14

69 9 17
                                    

Hari ini semua siswa dan siswi SMA Reveal Treasure berkumpul di tengah lapangan dibawah teriknya sinar matahari. Capek, gerah, panas menjadi keluhan hampir seluruh siswa dan siswi yang berkumpul.

"Ini ngapain sih kita disuruh kumpul?."

"Tau tuh ga guna banget!."

"PAK INI DENGERIN NYA GA BOLEH SAMBIL NEDUH?!."

"BENER PAK! PANAS BANGET INI!."

Begitu juga dengan Naya yang sedari tadi mengipas-ngipasi wajah nya dengan tangannya. Panas nya itu lho, bayangin jam 11.30 lo di jemur dilapangan kaya ikan asin. Apa tidak gerah itu badan :)

Sebuah tangan mengalihkan pandangan Naya. Tangan itu melindungi dirinya dari panasnya sinar matahari. Ia menoleh ke belakang dan mendapati Haris yang berkeringat sedang menatap ke arah depan. Haris menunduk dan tersenyum.

"Biar calon ibu dari anak-anak ku ga panas aku rela panas dibawah kaya gini."

Chup

"Love you." Naya lagi lagi dibuat terkejut dengan sikap Haris. Pria itu tiba-tiba mengecup bibir nya. Wajah nya pun polos seakan tidak ada apa-apa.

"WOY SINIIN KIPAS NYA. GUE BERJUANG KERAS MINTA KE IBU KANTIN!."

"PINJEM BENTAR ELAH! PELIT LU!."

"GA BOLEH! GUE KEPANASAN INI! SINIIN KIPASNYA!."

"GA MAU!."

Lagi lagi Juan dan Sion berdebat memperebutkan kipas yang terbuat dari kardus itu.

"Tes.. Tes..."

"Anak-anak! Mohon perhatiannya! Bapak mohon maaf karena mengumpulkan kalian di tengah terik matahari. Kali ini bapak mau membahas mengenai serangkaian acara yang akan memeriahkan acara ulang tahun sekolah kita!."

"Sebelum itu kalian bisa mencari tempat teduh sambil mendengarkan pengumuman dari bapak. Yang pertama mengenai lomba yang akan diadakan itu di hari senin ada lomba basket antar jurusan! Lalu dilanjutkan dengan pembukaan pameran kreativitas siswa, di hari selasa ada pementasan kreativitas siswa, di hari terakhir yaitu hari rabu malam akan ada penampilan special dari para alumni, siswa dan beberapa artis!."

"Wihhh ada alumni dong! Kepo ih apa jangan jangan angkatan nya kak Gideon yah?."

"GILA! ADA ARTIS JUGA?! SAHA TUH?!."

"Ga sabar liat Kak Daniel genjrengan!."

"Hiro bakal nyanyi kaya dulu ga yah?."

"Mau lihat Juan dance please!."

Juan mendengar namanya disebut pun langsung menyugarkan rambutnya yang panjang. Pede dulu guys! Pikirnya. Sion yang melihat itu pun bergidik geli.

"Hih! Napa lo nyisir rambut gitu? Ada kutunya?." Kata Sion julid. Juan berdecak kesal

"Ga ya anjir! Rambut gue bersih, halus, shining, simmering, splendid!." Kata Juan sewot. Saat mengalihkan pandangan nya, Juan melihat Elisa yang ditarik tangan nya oleh Reihan

"Ion...." Sion hanya berdehem sambil menatap ke arah ponsel nya.

"Keknya kita bakal dapet pj dalam waktu dekat." Sion menatap Juan kaget

"Maksud lo?." Juan memutar bola matanya malas ia memutar paksa kepala Sion menghadap ke arah Reihan dan Elisa

"Noh! Liat si Reihan deketin si murid baru adiknya Bang Ezra!." Kata Juan

TWINS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang