sudah 5 hari semenjak kedatangan anin dan desy ke rumahnya, dari hari itu sikap gracia berubah drastis dan kembali seperti semula, shani mencoba mengerti dengan keadaan gracia
pasti tidak mudah untuk bersikap baik-baik saja saat melihat orang yang masih kita cintai telah jatuh ke pelukan orang lain, gracia kembali bersikap datar pada semua orang, pada cindy pada jinan apalagi pada shani.
bahkan shani merasa keberadaannya seperti tak kasat mata, karna gracia selalu mengabaikan dan mengacuhkannya, bongkahan es yang empat cair, kini terbentuk lagi kembali utuh.
seperti saat ini, shani sedang berusaha mengajak gracia berbicara
"pagi gee" sapa shani tapi tak mendapat balasan, gracia hanya bergeming dan tak berniat membalas sapaan shani sama sekali
"ini, tadi pagi aku sempetin buat bikin kue, dibantu sama ibuku...kamu cobain ya"
gracia hanya melihat kue coklat yang berada di tangan shani, dan kembali mengarahkan pandangannya ke depan. shani yang melihat itu perlahan menurunkan kue bawaannya. gracia melihat dari ekor matanya terlihat wajah shani yang agak murung karena lagi-lagi gracia mengabaikannya
"k-kamu gasuka ya? maaf deh nanti aku makan aja sen-"
tanpa sepatah katapun gracia mengambil tupperware yang berisi kue coklat itu, dan mengambil sepotong kue dan langsung melahapnya. shani tersenyum lebar melihatnya, setidaknya gracia mau menghargai pemberiannya
"ini shani yang buat?" gracia membuka suara, sungguh shani menucapkan banyak syukur karena akhirnya gracia mau mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya setelah bungkam selama itu
shani mengangguk cepat, "iyaa ! itu aku yang bikin"
"ini terlalu manis, kau menaruh banyak sekali coklat batang dan gula pada adonannya. akan bahaya jika ada orang yang memiliki riwayat diabetes memakan kue ini, bahkan satu potong saja bisa membuat gula mereka naik drastis"
"tapi untuk ukuran pemula seperti shani, saya cukup mengapresiasi kepercayaan diri shani yang mau menyuruh orang lain untuk mencoba kue ini"
shani hanya tersenyum simpul, akhirnya gracia mau kembali berbicara dengannya
***
sore ini shani mendapat kesempatan untuk berjalan-jalan seorang diri di sekitar rumah, karena gracia sudah tertidur tadi siang. dengan berkat obat yang diminum gracia sehabis makan, membuat mata gracia memberat dan akhirnya tertidur
saat sedang berjalan-jalan menikmati udara sejuk dari pekarangan rumah, tiba-tiba bunyi klakson motor mengagetkan shani
TIN TIN
"OII SHANI, SINI NAIK KITA JALAN BENTAR" suara melengking dari sisca dapat didengar jelas oleh shani
"ehh sisca, kamu mau kemana? kok bisa ada disini?" tanya shani dan berjalan mendekat kearah motor sisca
"udah naik aja shan, entar gue ceritaa. kita duduk-duduk di cafe mana dulu gitu biar enak ngobrolnya" ujar sisca
"tapi aku masih jam kerja sis..eh tapikan gracia nya juga lagi tidur"
"udahlah daripada gabut mending aku ikut sisca aja" batin shani
sisca langsung melajukan motornya membelah jalanan dan mendaratkan mereka ke suatu cafe bernuansa eropa, keduanya turun dan memesan minuman untuk menjadi teman berbincang mereka
keduanya banyak berbincang entah itu sisca yang mencurahkan keluh kesahnya atas pekerjaannya sekarang yang banyak menguras tenaga, atau sebaliknya shani yang mengeluarkan keluh kesahnya karena sedikit sulit menghadapi sikap-sikap gracia alias majikannya, shani mengeluhkan perubahan emosi gracia yang terkadang tak dapat dia prediksi

KAMU SEDANG MEMBACA
After met you - greshan
Fanfictionshania gracia, putri tunggal keluarga harlan. seorang gadis yang hidup di keluarga kaya raya dan terpandang, memiliki segalanya, tapi kehilangan dunianya karena suatu musibah yang menimpanya, membuat gracia hanya bisa terduduk di kursi roda, hingga...