Reiva mulai sedikit ceria dari hari kemarin. Ia sudah mau tersenyum walau sedikit. Tapi tak jarang gadis kecil itu berteriak ketakutan di malam hari dan mengalami mimpi buruk.
Hiro masih diam dengan kasus ini. Ia menunggu waktu yang tepat untuk membicarakan hal tentang penculikan Reiva pada Gio.
Ulang tahun sekolah nya berjalan dengan cukup baik. Seperti hari ini ia tengah bersiap untuk menjadi pemain yang mewakili jurusan nya bersama anggota The Maverick yang lain. Dilihatnya Gia tengah duduk di tribun yang jauh dari sporter kelas nya.
Sejak dulu Gia pasti akan menjauh dari kerumunan yang berisik dan ganas seperti sporter kelasnya. Katanya lebih baik mendukung dari jauh.
"Gi!." Teriak Hiro pada Gia
Gia tersenyum dan melambai. Gadis itu lalu tersadar dengan tingkah nya malah menurunkan tangannya dengan canggung. Hiro terkekeh melihat itu. Lihat saja, ia akan mencetak poin demi Agia Valencia Hanin.
"HIROOO I LOVE YOU BABE! KALO KAMU MENANG AKU SIAP MALEM INI LAYANIN KAMU!!!!." Teriakan itu membuat Hiro bergidik.
Bukan ia tidak normal, cuma ia risih. Dia yang lelaki saja malu berteriak seperti itu ini malah teriak keras keras.
"Widihhh keknya bakal ada yang cemburu nih." Ajun datang dengan wajah khas nya dengan senyuman mengesalkan.
"Siapa?." Tanya Juan
Ajun tak menjawab ia hanya menunjuk seorang gadis dengan cardigan hitam yang duduk menjauh dari tribun teman sekelasnya
"Gia? Ga bakal itu mah, dia kan cuek ga pekaan." Kata Jiyo sambil meneguk air mineral
"Anjir! Kaget!." Kata Ajun menerima bola basket tiba-tiba dari Hiro
Dengan seringaian tercetak di wajah nya, Hiro menatap ke arah Gia.
"Gue bakal buat Gia suka balik sama gue." Kata Hiro lalu meneguk air mineral di tangannya.
Di sisi lain, ada Yohan dan Daniel yang sedang bersiap untuk pertandingan. Daniel terfokus pada gadis yang memainkan ponselnya sembari meminum susu stroberi. Sudah Daniel duga gadis itu pasti menjauh dari sporter kelasnya.
"Fokus, Niel. Jangan liatin Doi terus." Kata Mario
Entah ada keajaiban apa, setelah Mario berkata seperti itu, gadis yang di lihat Daniel menatap balik Daniel.
Senyuman manis tercetak diwajah Daniel. Agia Valencia Hanin. Gadis yang tengah ia pandang. Daniel melambai kecil pada Gia. Dengan wajah kebingungan gadis itu hanya membalas dengan senyuman canggung.
"Ciaaakhhh salting nih yeee." Goda Mario
Daniel hanya bisa menimpuk lengan sahabatnya itu. Pandangannya masih pada Gia. Walau gadis itu memandang ke arah lain, Daniel tetap senang. Setidaknya gadis itu tersenyum padanya.
Hal itu tak luput dari pandangan Hiro. Lelaki itu merasa panas melihat adegan antara Daniel dan Gia. Lihat saja ia tak akan mengalah demi siapapun kali ini.
"Ekhem! Panas nih Guys!." Hiro memutar bola matanya mendengar cibiran Ben
Ngapa dah sahabatnya satu ini suka banget jadi kang cibir :").
Permainan dimulai, para pemain mulai bersalaman secara sportif. Hiro dan Daniel saling berjabat tangan, namun pandangan kedua nya seolah menunjukkan persaingan ketat.
Hawa tak enak terlihat di antara keduanya. Mario dan Haris sama sama menyadari hal itu. Kedua orang itu berdehem bersamaan sehingga jabatan kedua orang itu terlepas.
Prittt!!!!!
Bola dilempar ke atas oleh wasit. Hiro mengambil alih bola dan menggiring nya menuju ring lawan. Pria itu melakukan shooting di luar garis penalti dan berhasil memasukkan bola ke ring sehingga mendapatkan Three point. Hiro menyeringai lebar, ia berbalik dan menatap ke arah tribun tempat Gia duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS!
FanfictionHiro seorang siswa SMA yang terkenal bad boy dan cuek terhadap sekitar. Putra bungsu dari tiga anak kembar keluarga Arkanya yang merupakan keluarga yang terkenal akan bisnis dan kekayaan nya. Tapi siapa sangka dibalik sikap dingin dan kasarnya tersi...