Orang Baru, Warna Baru

1.6K 260 50
                                    

Bagi Yessabella, Bandung adalah rumah keduanya. Suasana kota Bandung yang asri dan sejuk selalu berhasil membuat Yessa merasa tenang. Apalagi, kediaman bunda Irene yang berada di kawasan elit kota Bandung ini dihiasi oleh pohon-pohon dan taman yang menambahkan kesan asri, sejuk dan nyaman banget, membuat Yessa semakin betah.

Saat ini, Yessa sendiri lagi duduk di kebun belakang bersama dengan bunda Irene. Menikmati segelas teh hangat sembari mengobrol, membicarakan semua hal yang terjadi di kehidupan Yessa maupun bunda Irene.

Irene Putri Kartika, sosok wanita yang selama ini konsisten menjadi figur ibu dalam kehidupan Yessa dan Echan. Bukan hanya menjadi ibu susu bagi dua anak keluarga Suhbrata, Irene punya banyak peran dalam perkembangan Yessa dan Echan dari kecil sampai remaja seperti sekarang. Walaupun mereka tidak lagi tinggal di kota yang sama, Irene masih sering memantau kehidupan Yessa dan Echan layaknya anak sendiri.

Yessa menyayangi Irene. Tapi jauh di dalam lubuk hatinya, Yessa sadar bahwa ia tidak bisa sepenuhnya menganggap Irene sebagai ibunya. karena bagaimana pun, bunda Irene sudah memiliki keluarganya sendiri. bunda Irene sudah memiliki Caesar dan Jiska sebagai anaknya. Bunda Irene juga memiliki ayah Suherman sebagai suaminya. Jadi, sedari dulu Yessa sudah paham bahwa bunda Irene tidak akan bisa benar-benar menjadi ibunya. Setidaknya, bukan ibu dalam artian yang harfiah.

Tapi tentu saja hal itu nggak menghalangi Yessa untuk curhat permasalahannya ke bunda Irene.

"Nggak papa, teh. Bunda rasa keputusan teteh untuk move on dari Marka itu nggak salah." Kata bunda Irene setelah Yessa bercerita tentang keinginan dan alasannya untuk move on dari Marka. "Cuman, bunda pengen teteh inget kalau teteh itu sangat layak untuk dicintai. Teteh nggak perlu ngemis-ngemis cinta dari orang lain, mau itu dari mami kamu atau dari Marka. Karena kalau mereka cinta sama teteh, mereka akan nunjukkin semua rasa cinta itu ke teteh." kata Irene.

Bukan rahasia lagi kalau bunda Irene masih memiliki perasaan kesal untuk Anjani Kim, wanita yang menurutnya sangat egois dan kekanakan, wanita yang sudah tega menelantarkan anak-anaknya demi keinginannya sendiri.

Irene mengusap lembut rambut Yessa yang saat ini menyandarkan kepalanya di bahu Irene. "Bunda tau sekarang kamu pasti lagi capek dan kecewa. Kamu ngerasa sakit hati dan sedih banget. Tapi tau nggak teh? kesedihan kamu itu cuma untuk sementara. Karena suatu saat nanti pasti akan datang orang baru yang membawa warna baru di kehidupan kamu, kehidupan Echan dan kehidupan papi. Akan ada orang yang tepat, di waktu yang tepat, dan akan stay selamanya di hidup kamu."


Yessabella menatap Irene dengan pandangan penuh harap, membuat hati Irene terenyuh ketika melihat ekspresi Yessa yang innocent dan penuh harapan.

"Janji, bunda?" katanya. Irene tersenyum, hatinya tercubit melihat binaran penuh harap dari gadis remaja di depannya. Gadis yang sebenarnya hanya menginginkan agar cinta kasihnya terbalaskan.

"Janji, nak. One day, someone will walk into your life and get it right where everyone else get it wrong. Suatu hari nanti, kamu nggak akan jadi satu-satunya yang memberikan segalanya buat orang lain, karena orang itu juga akan memberikan segalanya buat kamu. Suatu hari nanti, akan datang orang yang ingin membantu kamu berkembang, orang yang membuat kamu lebih berani menjalani hidup, orang yang cinta sama kamu, orang yang kamu percaya, orang yang akan terus di sisi kamu." ucap Irene. "It just take time. Jadi teteh harus sabar, ya?"

Yessa mengeratkan pelukannya ke bunda Irene. "Bunda.." kata Yessa ragu, Irene mengusap rambut Yessa dan menyuruh Yessa untuk meneruskan ucapannya. "Menurut bunda, apa suatu hari nanti akan ada sosok mami pengganti buat Yessa dan Echan?" kata Yessa akhirnya.

Papi JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang