Beberapa menit telah berlalu sepertinya sean sudah terlelap tidur dan leo juga dengan jas nya ia terlelap di sebelah sean. Laura hendak beranjak dari kasur dan leo menahan tangannya.
"Kemana?"
"Pindah ke kamar sean, lo berdua aja sama dia" tanpa sadar leo mengikuti laura ke kamar sean. Disana laura merebahkan diri disofa tepat didepan kasur sean yg ukurannya sangat tanggung untuk laura.
"Ra, gue paham kok. Lo tidur aja sama sean biar gue yang disini"titah leo. Tanpa membalas ucapan leo ataupun menengok laura segera pergi.
.
"MAMAAAAA HIKSS PAPA MANAAA" teriak sean dengan isak tangisnya yg membuat laura terbangun.
"Papa siapa??"tanya laura yg masih setengah sadar.
"PAPAA IHHH PACAR MAMAAA HWEE"
"Di kamar kamu" dengan segera sean berlari ke kamarnya menemukan leo yg sedang berbaring di atas sofa tanpa selimut ataupun apapaun.
"Papaa" sean memeluk leo, sontak saja itu membuat leo terbangun dari tidurnya. Leo duduk dan memeluk putranya itu.
"Sean, cuci muka dulu terus sarapan jangan ganggu papa biarin suruh tidur aja" leo tersenyum mendengar suara laura yg sayup sayup itu. Ia merasa senang saja laura memanggilnya papa.
"UDAHH BANGUNN MAAA" balas sean.
Leo pun menggendong sean ke arah laura yg sedang memasak sarapan. "Papa?"bisik leo menggoda laura.
"Sean mau pake kecap atau saos?"tanya laura pada anaknya itu. Ia benar benar mengacuhkan leo, tentu saja itu membuat leo sakit hati. Ia tak pernah di acuhkan oleh laura seumur hidupnya. Setidaknya sebelum malam itu.
"22nya maa"
"Okei"
Tak lama laura selesai memasak dan menghidangkannya pada 2 laki laki di hadapnnya itu. Merekapun makan bersama, disela sela makan sean terus saja mengajak ngobrol laura dan leo membuat nya terpaksa harus mengobrol dengan leo.
Selesainya makan sean bersiap siap untuk pergi mandi. "Mau mandii sendiri" ujar sean yg di angguki laura. Ia berlari senang ke kamar mandi.
"Jangan lari larii seann" leo menghampiri laura dan berdiri di hadapnnya.
"Free kan hari ini? Lo harus ketemu mama biar tau apa yang sebenernya terjadi dan semoga lo gak kek gini lagi"
"Enggak makasih, gue punya banyak jadwal"
"Oh kebetulan asisten gue juga lagi free jadi gue bisa suruh dia buat ngerjain pekerjaan lo, lo kerja apa?"
"Cafe"
Leo menelefon revan melalui handphonenya. "Lacak gue kesini cepet" ia langsung mematikan telfonnya.
"See? Beres lo mandilah siap siap apa gitu kalo masih nolak gue yg maksa" dengan kesal laura menurutinya, walau dalam lubuk hatinya ia juga kangen dengan mamanya itu.
.
"LAURAAA" teriak vina histeris saat melihat laura yg berjalan memasuki rumah vina, rumahnya tak pernah berubah sejak laura pergi. Vina tak percaya menatap anaknya itu.
"Mamaaa" laura memeluk vina, belum sampai memeluk vina menjewer laura.
"Kamu ini, apa apaan sih!? Kabur kabur pas lagi hamil gitu?! Gimana klo kenapa napa hah? Ini lagi rambut kamu kenapa warnanya kaya kuaci gini!? Hah?"vina memarahi anaknya yg sudah lama tidak bertemu. Bukannya menangis atau bagaimana ia malah memarahi laura. "Gilak ya apa kamu? Leo nyariin kamu selama ini sampe gila untung devi selalu ada buat leo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Maried With My Twins
Teen Fictionlaura dan leo selalu berfikir mereka itu kembar tak seiras sejak kecil, tak pernah sekali pun terpikir oleh mereka bahwa mereka kembar itu bohong belaka. Mereka berpindah ke kota bandung karena alasan pekerjaan ayah mereka, tapi pada suatu hari laur...