AMY - 7

1.8K 216 5
                                        


gracia menghembuskan nafasnya kasar, sungguh jika dia tau bahwa akan ada kehadiran dari orang ini di acaranya, dia lebih memilih untuk tetap dirumah dan menikmati waktu senggangnya dengan bermain gitar

sialnya gracia harus berhadapan dengan orang ini.

"apa yang kau lakukan disini" gracia tidak menyapa melainkan langsung bertanya dengan nada dingin 

"apa yang aku lakukan ? apakah kau lupa, perusahaan papaku menjalin kerja sama dengan perusahaan papamu" jawab perempuan itu dengan tersenyum miring

"bagaimana kabarmu..." ujarnya menggantung "sepertinya uang yang dikeluarkan orang tuamu untuk membiayai kesembuhanmu hanya sia-sia" lanjut si perempuan dengan tawa kecil 

gracia hanya berdiam diri, malas menanggapi orang di depannya ini. walaupun dalam hati kecilnya, rasa ingin melayangkan pukulan pada wajah perempuan didepannya ini sangat besar. 

gracia menahan diri untuk tidak melakukan hal tersebut, banyaknya kerumunan orang saat ini ditambah ialah yang pemilik acara, membuat gracia mengurungkan niatnya untuk menanggapi mulut pedas manusia menyebalkan yang selalu menjadi musuhnya sedari dulu.

"setidaknya saya sudah bisa menerima keadaan saya sekarang.." ujar gracia

"saya cukup beruntung mempunyai orang tua yang perhatian, sehingga memerhatikan kebutuhan untuk kesehatan saya dan tidak segan untuk mengeluarkan uang yang banyak demi kesembuhan saya" lanjut gracia

perempuan itu mendelik menatap gracia, dari perkataan gracia tadi sudah jelas bahwa dia berniat untuk mencemooh perempuan itu

"terserah saja, yang penting aku tak membebani orang tuaku karena keadaan yang sudah maaf lumpuh"

gracia menahan nafasnya mendengar penuturan perempuan itu, dikepalkan tangannya keras sehingga seluruh urat tangan gracia keluar. tubuhnya terbakar emosi, gracia tersinggung.

"apa maumu desy ?!"

perempuan bernama desy itu tertawa remeh melihat gracia yang kini terpancing, desy semakin semangat untuk menjatuhkan mental gracia. keduanya saling memandang dengan tatapan tajam sarat permusuhan

"tidakkah cukup kau mengambil seseorang yang dulu sangat berharga dalam hidupku ?! HM TIDAK CUKUPP ?!" gracia berteriak penuh emosi di hadapan banyak orang, membuat keduanya menjadi pusat perhatian 

banyak-nya pasang mata dari orang-orang tak membuat gracia malu dan mengurungkan niatnya untuk kembali mengibarkan bendera perang antara keduanya, sementara shani sedari tadi hanya cengo dan diam melihat perdebatan antara gracia dan desy 

shani begitu terkejut melihat mode gracia yang sedang marah, benar-benar menakutkan pikirnya. terjadi perdebatan mulut antara desy dan gracia. tak dipedulikan orang-orang yang sedang melihat mereka bertengkar bahkan ada yang memvideokan pertengkaran antara keduanya. 

beberapa kalimat pedas keluar dari mulut keduanya, membuat orang-orang kian bertanya apa yang sebenarnya terjadi antara anak dari kedua pemilik perusahaan kaya raya yang hendak bekerja sama.

jinan yang baru saja kembali ke ballroom, melihat kerumunan orang yang sedang menyaksikan sesuatu, jinan meminta permisi pada orang-orang dan melihat apa yang terjadi di depan

betapa terkejutnya jinan ketika melihat gracia yang sedang ribut besar dengan anak dari rekan kerjanya, jinan langsung berlari dan menengahi perdebatan yang terjadi

"apa yang kalian lakukan, kalian menjadi pusat perhatian" ujar jinan marah sambil menatap kedua gadis yang masih terus menatap sengit satu sama lain.

"shani, tolong bawa gracia ke ruangan saya sekarang !" ujar jinan 

After met you  - greshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang