31. Flashback Yera Family

3 3 0
                                    

Hari ini Yera senang karena bisa balik lagi ke Korea, tapi ada rasa takut karena nanti papa nya akan memarahi Yera. Mungkin papa nya bakal ngusir Yera.

Yera masih di rumah sakit, sedang menunggu Jaehyun, abang nya. Iya, Yera tertusuk pisau, itu semua berawal dari Yera yang sangat ingin menyelamatkan Hyunjin.

"Rose! Hyunjin kemana?!" tangis Yera

"lo tenang ra! Semua bakal baik-baik aja!" tegas Mark

"gimana gua mau baik-baik aja Mark?! Kalo udah berurusan sama Hina udah pasti gak bener Mark!!" bentak Yera.

"lo sabar ra, Mark juga lagi ngelacak keberadaan Hina" ujar Somi, Yera tetep nangis.

"lo berdo'a ra, gua yakin Hyunjin baik-baik aja" lirih Rose, Yera ngangguk.

"gua udah nemu keberadaan Hina! Ayo kita pergi" teriak Mark

Mereka pergi ke tempat persembunyian Hina, saat sampai terdapat bau darah. Mereka langsung memasuki tempat nya, saat masuk mereka terkejut karena melihat Hyunjin yang sangat kurus dan di badan serta wajah nya terdapat banyak luka lebam dan banyak darah.

"HYUNJIN!" tangis Yera, dengan susah payah Hyunjin menoleh ke Yera, dirinya tersenyum lirih.

"Yera! Lo mau apa?! Lo gila?!" teriak Somi saat melihat Yera pergi menghampiri Hyunjin. Hina yang baru datang dengan cepat menusuk perut Yera.

Yera terjatuh lemah, Hyunjin berusaha menghampiri nya. Ketika sampai, Hyunjin langsung memeluk Yera.

"j-jangan tinggalin g-gua" lirih Hyunjin

Namun, tiba-tiba Hina menembak perut Hyunjin. Hyunjin meringis kesakitan. Mark, Rose, Somi sedang menghajar anak buah dari Hina. Saat mereka sampai ke dalam, mereka sangat terkejut melihat Yera dan Hyunjin yang sekarat.

Rose dengan cepat menembak perut Hina, namun sayang nya setelah tertembak Hina langsung pergi meninggalkan mereka.

Mark dan anak buah nya pergi mengejar Hina, Rose dengan Somi segera ingin menyamperi Hyunjin, namun Hyunjin menahan mereka, dan menyuruh mereka untuk pergi sebentar.

"ra, lo harus hidup" lirih Hyunjin

"banyak yang sayang sama lo, lo harus sembuh. Jangan nangis, inget, gua selalu ada sama lo. Intinya, lo harus hidup senang dan bahagia. Gua gpp mati demi lo, gua rela. Maaf karena gua lo jadi terbawa pengaruh buruk. Sehat-sehat ya" lirih Hyunjin, Hyunjin mengecup singkat dahi Yera lalu tak sadarkan diri.

Yera sangat panik melihat Hyunjin tak sadarkan diri, dirinya ingin berteriak namun apa daya, dirinya sudah tidak kuat bertahan. Yera pun ikut tak sadarkan diri di dalam pelukan Hyunjin.

Rose dan Somi yang datang pun terkejut, mereka langsung membawa Hyunjin dan Yera ke rumah sakit terdekat. Namun apa daya, sampai disana dokter memberitahu bahwa Hyunjin sudah tiada. Disana hanya ada satu keluarga Hyunjin, dia Yeji.

"GAK! KAKAK SAYA MASIH HIDUP" tangis Yeji histeris, dirinya di tenangkan oleh Somi.

Sedangkan Yera, dirinya koma. Teman-teman mereka ikut menangis saat melihat keadaan Yera. Mark memutuskan untuk menelfon Jaehyun, karena saat ini cuma Jaehyun yang mungkin bisa diajak bicara. Mark paling tau tentang silsilah keluarga Yera, jadi dirinya memutuskan untuk memberitahu Jaehyun saja.

Saat Jaehyun sampai, dirinya sangat panik, Jaehyun menangis histeris. Dirinya tambah menangis histeris saat Mark menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Setelah kejadian itu, Yera di pindahkan ke Korea tanpa sepengetahuan keluarganya. Jaehyun mengurus Yera selama 2 tahun, hingga akhirnya Yera siuman.

Flashback End

"gua takut bang, lo tau kan papa orang nya gimana" lirih Yera, Jaehyun yang mendengarnya langsung merasa sedih.

"gua yakin, papa pasti maafin lo ra. Lo anak kesayangan papa." ujar Jaehyun sambil tersenyum. Namun di dalam hati nya ia juga merasa ragu.

Mereka pun pulang ke rumah mereka, saat sampai mereka disambut oleh Mama mereka, Irene.

"Yera" Irene pun memeluk Yera sambil menangis.

"kamu udah gpp kan?!" panik Irene, Yera mengangguk.

Tibalah makan malam, Yera memutuskan untuk berbicara kepada papa nya setelah makan malam.

"pa"

"ada apa?" tanya papa Hoseok.

"yera mau ngomong" lirih Yera, lalu menceritakan semua nya dari awal sampai akhir. Papa Yera pun langsung marah, ingin menampar namun di tahan oleh Jaehyun

"Jae udh bilang, jangan kasar sama perempuan. Papa gak ada kapok nya!" bentak Jaehyun, Hoseok hanya mendecih.

"cih, salahkan saja mama mu itu. Diri nya selalu melarang ku!" ujar Hoseok.

"melarang? Apa salah nya aku ngelarang kamu buat selingkuh, Hoseok!!" teriak Irene.

"ayo cerai" ajak Hoseok.

"Hey! Apa maksud mu?! Kau sama sekali tidak memikirkan anak-anak?!" bentak Irene

"aku selalu memikirkan mereka! Tapi aku gak tahan sama kamu Irene! Apalagi sama gadis tidak tau diri ini! Kau papa sayang! Bahkan sangat menyayangi mu! Tapi apa?! Kau sama saja dengan mama mu! Dasar tak tau diuntung" ujar Hoseok. Yera hanya menangis memeluk Jaehyun.

"aku kaya gini demi kebaikan kamu sama anak-anak! Aku bertahan demi anak-anak, tapi kamu nya ngelunjak" kesel Irene

"kalau kamu mau pisah, ayo! Tapi hak asuh anak-anak sama aku" ujar Irene, Hoseok mengangguk.

"pergi dari sini sekarang bersama anak-anak mu" dingin Hoseok.

Mereka pun pergi meninggalkan rumah Hoseok. Yera dan Sungchan masih aja menangis, untungnya Ella masih tertidur pulas.

Irene pergi ke rumah nya yang dulu, rumah nya tidak kalah megah dengan Hoseok. Kejadian ini terjadi pada saat Yera berusia 16 tahun, Sungchan berusia 15 tahun, Jaehyun berusia 20 tahun, dan Ella berusia 3 tahun.

1 bulan setelah kejadian itu, surat pisah dari pengadilan datang ke rumah Irene. Dengan terpaksa Irene menandatangani surat itu. Awalnya Yera dan Sungchan merasa sedih, namun Jaehyun selalu bilang "kalian harus jadi anak yang kuat dan tabah, itu demi masa depan kalian". Setelah mendengarkan ucapan Jaehyun, mereka pun akhirnya tidak sedih lagi.

Sungchan dan Yera dimasukkan kesekolah yang sama. Hingga akhirnya mereka menemukan teman mereka yang bertahan sampai sekarang.

[1] 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍 𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang