh Kakak, ungh d-disitu! Please please!" Jungkook merengek, kakinya dibuka semakin lebar, gestur yang menyatakan bahwa dirinya ingin lebih, dirinya butuh lebih.
"Disini ya? Disini? Kamu suka, Jungkook?" tanya Taehyung, mengulang ucapan untuk menekankannya.
Jungkook mengangguk secara agresif, "Iya, disitu Kakak, mau lagi p-please!" pintanya dengan nada merengek dan merengek.
"Iya disini, boleh sayang, boleh. Kakak cepetin ya," ucap Taehyung dan mulai mempercepat temponya dan menumbuk titik manis Jungkook dengan dalam.
Lalu setelah beberapa menit memuaskan Jungkook dengan ketiga jarinya, Taehyung memutuskan bahwa pemanasan untuk submisifnya sudah cukup. Ia mengeluarkan jarinya dari lubang Jungkook dan mulai membuka retsleting celananya kemudian melepas dan melemparkan ke sembarang arah.
"Jungkook, Kakak masuk ya? Nggakpapa?" Taehyung bertanya pada Jungkook seraya mengocok pelan kejantanannya yang sudah mengeras.
Jungkook mengangguk dan menatap Taehyung dengan netra polosnya, "Iya Kak, m-masukin aja," balas Jungkook.
"Kamu gak ada pelumas ya? Biar gak sakit nanti, takutnya kamu kesakitan," ucap Taehyung, merasa khawatir akan keadaan Jungkook nantinya.
Jungkook menggeleng, "Nggak.. gak nyimpen yang begituan Kak. Nggapapa kok, i can take it."
Taehyung mengangguk, "Yaudah." Lalu ia meludahi lubang Jungkook, tak ada pelumas, ludah pun jadi. Setidaknya hal itu bisa membuat rasa sakitnya berkurang sedikit.
Tanpa menunggu lebih lama, Taehyung mulai memasukkan kejantanannya ke dalam lubang Jungkook. Ia menutup matanya seketika dirinya mulai masuk, sebab lubang pria di bawahnya sangat sempit, membuatnya seketika mendongak dan menggeram merasakan nikmat yang perlahan ia rasakan. Sementara itu, Jungkook mengeluarkan desahan lirik, rasa sakitnya terasa bukan main dan berhasil membuat matanya berkaca-kaca.
"Hng, s-sakit," ucap si manis, membuat Taehyung menatapnya dengan sarat kekhawatiran.
"Sakit? Mau udahan aja?" Taehyung bertanya, membelai pinggul Jungkook untuk memberinya ketenangan.
"Nggakpapa K-Kak, lanjut aja," balas Jungkook.
"Yaudah, maaf ya Jungkook, kakak pelan-pelan kok ini," ucap Taehyung sekali lagi.
Dan ketika kejantanan pria yang lebih tua masuk sepenuhnya ke dalam lubang pria Jeon, Taehyung tak tergesa untuk segera bergerak, ia membiarkan Jungkook menyesuaikan diri. Dan sementara ia melakukan itu, Taehyung menunduk untuk menghisap pucuk dada Jungkook, berusaha mengurangi rasa sakit yang dirasakannya.
Ia menghisap dada Jungkook kuat, memberi gigitan dan jilatan serta cubitan di kedua putingnya secara bergantian, tangan kosongnya juga ia gunakan untuk mengocok kepunyaan Jungkook. Ia benar-benar tidak ingin membuat si jelita kesakitan, sangat tidak ingin.
"Kak Taehyung, gerak, Kak." Suara Jungkook membuat Taehyung mendongak dari kegiatannya mengecupi dada pria itu, "Gerak? Nggakpapa Jungkook?"
Dan Jungkook mengangguk sebagai balasan, maka Taehyung mulai menggerakan kejantanannya dalam lubang Jungkook, bergerak dengan tempo pelan yang teratur agar tidak terasa sakit. "Kakak pelan-pelan kok Jungkook, kalau sakit bilang ya sayang." Taehyung berucap begitu lembut.
"Iya Kakak." Jungkook mulai merasakan pergerakan Taehyung di dalamnya, begitu pelan dan teratur namun berhasil membuatnya mendesah lirih ketika kejantanan pria itu bergesekan dengan dinding rektum dan membuatnya merasakan nikmat.
