TRING TRING
bunyi suara dari handphone membuat gracia menghentikan aktifitasnya yang sedang mengunyah makanan
gracia merogoh handphonenya dan tertera nama papanya disana "papa jinan is calling"
"tunggu sebentar shani, saya mau angkat telepon dulu" kata gracia sebelum mengangkat teleponnya
shani menganggukan kepalanya dan menaruh sendok yang berisi nasi beserta lauk di piring, sekarang gracia sedang makan, dan dibantu oleh shani.
dibantu dengan disuapi, kemajuan yang sangat baik bukan, kini gracia mulai mengizinkan dan menyuruh shani untuk membantunya makan, dengan disuapi.
padahal dulunya gracia benar-benar tidak membiarkan shani mendekat apalagi menyentuh satu inci pun dari tubuhnya, gracia benar-benar bersikap mandiri dan dingin saat bersama shani
tapi mungkin karna sudah terbiasa juga, lama-kelamaan gracia lelah sendiri jika setiap hari harus menjadi seperti es batu, gracia mulai bisa menerima kehadiran shani disini. dan mulai akrab sejak beberapa hari lalu.
"halo selamat siang pa, ada apa?" tanya gracia setelah panggilan tersambung
"halo siang juga anak papa yang paling lucu dan manja kalo sama papa" ujar jinan di seberang telepon
"memangnya kalo ngga sama papa kenapa?" tanya balik gracia sambil terkekeh kecil
"hahaha kayak es batu tau ! dingin brrr" ujar kembali jinan sambil tertawa mengejek
gracia hanya memutarkan bola matanya malas, mulai lagi si papa menggodanya dengan sebutan "es batu", walau itu benar fakta. gracia tidak terlalu suka panggilan itu, membuatnya terkesan sangat dingin dan jahat
"sudah-sudah, jadi papa mau bicara apa?" tanya gracia
"ihh bentar dong gre, papa kan masih mau ngobrol dulu sama kamu, basa basi dikit gitu. kamunya malah mau to the point" balas jinan
shani tertawa kecil mendengar interaksi ayah dan anak di depan matanya ini, menurutnya lucu dimana seorang anak yang seperti batu dan datar lalu menghadapi ayahnya yang suka menjahili anaknya, "lucu ya, andai aku bisa seperti itu" batin shani
"gracia sudah makan?" tanya jinan
"sementara pa"
"eh, gracia kenapa tidak bilang kalau lagi makan, sudah lanjut makan dulu nanti telepon papa lagi kalo sudah kelar makan" ujar jinan
"tidak apa-apa pa, saya juga sedang disuapi oleh shani" ujar gracia, sedetik setelah itu gracia menyesali akan apa yang sudah terlanjur dibilangnya
"wahh, sejak kapan kalian menjadi akrab? papa senang sekali akhirnya kalian bisa akur" ujar jinan
"akur..seperti tom and jerry saja"
"oh iya gre, sebentar malam perusahaan kita ada acara, untuk merayakan pertama kali perusahaan keluarga harlan ber-operasi, jadi semua klien, investor, dan staff akan datang.." ujar jinan menggantung
"maka bersiaplah untuk menghadiri acara sebentar, supir akan menjemput kalian jam 5 sore" lanjut jinan
"kalian? bukankah mama sudah bersama papa sekarang?"
"kamu dan shani, kalian bersiaplah karena shani akan ikut untuk menemanimu" balas jinan
"baiklah pa, saya tutup teleponnya ya" ujar gracia dan langsung mengakhiri panggilan itu, gracia beralih menghadap shani
wajah shani begitu merah, sepertinya shani sedang panik sekarang karena akan ikut ke acara perusahaan besar itu, karna sejujurnya shani agak gerogi harus bertemu dengan orang banyak

KAMU SEDANG MEMBACA
After met you - greshan
Fiksi Penggemarshania gracia, putri tunggal keluarga harlan. seorang gadis yang hidup di keluarga kaya raya dan terpandang, memiliki segalanya, tapi kehilangan dunianya karena suatu musibah yang menimpanya, membuat gracia hanya bisa terduduk di kursi roda, hingga...