Suasana kelas XI IPS-1 sedang hening, karena guru ekonomi mereka mengadakan penilaian harian mendadak. Banyak yang mengeluh namun yah guru tetap guru yang akan tetap melakukan penilaian harian walaupun murid nya mengeluh. Yoshi yang memang cerdas dapat dengan mudah menjawab nya. Begitu juga dengan si kembar Hiro dan Haris juga sepupu mereka Reihan. Sean juga sama
Sion dan Felix yang memang bagian dari peringkat umum pun pasti mudah. Berbeda dengan Ben dan Juan. Mereka sebenarnya cerdas juga bahkan Juan sendiri pernah ikut Olimpiade Geografi. Tapi tertutup oleh malas nya.
"Psstt.. Psstt...Lix, Felix!." Bisik Ben
Felix menatap Ben yang duduk disamping nya, ia menaikan sebelah alisnya seolah bertanya.
"Lu tau jawaban nomor tiga ngga? Eh tapi kalo bisa semuanya sih." Bisiknya lagi. Felix memutar bola mata malas. Ini namanya dikasi hati minta ginjal :v.
"Benio sedang apa kamu dibelakang?!." Kata guru Ekonomi mereka yang juga merupakan wali kelas mereka.
"Hehehe ngga ada pak Jo, ngga ada ngapa ngapain kok." Kata Ben sambil menyengir.
Pria bernama pak Jo itu pun hanya bisa menggeleng.
"Bapak mau semua meja direnggangkan yah. Termasuk kalian berdua Ben dan Felix." Kata Pak Johan. Iya nama aslinya Johanon Andreas
"Yah pak ngga bisa deket dong ama doi saya."
"Bapak saya ngga nyontek lho!."
"Yahhh terus nasib saya gimana pak?."
"Ayang gueee."
"Ih bapak mah curigaan mulu kaya diselingkuhin pacarnya." Kata Juan dengan nada julid nya
"Iya bapak jangan curigaan mulu pak, takutnya bapak jomblo lagi tahun ini, bapak kan udah jomblo setahun ini." Kata Ben yang ikutan nge julid.
Pak Johan hanya bisa mengelus dada sabar. Nasib emang punya duo julid di kelas, yah selalu di julid in. Untung Pak Johan sabar.
Yoshi yang mendengar itu terkekeh, sepertinya kelas nya yang baru ini akan lebih menyenangkan. Hiro yang melihat itu pun tersenyum. Entah kenapa Hiro merasa kalau Yoshi adalah Hero. Hah, mungkin hanya kebetulan, benarkan?. Haris ikut tersenyum. Yoshi benar benar mirip Hero. Ia sedikit terhibur, setidaknya ia bisa mengobati rindu nya pada Hero.
"Haris kenapa kamu senyum senyum sendiri?." Tanya Pak Johan yang heran melihat tingkah Haris.
"Itu Pak, dia suka sama Hiro biasa Upin dan Ipin." Kata Juan
"Heh! Sembarangan orang gue lagi nginget kejadian lu nyemplung ke got kok." Kata Haris
"Hah?! Kapan gue pernah nyemplung ke got?." Kata Juan bingung. Memang benar seingat nya ia tak pernah nyemplung ke got. Amit amit moga ngga pernah. Kan jatuh damage nya sebagai bad boy.
"Sudah sudah, bagi yang sudah selesai silahkan maju kedepan dan kumpul di meja." Kata Pak Johan
Si kembar Haris dan Hiro mengumpulkan lebih dulu seperti biasa. Begitu juga dengan Yoshi, Felix, Reihan, Sean dan Sion. Dan tiga gadis yang merupakan teman sekelas mereka. Dimana diantara ketiga gadis itu merupakan salah satu kekasih nya Ben. Mereka adalah Avika, Naya dan Agia.
Saat Ika akan mengumpulkan lembar jawaban nya, Ben berbisik memanggilnya.
"Psttt.... Psttt.. Ika, woy." Ika menoleh bingung. Apalagi nih bocah?. Ia menaikkan sebelah alis nya.
"Bagi jawaban nomor 5 dong. Janji deh besok ngga lagi. Si Felix pelit banget njir." Ika memutar bola mata nya malas. Ya kali dia kasi.
"Makanya belajar, lu sih main game mulu." Katanya berbisik
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS!
FanfictionHiro seorang siswa SMA yang terkenal bad boy dan cuek terhadap sekitar. Putra bungsu dari tiga anak kembar keluarga Arkanya yang merupakan keluarga yang terkenal akan bisnis dan kekayaan nya. Tapi siapa sangka dibalik sikap dingin dan kasarnya tersi...