shania gracia, putri tunggal keluarga harlan. seorang gadis yang hidup di keluarga kaya raya dan terpandang, memiliki segalanya, tapi kehilangan dunianya karena suatu musibah yang menimpanya, membuat gracia hanya bisa terduduk di kursi roda, hingga...
pagi ini aku bangun dengan perasaan gembira, kurasa benar adanya sepatah kalimat yang berbunyi "pelangi sehabis hujan", buktinya sekarang aku sedang berdiri di depan gerbang besar
"wahh" aku kagum melihat betapa besar rumah yang ada di depanku ini
"keluarga ini benar-benar keluarga kaya raya ya !"
lihatlah bahkan gerbang rumah saja, tingginya melebihi satu pohon kelapa.
sudahlah aku terlalu banyak bengong, majikan ku sudah menunggu di dalam rumah. bisa-bisa hari pertama aku kerja sudah dipecat karena terlambat
aku melangkahkan kaki ku ke dalam rumah setelah dibukakan jalan oleh security, keluarga ini bahkan punya satpam pribadi.
"oh my god !" pekik ku melihat isi dalam rumah itu, begitu banyak fasilitas mewah yang bahkan aku sendiri tidak berani menyentuh barang-barang itu. mungkin ginjal ku saja tidak cukup untuk membayar gucci besar itu
aku mengedarkan pandanganku ke penjuru rumah
terdapat banyak pajangan foto, mataku tertuju pada foto keluarga majikanku, keluarga yang beranggotakan 3 orang, yang terdiri dari tuan besar, nyonya besar, dan...euhm pasti itu anak mereka. mereka terlihat seperti keluarga bahagia.
tidak seperti yang kubayangkan di film-film, dimana ketika ada keluarga kaya maka keluarga itu tidak akan harmonis, mematahkan stigma ku bahwa "jika kamu kaya, maka keluargamu tidak akan bahagia"
aku melanjutkan menelusuri ruangan ini, entah ruangan apa ini, tapi biar kuberi tahu. ruangan ini sungguh sangat besar.
"hahaha lucu banget ya dia mukanya"
aku tertawa gemas saat melihat foto seorang gadis kecil yang sedang tertawa lebar, tebakku ini adalah anak dari majikan ku.
"shania gracia harlan" bacaku pada bingkai foto yang terdapat di bawah foto anak kecil itu.
aku mengalihkan pandanganku pada foto di sebelahnya, "wahhh, kecilnya menggemaskan, besarnya meresahkan." ujarku sedikit terpana melihat foto gracia yang sedang memegang gitar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"eh tapi bukannya..."
flashback on
"lu dapet kerja apa shan" tanya siska
"aku mesti nyebutnya gimana ya, pembantu, atau asisten pribadi atau babysitter entah aku gatau, pokoknya disuruh bantu-bantu in gitu"
"ohh lu jadi ART"
"ihh bukann bukann siska, akutuh kek semacam yg bantu-bantu in dan ngejagain anak majikanku." ujarku
"babysitter dong namanya"
"udah gede dia sis, orang dia seumur dibawahku"
siska berhenti sebentar dari aktifitasnya yang sedang makan, dan menanyakan padaku soal pekerjaan yang sudah ku ambil.
