a daughter's wish

1.5K 259 69
                                    

Sudah hampir dua bulan berlalu semenjak Yessa memutuskan untuk move on dari Marka. Artinya, sudah dua bulan juga Yessa dan Marka berjauhan. Mereka nggak lagi main bareng, bercanda bareng, belajar bareng, atau ngobrol bareng. Bahkan ketika gak sengaja ketemu atau papasan di sekolah aja Yessa langsung membuang muka, seolah gak tau akan kehadiran Marka disekitar dia. Yessabella benar-benar menghindari Marka, dan Marka menghargai keputusan Yessa sehingga cowok itu sebisa mungkin juga ikut menghindar dari Yessa.

Tanpa mereka sadari, keduanya sama-sama merasakan sakit yang mendalam, mereka sama-sama merasa kehilangan, dan jauh dalam hatinya, Yessabella Suhbrata harus mengakui bahwa melupakan Marka adalah hal yang sangat sulit dilakukan.

Nggak semudah itu menghilangkan perasaan cinta ke orang yang selama ini ada di hati kita, sekerasa apapun usaha kita buat move on.

Tapi Yessa tau, nggak mudah bukan berarti tidak bisa. Yessa yakin dia akan move on sepenuhnya dari Marka, walaupun itu butuh waktu dan usaha yang besar.

Cuma ya yang namanya usaha pasti ada aja halangan dan godaannya. Contohnya kayak ini nih, gosip yang disebarin sama temen-temennya yang mau gak mau membuat sebuah harapan kecil dalam hati Yessa kembali muncul.


"Cha, tau gak? gue denger Marka sama Arini putus."

Kalimat singkat yang sanggup membuat Yessabella berhenti merapalkan rumus-rumus matematika yang sedari tadi ia hafalkan. Cewek cantik itu mendongak, mengalihkan perhatiannya dari buku catatan yang dia pegang dan memusatkan perhatiannya kearah Donna, temen yang baru aja kasih dia bahan gosip baru.

"Ngaco. Gue kemarin liat mereka pulang bareng kok." Jawab Yessa, yang kemudian kembali menghafalkan rumus, walaupun dia gak bisa sefokus tadi karena otaknya kepikiran sama ucapan Donna.


"Masa sih mereka putus? kalau iya, kenapa bisa putus?"


"Duileh masih merhatiin aja lu nyet, katanya mau move on? gimana sih?" kata Charina sedikit nge-gas, mana dia nabokin bahunya Yessabella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Duileh masih merhatiin aja lu nyet, katanya mau move on? gimana sih?" kata Charina sedikit nge-gas, mana dia nabokin bahunya Yessabella.

"Lah? siapa yang merhatiin dia? gue punya mata, jadi ya bisa liat lah." kilah Yessa.

"Hilih, alasan doang lu, cil."

"Sadar diri ya, lo juga kecil!" omel Yessa yang sekarang menoyor kepala Charina.

"Udah udah, kenapa jadi gelut sih. Mending kalian belajar lagi deh. Try out nya mau mulai se-jam lagi, loh." Jelita yang cinta damai pun akhirnya ambil tindakan, mencegah pertengkaran dua temannya yang mungil.

Saat ini, mereka berempat emang lagi di kantin. Belajar bareng sambil nungguin try out sesi 2 dimulai. Kebetulan mereka dapet jadwal yang sama.

Yessa dan Charina pun akhirnya kembali menenggelamkan diri kedalam lautan rumus matematika. Suasana cukup hening, sampai Donna kembali membuka suara.

Papi JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang