Cold Cabin

12.4K 428 15
                                    

;

     "Bahan makanan udah ada semua 'kan?" Taehyung bertanya.

    Jungkook mengangguk, "Udah kok! Semuanya udah ada, jadi kamu gak perlu ke kota lagi."

    "Oke kalo gitu. Berarti kita beneran tiga hari di sini gak keluar-keluar?"

     "Iya, katanya Taetae butuh refreshing dari kerjaan 'kan? Aku juga," Ujar Jungkook.

     "Iya bener."

     Saat ini Taehyung dan Jungkook sedang berlibur di sebuah kabin di tengah hutan milik paman Taehyung. Sepasang sahabat itu merasa penat akibat pekerjaan, sehingga memutuskan untuk mengambil waktu untuk menyendiri berdua di antah berantah.

     "Oiya, ini penghangat ruangannya ada 'kan Taetae? Soalnya ini aja udah dingin banget padahal belum malam." Jungkook berucap dan merapatkan jaketnya, ia termasuk orang yang gampang kedinginan—jadi penghangat ruangan sangat dibutuhkan.

     Taehyung mengangguk, "Ada kok. Udah di cek semuanya."

      "Ini di luar mendung atau memang suka berawan gini? Gelap, mataharinya gak keliatan," Ujar Jungkook sembari menatap ke jendela yang menampakkan jejeran pohon pinus di luar.

      "Gatau, hujan gak hujan sama aja Kook. Namanya dataran tinggi ya berawan." Taehyung mendudukkan dirinya di samping Jungkook dan membuka ponselnya.

       "Sinyalnya kecil ya?" Lanjut pria itu dengan bertanya pada Jungkook yang langsung dibalas, "Iya, emang."

***

    Awan hitam tebal menutupi langit, hujan mulai mendera dengan petir yang menggelegar. Suhu yang mulai menurun drastis membuat Jungkook duduk di depan penghangat ruangan dengan pikiran yang bertanya-tanya. Mengapa di kabin ini tidak ada perapian? Yang ada justru penghangat ruangan dengan tenaga listrik. Jungkook tahu sih kalau menggunakan penghangat ruangan itu kita bisa bebas pergi kemana saja selama masih di dalam kabin dan tetap dapat merasakan hangat. Beda dengan perapian yang mengharuskan kita untuk duduk di depannya agar merasa hangat maksimal.

    "Dingin banget ya?" Taehyung bertanya kala melihat Jungkook yang sejak tadi tak berhenti memeluk dirinya sendiri.

    Jungkook mengangguk, "Iya banget. Apalagi di luar hujan petir deras banget dinginnya sampai kesini."

    "Nyesel gak kesini?" Taehyung duduk di kursi di hadapan Jungkook, menatap sahabatnya itu.

     "Nggak sih. Tapi pastiin aja penghangat ruangannya tetap nyala, kalo nggak aku bisa mati kedinginan!" Celetuk Jungkook.

     Taehyung hanya mengangguk mengerti, ia bukan tipe orang yang mudah meras dingin—jadi suhu serendah ini masih bisa ia tolerir asal ia menggunakan jaket.

     Petir menggemuruh kencang, semakin malam hujan semakin turun deras dengan petir yang sesekali menampakkan kilatannya.

     "Taehyung pegang tanganku deh, dingin banget," Ucap Jungkook.

   "Padahal udah pakai penghangat." Taehyung menggenggam tangan Jungkook, benar saja tangan pria itu masih terasa lumayan dingin.

    "Iya tapi—" Gemuruh petir yang terdengar sangat keras membuat Jungkook menutup mata dan menghentikan ucapannya. Saat ia membuka mata, semuanya gelap. Gemuruh petir tadi sepertinya membuat listrik tiba-tiba padam.

DIRTY HABITS | oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang