"Lo mau beli buku apa Nay? Udah ketemu belum?." Tanya Haris
Naya sebenarnya tak ingin membeli novel apapun. Novel dirumah saja belum selesai ia baca. Entah lah dia padahal tadi hanya asal bicara tapi Haris benar-benar mengajak nya ke sini.
"Nay?." Naya menoleh kasihan juga Haris kalo ia masih berkeliling seperti ini.
"Gue."
"Nay."
Mereka sama sama memalingkan wajah. Apalagi Haris. Kemana sifat nya yang pentakilan dan berisik itu pergi?
'Lo pasti bisa Haris , come on.' batin Haris
"Lo duluan deh."
"Em... Soal novelnya kayanya ngga ada deh, Ris. Gue mau ke taman aja."
"Gue sebenernya mau ngajak lo pergi ke taman juga. Kalo gitu ayo ke taman." Kata Haris sembari menggenggam tangan Naya. Rona merah menghiasi pipi Naya.
'Please Haris jangan bikin gue jadi melting gini.' batin Naya
'Gue udah bucin banget ama lo Nay, lo harus tanggung jawab sama hati gue.' batin Haris
**********
"Ben, lo ngerti ngga sama barbie nya?."
"Jangan tanya gue, paham aja ngga. Tapi kenapa yah gue malah melongo nonton nya?." Sion mendengus. Ayolah ia ke rumah Hiro untuk menghilangkan kegabutan masa diajak ngegabut lagi? Dia bukan kaya Juan dan Ajun yang suka Barbie. Ngomong-ngomong soal Ajun, Eric dan Jiyo mereka datang tepat semenit setelah Haris pergi. Jadilah mereka juga terjebak kebosanan terkecuali Ajun. Pria tampan ini sangat menyukai kisah romansa pada kartun Barbie ini.
"Reiva mau nonton yang lain ngga?." Gadis kecil itu menoleh dan menatap wajah teman-teman kakak nya yang bosan kecuali Juan.
"Iva mau tidur di kamar kak Hero aja." Kata Reiva lalu pergi naik ke kamar Hero.
Iya kamar yang seharusnya menjadi kamar kembaran Hiro dan Haris. Reiva selalu bilang kalau dia suka kamar itu karena ia suka desain kamarnya.
"Oh ya, Chi ceritain lagi dong tentang diri lo. Kita mau kenal ama lo biar tahu apa yang lo suka dan apa yang lo nggak suka." Yoshi menoleh.
"Aku suka susu rasa stroberi dan aku suka bermain skateboard." Hiro tertegun
"Lo suka stroberi? Sama kaya Hiro anjir!." Kata Ben
"Kebetulan aja kali. Kita main kuy. Bosen nih. Main apa yah yang enak?." Tanya Reihan
"Main uno."
"Main ps."
"Main barbie!."
"AJUN JAN NGADI NGADI GUE BARU AJA NONTON BARBIE ANJIR!."
"Terus apa kaitan nya? Nonton ya nonton. Kan sekarang main barbie pake boneka."
"Gue ngga suka Barbie Ajun please deh peka dikit." Ajun hanya Ber oh ria saat mendengar Sion berkata seperti itu.
"Pantesan jomblo, ngga peka soal nya."
"Hooh Ajun mah ngga pekaan pantesan dia jomblo ampe sekarang."
"HEH NGOMONG APA LO BERDUA?!." Juan dan Ben hanya terkekeh melihat Ajun kesal.
Yoshi terkekeh dalam diam. Sampai telepon nya berdering dan menampilkan nama Okasan pada layar ponsel nya.
"Moshi moshi Okasan, ada apa?."
"Okasan sudah mengirim uang untuk biaya mu. Maaf Okasan tak bisa lama menelpon mu. Bye sayang, okasan menyayangimu."
"Tapi Okas-."
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS!
FanfictionHiro seorang siswa SMA yang terkenal bad boy dan cuek terhadap sekitar. Putra bungsu dari tiga anak kembar keluarga Arkanya yang merupakan keluarga yang terkenal akan bisnis dan kekayaan nya. Tapi siapa sangka dibalik sikap dingin dan kasarnya tersi...