"H-Hyungie no ... stop, hngh."
Suara kulit yang bergesekan masih mengisi ruangan di pukul 11 malam, ranjang terus berderit dengan lenguhan dan rengekan yang lebih muda sebab sang kekasih tanpa henti menggaulinya.
"What's your color, angel?" tanya sang pria Kim, kedua tangannya masih mencengkram pinggul Jeongguk, menghentakkan kepemilikannya dari belakang.
"Hngh." Jeongguk melenguh, ia menutup mata dan menggigit bibir. Ia begitu kewalahan dan lelah, Taehyung terus memberinya stimulasi lebih—ia ingin berhenti. Tetapi tubuhnya masih menginginkan lebih. Sebuah kontradiksi yang membingungkan bagi Jeongguk sendiri.
Tak mendengar balasan dari yang lebih muda, Taehyung menampar bokong Jeongguk yang kemudian menghasilkan sebuah cetak merah tangan besarnya.
"I said what's your fucking color, slut?" Tanyanya dengan sedikit menggeram.
"G-Green daddy!"
Ia memang lelah dan permainan Taehyung memang kasar dan keras, tapi ... kapan lagi ia dapat bermain sebebas ini?
Taehyung terkekeh mendengar balasan Jeongguk. Ia tahu bayinya kebingungan dengan gelombang nikmat yang terus ia beri, ia kira warna pria itu akan menjadi 'merah' dan mereka akan berhenti bercinta. Tetapi nyatanya, Jeongguk masih menikmati dan tahan sampai sekarang.
Taehyung tanpa henti menghujam titik nikmat Jeongguk, sampai-sampai paha Jeongguk bergetar—lemas, tapi terlalu nikmat untuk disudahi.
"Aah ahh Hyungie, umh! Oh fuck!" Jeongguk mengumpat kala Taehyung mengeluarkan kejantanannya kemudian menghentak sepenuhnya sampai pangkal.
Di sela percintaan mereka, tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampakkan seorang lelaki dengan wajah jengah yang bahkan tidak terkejut melihat dua insan itu sedang bergumul.
"Kenapa Hobi Hyung?" Taehyung bertanya, menatap lelaki yang berdiri di kusen pintu—ia bahkan tidak menghentikan gerakannya dalam Jeongguk. Pun Jeongguk tidak menghentikan desahannya.
"Kecilin suaranya, bisa? Besok kita ada jadwal. Gue butuh tidur nyenyak," ujar Hoseok dengan nada jengkel.
"Gimana Gguk, bisa?" Taehyung bertanya pada Jeongguk seraya mempercepat gerakannya. Sengaja.
"Ahh ahh!" Suara Jeongguk melengking dan ia mencapai pelepasannya. Tepat di depan empat mata yang menatapnya sekarang.
Taehyung tergelak seraya menarik rambut Jeongguk dan menjambaknya, "Such a little slut. Tidak malu sama Hobi Hyung yang melihat, hm?"
Jeongguk terengah, ia mengalihkan pandangannya pada Hoseok yang menatapnya.
"S-Sorry Hyung."
Hoseok hanya menggelengkan kepalanya tak peduli. "Terserah, jangan terlalu berisik, gue mau tidur."
Lalu ia beralih menutup pintu dan pergi dari pasangan kekasih itu, namun sebelum pintu sempat tertutup sepenuhnya, Taehyung menyeletuk, "Hyung gak mau ikut?!" Dan ucapan Taehyung hanya dihadiahi kekehan dari Hoseok.
"Lelah, angel?" Taehyung bertanya, menatap Jeongguk yang terdiam.
Tak ada balasan. Taehyung bertanya lagi, "What's your color?"
"Yellow."
"You don't mind satu ronde lagi?" Taehyung bertanya seraya memberi kecupan pada punggung putih porselen Jeongguk.
"Hu'um, okay." Jeongguk memberi konfirmasi.
Maka selanjutnya, Taehyung memeluk tubuh Jeongguk dan membawanya turun dari ranjang—tanpa melepas penyatuan mereka di bawah sana.
Ia membawa mereka pada depan cermin. Bercinta dengan berdiri. Sudah lama keduanya tidak melakukan hal menantang ini.
Jeongguk bersandar tubuh Taehyung dan mencengkram lengan pria itu yang berada di pinggul untuk membantunya berdiri.
Di sana, dengan jarak satu meter dari kaca, Taehyung mulai menyetubuhi Jeongguk lagi untuk entah keberapa kalinya malam ini. Jeongguk hanya menikmati dan menerima perlakuan Taehyung, menikmati bagaimana pria itu selalu bisa membawanya ke ujung tanduk dengan gerakannya yang begitu tepat.
"Ahh Hyungie, hngh." Lemas. Kaki Jeongguk bagaikan jeli sekarang. Ia menutup mata—tak ingin melihat kaca.
"Baby, look at the mirror." Taehyung menyentuh dagu Jeongguk dan memaksanya melihat pada kaca.
"Look at us, hm?" Taehyung berucap lagi, dan Jeongguk sebagai kekasih yang baik menuruti keinginan Taehyung.
Ia membuka matanya dan menemukan kedua tubuh mereka terpampang jelas di cermin. Sangat polos.
"Look at your face when i fuck you like this." Taehyung berucap bersamaan dengan hentakan kencang dalam Jeongguk.
"AAH!" Suara Jeongguk melengking lagi. Nikmat di bawah sana serta pemandangan dirinya dan Taehyung yang menyatu dapat ia lihat dari cermin—membawanya berada di ujung.
"Pintar, lihat terus, ya? Lihat bagaimana Hyung menggaulimu begitu baik."
Adegan selanjutnya yang terjadi adalah Taehyung yang menghujam di dalam Jeongguk seraya mencumbu leher pria itu dan Jeongguk yang melenguh dan mendesah.
Tak henti-henti.
"Ahh H–Hyungie come inside me, p-please!" Pinta Jeongguk kala merasakan kejantanan Taehyung yang semakin membesar di dalamnya tanda pria itu akan datang sebentar lagi.
"F-Fuck Jeonggukie. Aah!"
"Ahh Hyungie!"
Keduanya mencapai pelepasan di saat yang sama. Taehyung mengeluarkan cairannya di dalam Jeongguk sementara cairan Jeongguk mengotori lantai di bawah mereka.
Sudah. Jeongguk tidak kuat lagi.
"Thank you, Angel." Taehyung berucap seraya memberi kecupan di pundak Jeongguk.
"Mau mandi bersama?" Ajak Taehyung.
Jeongguk mengangguk, "Mandikan ya, Hyungie."
"Pasti. Lalu kita cuddle, Jeonggukie mau?"
"Mau, Hyungie."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRTY HABITS | oneshot
Fiksi Penggemarcollections of oneshot from my twitter account. 18+ nsfw please be a wise reader. follow @ilenoirr on twitter for more! Top!Tae Bot!Kook