Pergerakan Taehyung yang terus menerus dan pelan membuat rasa sakit yang Jungkook rasakan perlahan menghilang. Ia ingin lebih >:(
"Kakak, lagi, lebih cepet," ucapnya, menatap Taehyung dengan kedua netra yang memohon.
"Boleh sayang." Sehingga, Taehyung mulai bergerak lebih cepat dan berusaha menyentuh titik nikmat Jungkook. Taehyung menggeram sekali lagi, merasakan kenikmatan yang terus membanjirinya.
"Ahh hng, Kakak. Enak, di situ Kak!" seru Jungkook, mendesah begitu needy.
"Iya sayang, di sini. Jungkook suka?" Taehyung bertanya begitu lembut.
"Suka Kakak, ungh suka, please lagii," desah Jungkook.
Maka Taehyung bergerak semakin cepat, menumbuk titik manis Jungkook dan membuat pria itu merasakan sakit dan nikmat yang melebur jadi satu dari bagian bawah tubuhnya. Kakinya ia buka semakin lebar untuk merasakan Taehyung yang bergerak kencang di dalamnya.
"Ahh ahh Kakak ungh uhh hngg," Jungkook mendesah dengan kencang, suaranya terdengar ke sepenjuru ruangan.
Tempo milik Taehyung beralih menjadi semakin cepat dan berantakan, sekarang kedua insan itu sama-sama tenggelam dalam peluh dan kenikmatan. Taehyung menghentak dan menghujam semakin dalam pada Jungkook, wajahnya dibawa mendekat pada wajah Jungkook dan ia mencium bibir pria itu. Mereka berbagi ciuman yang basah dan berantakan, sama berantakannya dengan tempo Taehyung di dalam lubang Jungkook.
Ciuman terlepas dan Jungkook kembali mengeluarkan rengekan dan desahannya, "Ungh ahh Kakak, Kak Taehyung! Hngg!"
Taehyung menyeringai mendengar desahan Jungkook yang memanggil namanya, "Ia begitu sayang, bagus cantik. Moan my name."
Mendengar ucapan Taehyung membuat Jungkook mendesah semakin kuat, bersamaan dengan dirinya yang merasakan orgasme yang membuat perutnya terasa panas. "Kak, Kakak, hng, i'm cumming!"
Taehyung langsung mempercepat gerakannya, menumbuk titik manis Jungkook dan menghentak semakin dalam. Tangannya juga dibawa mengocok kepunyaan Jungkook untuk membantu pria itu menyentuh kenikmatannya.
"Kakak! Aaah ahh Kak Taehyung!!" Dan Jungkook mencapai putihnya, ia menutup mata dan membusurkan punggungnya, merasakan nikmat tiada tara yang diberikan Taehyung.
Dan Taehyung, melihat pemandangan Jungkook yang begitu indah, berhasil membuat dirinya semakin dekat dengan puncak. Meski Jungkook sudah mencapai orgasmenya, ia tetap bergerak cepat, kemudian beberapa hentakan terakhir dirinya berhasil mencapai pelepasan dan menggeram, mengeluarkan benihnya di dalam lubang Jungkook.
Keduanya mengeluarkan napas begitu berat, peluh terlihat pada dahi mereka dan sarat kelelahan terlihat pada wajah Jungkook. Taehyung mengeluarkan kejantanannya, membuat cairan putihnya mengalir keluar dari lubang pria Jeon, setelahnya ia menidurkan diri di sebelah Jungkook dan membawa pria itu ke pelukannya.
"Capek, sayang?" tanya Taehyung, membelai rambut Jungkook.
Jungkook mengangguk dan balas memeluk Taehyung, tenggelam dalam pelukan pria itu, "Capek Kakak."
"Yaudah ayo tidur, makasih ya. Good night, happy new year, love." ucap Taehyung, kemudian membubuhkan kecupan singkat di dahi Jungkook.
"Nightie night Kakak, happy new year." []
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRTY HABITS | oneshot
Fanfictioncollections of oneshot from my twitter account. 18+ nsfw please be a wise reader. follow @ilenoirr on twitter for more! Top!Tae Bot!Kook