"apa yang shani lakukan kalau sedang tidak ada di rumah saya?"
"akuu eum, biasanya sih diam dirumah sama mama ku trus kalo aku bosen aku tinggal telpon temenku suruh main kerumah" jawab shani dengan antusias
"ternyata shani punya teman juga ya" balas gracia
shani menghentikan langkahnya, karna itu gracia juga ikut berhenti
"maksudmu?" tanya shani
"yaa ternyata shani punya teman, saya pikir manusia aneh seperti shani tidak mempunyai teman hahaha" shani langsung menghadiahi gracia dengan cubitan di perutnya, gracia semakin mengencangkan tawanya
pikir shani enak saja masa dia menganggapku aneh.
siang ini gracia dan shani sedang menikmati udara segar di sekitar rumah gracia, pemandangan yang sejuk karena hari ini adalah hari yang cukup bersahabat. tidak seperti hari-hari sebelumnya yang selalu diisi dengan hujan, sehingga membuat gracia harus mengurung diri di rumah.
setelah makan siang, gracia mengajak shani untuk jalan-jalan sekedar mengobrol santai di halaman rumahnya sudah membuat gracia senang. mengobrol dengan shani sekarang menjadi aktifitas favoritnya
shani adalah perespon yang baik dan sangat antusias dalam berbicara, dan gracia senang menanyakan banyak hal pada shani entah itu tentang aktifitasnya atau kesibukannya dan lain-lain membuat gracia jadi lebih mengetahui tentang diri shani. begitupun dengan gracia yang kian membagikan cerita-ceritanya pada shani yang selalu meresponnya dengan baik. energi ceria dari shani membuat gracia nyaman berada didekatnya
"tadi itu yang saya makan...buatan shani?" tanya gracia
"iyaa itu tadi buatanku ! gimana rasanya enak ga?" tanya balik shani dengan antusias, melihat ekspresi shani membuat gracia tidak tega untuk berkata jujur
"makanan tadi sangat enak, shani pintar memasak" ujar gracia sambil mengangkat kedua jempolnya, menghasilkan jeritan bahagia dari shani
shani melompat-lompat kecil dan bertingkah sedikit extra, membuat gracia terpaku sambil tersenyum melihat kearah shani, "sungguh menggemaskan" batin gracia
padahal sebenarnya gracia ingin mengkritik masakan shani, karena menurutnya makanan yang dibuat shani terlalu asin. bahkan gracia harus menahan raut wajahnya yang hendak berekspresi seperti orang keasinan saat memakan sesuap udang balado itu.
"andai shani tau, betapa kuat usaha saya agar tidak menyinggung hati shani karena kritikan saya lagi pada masakan shani" batin gracia
gracia memetik salah satu bunga yang berada disitu, bunga berawarna putih. menurut gracia warna bunga yang paling cantik adalah warna putih, melambangkan ketenangan dan keanggunan.
"shani coba kemari" ujar gracia, membuat shani bingung
"kemana?"
"sini, ke depan saya"
shani melangkah kedepan gracia, melihat instruksi tangan gracia, shani langsung bergegas menyetarakan tubuhnya dengan gracia
gracia menyelipkan beberapa helai rambut shani kebelakang telinga, membuat shani harus menahan napasnya karena gerogi dengan pergerakan gracia yang tiba-tiba, sialnya detak jantung shani kembali berulah berirama tak normal
setelah itu gracia menyelipkan bunga yang dipegangnya ke telinga shani
"it was perfect, bunga yang cantik untuk orang yang cantik" kata gracia dengan santai
sementara itu shani yang mendengarnya serasa dibawa terbang ke awan-awan, perasaan shani bermekaran. dia merasa seperti berada dalam negri diatas awan. shani tersenyum manis menanggapi gracia

KAMU SEDANG MEMBACA
After met you - greshan
Fiksi Penggemarshania gracia, putri tunggal keluarga harlan. seorang gadis yang hidup di keluarga kaya raya dan terpandang, memiliki segalanya, tapi kehilangan dunianya karena suatu musibah yang menimpanya, membuat gracia hanya bisa terduduk di kursi roda, hingga...