author pov
terapi malam ini berjalan dengan lancar, tubuh gracia terasa lebih baik dan bugar setelah menjalani terapi mingguannya
kini gracia cindy dan jinan sedang duduk dan berkumpul layaknya keluarga, di kamar gracia, jinan biasanya jam begini masih sibuk dan berkutat di depan berkas-berkas, tapi karna jadwal terapi gracia, jinan mengosongkan jadwalnya dari sore hingga malam ini.
"gimana gre ada progres?" tanya cindy sambil berpangku kaki dan menghadap gracia
"sama saja" balas gracia
keadaan kembali hening, gracia yang memang pendiam dan cindy yang bergelut dengan pikirannya, karena cindy masih berharap ada titik cerah dimana gracia bisa sembuh dan menjalani hidupnya seperti orang normal diluar sana.
cindy dan jinan benar-benar akan melakukan apa saja demi membuat anak satu-satunya mereka dapat kembali beraktifitas layaknya anak seumurannya
tapi sudah satu tahun ini gracia menjalani terapi dan bolak balik rumah sakit untuk check up, bahkan cindy dan jinan sampai membawa gracia ke singapura, dubai dan china untuk mendapatkan pengobatan intensif tapi nihil hasilnya
sedangkan gracia...dia benar-benar sudah pasrah akan keadaannya dan menyerahkan sisa hidupnya yang menyedihkan ini untuk terus duduk di kursi roda sepanjang hari.
"mama sudah, saya ngga apa-apa kok. saya kan sudah bilang mama dan papa tidak usah khawatir lagi dengan keadaan saya yang seperti ini, lagipula saya juga sudah berdamai dengan diri saya sendiri, saya sudah menerima keadaan. saya tidak bisa bilang saya bahagia dengan keadaan saya yang seperti ini, tapi setidaknya saya tidak sehancur dulu, saya sayang sama mama dan papa." ujar gracia dan memeluk erat kedua orang tuanya
jinan merengkuh kedua manusia yang paling dia sayang dimuka bumi ini, istrinya cindy dan anaknya gracia, keduanya benar-benar harta paling berharga yang jinan punya.
"papa sayang banget sama kamu nak, papa cuma mau kamu bahagia terus. walau dengan kondisi seperti ini, kamu harus selalu bahagia ya. papa akan lakuin apa aja asal buat kamu terus tersenyum" ujar jinan sambil mengelus lembut rambut gracia
"setahun belakangan ini, semenjak kamu kecelakaan...papa jarang sekali melihat kamu tersenyum dan tertawa jadi papa dan mama selalu upayakan agar kamu bisa kembali berjalan, maka dengan itu kamu bisa kembali bahagia seperti yang semestinya" lanjut jinan dan mengecup pucuk kepala gracia
gracia hanya tersenyum, hatinya menghangat disaat-saat seperti ini, saat keluarganya berkumpul dan menunjukkan perhatian mereka yang teramat besar pada gracia
membuat gracia merasa sangat dicintai.
gracia menarik tangan cindy agar dapat dia peluk juga, cindy yang mengerti langsung merapatkan tubuhnya hingga ketiganya saling berpelukan di ranjang gracia
"euhm...kalo udah gini nih ma, itu tandanya gracia lagi dalam mode manja" ujar jinan
dan betul saja, gracia langsung menelusupkan tangannya di tubuh jinan dan menyandarkan kepalanya di dada jinan
"hahaha lihat nih ma, gadis yang udah nginjak 22 tahun tapi kelakuannya masih kayak anak balita yang minta dimanjain sama papanya" tawa kecil jinan melihat gracia yang masih sangat lengket dengannya
cindy tersenyum manis melihat interaksi anak dan suaminya ini, membuatnya teringat saat masa-masa kecil dimana gracia yang baru menginjak usia 2 tahun dan disaat itu adalah masa-masa manjanya gracia dan ingin selalu ada di pelukan papanya.
ketika gracia semakin bertumbuh, tepat saat gracia duduk dibangku sekolah dasar adalah masa-masa dimana jinan dan cindy harus selalu mengawasi gracia karena lagi aktif-aktifnya dan baru mengenal dunia luar dan berteman dengan banyak anak lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
After met you - greshan
Fanfictionshania gracia, putri tunggal keluarga harlan. seorang gadis yang hidup di keluarga kaya raya dan terpandang, memiliki segalanya, tapi kehilangan dunianya karena suatu musibah yang menimpanya, membuat gracia hanya bisa terduduk di kursi roda, hingga...