hari hari berlalu, hubungan gracia dan shani kembali membaik bahkan gracia perlahan mulai menunjukkan perasaannya sedikit demi sedikit pada shani
"ge, kamu suka apa si?" tanya shani sambil menyesap teh hangatnya
"saya suka kamu" yang tentunya gracia bilang dalam batinnya
gracia berdiam sambil menerbitkan sedikit senyum di bibirnya, andai shani tau apa isi hatinya dan apa jawaban dari pertanyaan shani itu
"ya saya suka bermusik, shani kan tau itu"
"yang bisa dilakuin di outdoor dong, aku pengen ngajak kamu keluar sesekali"
"yasudah ayo kita berkeliling di taman rumah saja, saya dengar mama baru menanam tanaman hias disana" kata gracia dengan polos
mendengar itu shani rasanya ingin menggaruk wajah paripurna gracia, karna sebenarnya ada maksud dan tujuan tertentu shani ingin keluar bersama gracia
dan shani ingin itu dapat menjadi kenangan yang indah bagi keduanya, dengan melakukan hal yang disukai gracia sehingga gracia bisa tersenyum dan tertawa sudah menjadi modal yang cukup bagi shani untuk bahagia juga
"aduh gee keluar rumah maksudnyaa, kita jalan yuk kemana kek.. biar ngga bosan dirumah aja"
"kamu lupa shani, saya tidak bisa berjalan"
sekali lagi shani rasanya ingin mengangkat kursi roda gracia dan melemparkan ke kolam ikan di depan mereka
"capek ngomong sama kamu, males" ujar shani sambil mengerucutkan bibirnya
gracia tersenyum samar melihat ekspresi shani yang menurutnya sangat lucu, gracia menyenggol lengan shani
"saya cuma bercanda, ayo kita pergi, saya akan ikut kemana saja shani membawa saya"
shani tersenyum lebar dan tanpa sadar melingkarkan lengannya pada lengan gracia, bahu keduanya bersentuhan
gracia kaget dengan pergerakan mendadak itu, jarak mereka sangat dekat tapi masih terhalang dengan kursi roda gracia
"saya harap kursi roda ini menghilang untuk saat ini saja" batin gracia
"kalo gitu aku mau kita pergi ke tempat yang sunyi tenang dan dingin, ohya view nya juga harus bagus" jawab shani dengan semangat
"yasudah kapan shani ingin pergi?" tanya gracia
"eumm, kamu punya waktu ga lusa? kalo kamu mau kita perginya lusa yaa"
gracia hanya membalas dengan anggukan, pikirnya "sejak kapan saya sibuk? dan saya pasti mau melakukan hal apapun itu asalkan dengan shani"
senyum shani mengembang dengan sempurna, bukan hanya sempurna tapi lebih dari sempurna, seluruh struktur wajahnya dan dipadukan dengan senyuman serta lesung yang manis
gracia begitu terhipnotis dengan senyuman shani sampai-sampai dia tak bisa melepaskan tatapan matanya dari shani
shani menyadari tatapan gracia, tanpa sadar pipinya memanas karna gracia juga menatapnya dengan senyuman yang begitu tulus
mengingat detak jantungnya yang mulai abnormal, shani buru-buru mengalihkan pandangannya
begitu pula dengan gracia yang akhirnya mengalihkan pandangannya
***
malam hari di kediaman keluarga harlan, setelah shani pulang, gracia membuka laptopnya melihat-lihat sekiranya ada tempat yang sesuai dengan harapan shani yaitu tempat yang tenang dan dingingracia bingung, tempat seperti apa yang sesuai keinginan shani, sedangkan area rumahnya ini saja sudah sangat mendeskripsikan tempat itu
"sepertinya ada yang mau jalan-jalan nih" ujar cindy yang tiba-tiba muncul dari belakang gracia
KAMU SEDANG MEMBACA
After met you - greshan
Fanfictionshania gracia, putri tunggal keluarga harlan. seorang gadis yang hidup di keluarga kaya raya dan terpandang, memiliki segalanya, tapi kehilangan dunianya karena suatu musibah yang menimpanya, membuat gracia hanya bisa terduduk di kursi roda, hingga...